Bright-Win

20.8K 442 17
                                    

Sudah hampir 1 jam aku menunggu didalam sebuah cafe, duduk seorang diri ditemani gelas kopi keduaku. Namun orang yang aku tunggu belum datang juga. Dia adalah Win sahabat sekaligus orang yang ku cintai diam diam selama 3 tahun.

Dia berjanji akan datang jam 9 pagi tapi kini sudah jam 10 lewat dia belum muncul bahkan dia tidak bisa dihubungi. Aku mengetuk ngetuk meja didepanku, haruskah aku pergi dari sini atau menunggu lebih lama?

Disaat aku memutuskan untuk pergi dia pun datang.

"Maaf aku terlambat. Tadi ada kecelakan disekitar rumahku membuat arus kendaraan terhambat" dia langsung duduk begitu saja didepanku. Keringat yang membasahi keningnya membuatnya terlihat sangat sexy.

"Hey.. kenapa kamu melihatku seperti itu? Apa kamu marah padaku?" Tanya nya membuatku mengerjapkan mataku karena kepergok sedang memperhatikannya.

"Tentu saja aku marah, kamu sudah membuatku menunggu 1 jam" ucapku dengan nada kesal untuk menutupi kegugupanku.

"Iya iya aku minta maaf. Jangan marah padaku" dia memohon seperti anak kecil yang ingin dibelikan ice cream.

"Jadi ada apa ingin bertemu denganku? Apa kamu baru saja putus dengan kekasihmu lagi?" Tanyaku mengabaikan puppy eyes nya yang selalu bisa membuatku luluh.

"Hah.. kamu memang selalu mengerti aku"

Aku hanya terdiam mendengar ucapannya. Tentu saja aku sangat mengertinya, dia selalu mengajakku bertemu setiap dia putus dengan kekasihnya.

"Wanita itu sangat brengsek, dia hanya memanfaatkan uangku" ucapnya sembari meminum kopi milikku yang tinggal setengah gelas lalu menghabisinya.

"Lalu apa yang terjadi?" Pertanyaan yang selalu sama setiap dia putus dengan kekasihnya.

"Aku memutuskannya"

"Apa kamu tidak lelah menjalani hubungan seperti itu?" Tanyaku lagi. Dia terlihat berfikir kemudian menggeleng.

"Tentu saja tidak. Aku menikmati hidupku yang seperti ini. Aku tidak masalah jika harus kehilangan seorang wanita, yang pasti aku tidak ingin kehilanganmu" ucapannya membuat hatiku sedikit menghangat.

"Kenapa?" Tanyaku sedikit berharap.

"Tentu saja karena kamu sahabatku, aku tidak ingin kehilanganmu karena tidak akan ada yang bisa mendengarkan ceritaku lagi"

Ada sedikit rasa sakit dihatiku. Ya dia hanya mengangapku sahabat. Seandainya saja kamu mengetahui perasaanku apa kamu masih bisa berfikir seperti itu?

"Malam ini aku menginap di rumahmu, aku sudah membawa alkohol. Kita akan berpesta" ya tentu aja, dia selalu meminum banyak alkohol setiap putus dan aku selalu menghiburnya.

***

"Rumahmu memang selalu cocok untuk berpesta, jauh dari keramaian dan juga tidak ada orang lain. Membuatku merasa sedikit bebas" ucap Win setibanya dirumahku. Aku memang tinggal sendiri karena kedua orang tuaku sedang diluar negeri dan juga aku merupakan anak tunggal.

"Mana alkohol nya?" Tanyaku karena dia tidak membawa apapun.

"Ah aku lupa, kamu ambil saja dimobil ku. Aku ingin ke kamar mandi" dia pun lari ke lantai 2 tempat kamarku berada. Aku berjalan menuju mobil untuk mengambil alkohol.

Saat aku masuk ke dalam kamar dengan menenteng dua plastik berisi alkohol miliknya aku terkejut karena Win tidak menggunakan baju dan hanya mengenakan celana pendek, dada bidangnya membuat jantungku berdegup kencang.

"Ada apa dengan bajumu?" Tanyaku sambil mengeluarkan bir, wine, vodka dari dalam plastik, berusaha untuk tidak melihat kearahnya.

"Ah baju ku basah karena keringat. Disini panas sekali"

🔞BL One Shoot🔞Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ