PART :29 khawatir.

17 11 0
                                    

Kalau gw perhatiin lo, berarti gw itu sayang sama lo.
-kiki.

~~~

Ridho terus menatap turun, untuk mendapatkan ranting kayu yang kering. Sepertinya sudah banyak tumpukan kayu yang ia pegang. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali.

"Tunggu... Faza mana?"

"Mungkin udah balik ke tenda."

Sampainya, ia menaruh kayu itu di tumpukan kayu-kayu yang sudah banyak.

Hari semakin gelap, mereka akan berkumpul di depan api unggun. Dan seperti biasa, mereka akan diabsen.

Tapi nampaknya Faza tidak kelihatan dari tadi. Pak Weri langsung menanyakan tentang keberadaan Faza. Tapi semuanya tidak ada melihatnya.

Ridho langsung mengangkat tangan, "pak... Tadi saya dan dia pergi cari kayu. Dan kami berdua berpisah, jadi saya kira Faza sudah duluan pulang." Jelasnya.

Jadi Faza hilang?

Ada apa?

Dia kemana?

Ayo cari mereka.

Pak bagaimana ini?

"Tenang dulu... Saya akan meminta bantuan. Jadi kalian semua tidak boleh kemana-mana!" Jelas pak Weri dan menyuruh semuanya diam.

Peringatan tetaplah peringatan, tidak ada yang bisa menyangkalnya, kecuali memang orang itu keras kepala.

Ridho semakin panik dan memilih untuk pergi mencarinya. Tidak ada yang bisa menahannya, baik itu temannya ataupun pak Weri.

"Faza kamu dimana?" Teriak Ridho sambil berlari.

Padahal ini malam terakhir mereka, bukannya mengadakan acara yang menyenangkan. Eh, semua di batalkan karena hilangnya Faza.

Zahfan juga mau ikut cari, namun Aurel menahannya untuk tidak pergi.
"Lo dimana Faz?" Gumam Zahfan.

Pembinanya sudah menelpon, untuk meminta bantuan yang ada di daerah sana. Katanya mereka akan datang setengah 20 menit lagi. Pantas saja Ridho menerobos dan mau pergi mencarinya.

Dan Pak Weri mengutus dua orang untuk mengikuti Ridho. Yang nantinya Ridho juga ikut tersesat.

Kiki baru keluar dari tenda membawa pop mie yang masih panas. Ia mulai berjalan dan duduk di lingkaran siswa-siswa.

Kiki menatap ke kanan dan kirinya, "pak kok acaranya belum mulai, dan itu banyak yang belum kumpul." Ucapnya dengan menyedup air mie.

"FAZA HILANG!!!" ucap Zahfan dengan nada tinggi.

Kiki langsung batuk-batuk, untung teman-temannya baik. Jadi ia diberi air mineral, tanpa ragu lagi ia langsung meminumnya.

"Apa lo bilang?!"

Zahfan tidak mau lagi berbicara, lagi pun ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Iya... Ki... Faza hilang pas cari kayu," ucap temannya yang ada di sampingnya.

Kiki langsung melempar pop mie yang ia pegang. Lalu bangkit dan menuju ke belakang tenda. Tapi itu pop mie mubazir... Kok dibuang sih.

"Kiki..." Panggil Pak Weri.

Tapi itu sia-sia, karena telinganya sudah dipenuhi dengan cinta Faza begitupun dengan Ridho. Itulah kenapa dikatakan kalau cinta itu buta dan tuli.

~~~

Faza terduduk di bawah pohon kayu besar. Disekitarnya memang sangat gelap, ditambah suara hewan yang membuatnya sedikit merinding.

"Aish... Masa gw disini terus," kesal Faza.

MISS RIGHT (Tamat)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora