Ohm-Fluke

9.4K 215 13
                                    

Saat ini aku sedang mengemudikan mobilku dengan sangat bersemangat menuju bandara, karena sepupu ku akan datang dari London setelah menyelesaikan study nya.

Sebenarnya usia kami terpaut 3 tahun, walaupun begitu aku tidak pernah memanggilnya dengan embel-embel kak, bang, mas atau apapun yang dapat memperjelas jarak usia kita. Sejak kecil aku hanya memanggil namanya saja.

"Ohmmm" teriakku saat melihat sepupu ku baru saja keluar, dia membuka kacamatanya dan berjalan ke arahku. 4 tahun tidak bertemu perubahannya sangat drastis, dia terlihat semakin tampan dan tubuhnya sangat tinggi. Berbeda sekali dengan ku yang hanya setinggi dadanya karena saat ini dia sudah berdiri didepanku.

"Fluke?" Tanya nya untuk memastikan. Aku hanya mengangguk dan tersenyum senang.

"Apa kamu kekurangan gizi?" Tanya nya lagi.

Kening ku berkerut "Apa maksudmu?"

"Tubuhmu semakin pendek, badanmu kurus. Seperti kekurangan gizi"

Ck. "Apa kamu menghinaku? Aku bukannya semakin pendek hanya saja tubuhku tidak bertambah tinggi" kesalku sambil menyilangkan kedua tangannku didepan dada. Dia hanya tertawa bahagia karena sudah meledekku.

"Ah sudahlah, aku menyesal menjemputmu" aku pura pura marah dan pergi. Sesekali aku melihat ke arah belakang ternyata dia masih mengikutiku.

Setibanya didepan mobilku dia berdiri disamping pintu kemudi lalu meminta kunci mobilku.

"Aku yang akan menyetir" ujarnya.

"Tidak, jika kamu yang mengemudi nanti kita bisa tersesat" ledekku. Yah mungkin saja selama 4 tahun dia tinggal di London membuatnya melupakan arah jalan pulang.

"Tidak akan, cepat berikan kuncinya"

Dengan berat hati aku memberikan kunci mobilku. Dia meletakkan kopernya dibagasi lalu duduk di kursi pengemudi.

"Bagaimana keadaanmu selama disana?" Tanyaku memecah keheningan.

"Eemm.. disana aku baik baik saja. Belajar, hangout, berkencan. Aku melakukan semua hal seperti orang lain" ujarnya.

"Woww kamu sudah pernah berkencan? Aku iri sekali. Aku tidak pernah berkencan dengan siapapun"

Sebenarnya aku tidak terkejut jika Ohm berkencan, karena dia tampan dan pintar pasti banyak wanita yang mau dengannya. Aku hanya iri karena tidak ada wanita yang mau denganku. Menurutku aku lumayan tampan, tapi kata teman temanku aku tidak pantas disebut tampan. Kata mereka aku cantik. Hey aku ini cowok jadi harusnya aku tampan bukan cantik !

"Kamu tidak boleh berkencan dengan sembarang orang Fluke, karena orang seperti mu harus dijaga dengan benar"

"Apa maksudmu? Kenapa aku tidak boleh berkencan? Jahat sekali"

Aku menonjok lengannya sangat kencang hingga membuat tanganku sakit, tapi Ohm malah tertawa "hahaha.. bagaimana bisa seorang pria menonjok seperti itu? Lemah"

Shittt.. dia selalu menyebalkan seperti biasa. 4 tahun tidak bertemu tidak membuatnya menjadi seorang saudara yang lembut, tapi malah semakin menjengkelkan.

Aku hanya diam tidak menanggapi ucapannya hingga tiba dirumah. Aku keluar dari mobil begitu saja mengabaikan teriakannya yang memanggil namaku.

"Aduhh anak momy kenapa cemberut begini?" Saat aku masuk kedalam rumah sudah disambut momy yang sedang duduk diruang tamu dengan dady.

"Mommm" ujarku menghampiri momy dan memeluknya.

"Selamat siang om tante" Ohm masuk membawa kopernya yang sangat besar namun dia tidak terlihat keberatan, dia malah tersenyum lebar melihat ke arah momy dan dady.

🔞BL One Shoot🔞Where stories live. Discover now