PART :41 Ceramah singkat.

14 7 0
                                    

Ceramahnya memang menjadi ilmu, tetapi itu menyinggung perasaan seseorang.

~~~

Berbohong maupun tidak. Semuanya sudah jelas, tidak tidak ada yang bisa menyangkalnya lagi. Ayah Faza ataupun biasa dipanggil dengan Hamzah, sudah membuat keputusan. Jika Faza tidak pulang, maka ia akan dikirim ke luar negeri. Didalam satu rumah itu, mereka membujuk Faza untuk pulang.

"Pulang lah Faz..."

"Pulang aja... Faz,"

"Hamzah tidak pernah bohong dalam keputusannya."

"Pulanglah nak."

"Faz... Lo enggak sayang tuh sama anu,"

"Hooh... Pulang yah..."

"Nak ayo pulang, nanti Mama beliin album baru BTS."

Faza berpikir sejenak, namun ada keuntungan juga kalau ia pulang. Dan tidak mungkin ia bisa hidup diluar sana. Dan meninggalkan pacarnya dan sahabatnya. Akhirnya Faza mengangguk dan mengedipkan satu matanya ke arah Rara. Yang pastinya Rara mengetahui kode itu.

"Alhamdulillah." Ucap Ayah Fauzan.

Senang mau pun tidak. Asalkan ia tidak pisah dengan orang ia sayangi.

"Saya... Pulang besok." Ucapnya dengan menunduk.

Pertama sih, Ayahnya tidak setuju. Tetapi kalau ia memaksanya. Yang ada, nanti Faza berubah pikiran.

"Faza punya pacar?" Gombal Ayah Fauzan.

"Ada... Itutuh Kiki." Jawab Fauzan.

Tanpa bersalah Fauzan membongkar semuanya. Tapi, mau bagaimana lagi. Waktu tidak bisa diputar kembali.

"Jadi kamu sudah pacaran dengan dia?" Tanya Hamzah.

Faza tidak menjawab malahan ia berbalik lalu masuk kedalam kamar Fauzan. Entahlah, pasti mereka sedang bergosip diluar. Dengan topik Faza yang berpacaran dengan Kiki. Karena mereka tidak nyangka, Kiki yang begitu lucu dan menjengkelkan bisa menyukai Faza yang masih sehat-sehat. Dan otaknya agak miring ketika bertemu biasnya, baik itu dengan siaran langsungnya maupun video-video lainnya.

Ayahnya membiarkannya saja dulu. Karena ia tidak bisa melarang anaknya itu, berbuat apa yang ia mau. Semakin ia melarang, semakin juga ia melawan.

"Faza?" Ucap seseorang di pinggir tembok tersebut. Dengan banyak tumpukan buku yang ada disekitarnya. Faza tersenyum ke arahnya dan mengajak Rara untuk menghampirinya.

"Ternyata benar, Faza udah gede yah."

Ya... Itu adalah Kakak Fauzan yang memiliki paras cantik dengan hijab yang menutup Auratnya.

"Hhhaha... Iya,"

Rara menatap lurus Kakak Fauzan, dan memprediksi. Apa yang mirip dengan Fauzan. Tapi sepertinya tidak ada.

"Perkenalkan, ini sahabat saya... Namanya Rara."

Rara tersenyum kikuk dan menjabat tangan Kakak Fauzan. "Halo... Saya Kakak Fauzan panggil saja Faura."

"Halo... Saya Rara."

"Kalian satu sekolah dengan Fauzan?"

"Iya, gw satu kelas" ucap Faza.

Faza mengeluarkan semua buku-buku yang ia perlu, begitupun dengan Rara. Mereka mengeluarkan buku tugas Matematika. Karena Rara juga mendapatkan tugas tersebut. Jadi wajar ia datang sama-sama kerumah Fauzan.

"Kak... Ngomong-ngomong kapan menikahnya?" Tanya Faza.

"Mungkin acaranya dua minggu lagi."

"Wah... Udah dekat dong."

MISS RIGHT (Tamat)Where stories live. Discover now