PART :5 malu karenanya

180 127 14
                                    

Kejadian yang pernah terjadi itu menjadi alasan kita akrab!.

~~~

Zahfan terus saja mengantarnya hingga diparkiran namun tidak ada percakapan di keduanya.

"Gw telfon mama aja" katanya seakan menolak ajakan Zahfan.

"Nggak, gw antar ayo naik" ia membuka pintu mobil mempersilahkan Faza masuk.

"Tapi..."

Rara, Fauzan, dan Kiki pun datang menghampiri mereka. Mereka juga sempat kepikiran tentang Faza.

"Faz... Lo nggak papakan?" Kata Rara.

Tak ada respon dari Faza, karena hari ini moodnya sudah hancur.

"Bagaimana ya faz, Lo pulang sama zahfan deh karena gw lagi bawa motor" Fauzan menyakinkan Faza.

Ia pun langsung masuk kedalam mobil tersebut. Tanpa kata apapun.

"Terus tasnya?" Zahfan menutup pintu mobil lalu bertanya ke Fauzan.

"Biar gw antar sebentar"

Zahfan hanya mengangguk lalu ikut masuk kedalam mobil.

Tak ada kata-kata yang terucap hanya keheningan terdengar. Zahfan juga bingung harus mengatakan apa. Dan juga disampingnya itu cewek bukan cowok.

Sesekali ia melirik ke Faza, namun ia melihat bahwa Faza sedang menangis.

"Ini"

Ia memberikannya coklat. Faza bingung namun ia tetap menerimanya, sesekali ia mengusap air matanya yang sudah jatuh sedari tadi.

Namun mobil mereka terhenti. "Ada apa?"

Zahfan merogok kantong celananya, ia mengambil coklat lalu membukanya.

Satu potong ia berikan ke Faza dan satu lagi ia berikan untuk dirinya.

"Ayo makan..."

"Tapi... Kan tadi sudah kamu kasih" ucapnya dengan polos.

"Itu makan nanti aja, ayo makan"

Faza menurutinya saja. Entah mengapa ketika ia memakan coklat itu seakan ada yang berbeda. Kayak ada manis manisnya. HEHE

"udah?"

"Udah apa?" Tanyanya kembali.

"Maksud gw udah jangan nangis" ia mengecilkan volume suaranya. Padahal Faza tetap dengar.

"Sebenarnya tadi gw mau marah"
Zahfan mengerutkan keningnya. "Karena tadi Lo nabrak gw" lanjutnya.

Zahfan juga bingung harus mengatakan apa. "Lupain yah". Ia pun kembali jalankan mobilnya itu. Hingga sampai di rumah Faza.

Faza hanya berterima kasih lalu berlari memasuki rumah, dengan memegang coklat dan kedua hpnya itu di dada. Bukannya sombong tapi karena bajunya itu bikin malu.

Zahfan kembali ke sekolah karena ia masih ingin mengikuti pelajaran.

~~~

'huf...'

Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur yang begitu empuk. Yah, hari ini merupakan hari yang begitu sial. Dan ia bersumpah akan balas dendam dengan kakak kelasnya itu.

Ia membalikkan badannya mendapatkan coklat dan hp. Tapi ia terdiam entah ada yang aneh. Yah, itu hp yang ia pinjam di Fauzan. Bagaimana lagi, mungkin ia menelpon Rara. Namun Rara tak menjawabnya.

Ia menatap langit-langit kamarnya. Entah terbayang senyum Zahfan di sana. 'nggak nggak nggak apasih masa gw kepikiran sama dia'.

MISS RIGHT (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang