Part 11

6.6K 373 10
                                    

Disaat Maya sedang melakukan Shalat Magrib, Rendi mendapat telpon dari seseorang. Tidak tau apa yang dibicarakan, setelah menutup telponnya Rendi memasuki barang-barang Maya ke dalam koper, serta meminta Bu lastri mengemasi barang-barangnya dengan segera.

"Ibu nggak usah bawa baju banyak-banyak, seadanya aja, jangan lupa bawa barang yang berharga menurut Ibu, dan yang terpenting surat rumah, dan yang lain" Ucap Rendi pada Bu Lastri yang memasuki kamar wanita tersebut tanpa permisi.

Setelah itu dia masuk ke dalam kamar. Dilihatnya Maya yang sudah selesai shalat, langsung ditariknya menuju pintu belakang, dan kembali ke kamar Bu Lastri untuk memastikan bahwa wanita tersebut sudah bersiap-siap.

"Ren, kita mau kemana?" Tanya Maya dengan heran, begitu juga dengan Bu Lastri, yang mengikuti Rendi keluar dari pintu belakang menuju jalan desa.

Melihat Maya yang sedikit kesusahan berjalan membuat Rendi hilang kesabaran, tanpa menunggu persetujuan Maya Rendi menggendong Maya dibelakang tubuhnya.

"Kita mau kemana Nak Rendi?" Karena tidak ada jawaban dari Rendi Bu Lastri mengulang kembali pertanyaan Maya.

"Ayo ikut saja, nanti dijelasin" jawab Rendi sambil menyusuri tepian sawah. Dari jauh Rendi sudah melihat seseorang sedang berjalan ke arah mereka.

"Hendra! Ren, itu hendra kan?" Tanya Maya, semakin bertanda tanya dengan apa yang terjadi.

Disaat mereka sudah mendekati Hendra, Rendi segera menurunkan Maya, dan menyuruh Maya dan Bu Lastri masuk ke dalam mobil. Lalu Hendra melaju mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk meninggalkan Desa tersebut.

Rendi memalingkan wajahnya kearah Jok belakang, dimana Bu Lastri dan Maya sedang duduk.

" Ibu harus tinggalkan semua yang ada disini, karena Paman Ibu sudah mulai berkhianat" Ucap Rendi, yang membuat wanita itu tercengang dengan ucapan Rendi.

"Istri mantan suami Ibu, sudah mengetahui semuanya." Rendi langsung menatap kearah Maya.

"Saat ini urusan salon biar Yani yang ngurus, gua udah bicara sama Yani" Lagi-lagi Rendi berujar kepada wanita yang duduk dijok belakang tersebut.

Tanpa terasa dua jam sudah mereka melakukan perjalanan, mobil yang membawa mereka memasuki sebuah rumah yang berpagar tinggi, dengan dikelilingi tembok yang tinggi.

Pada saat mereka semua keluar dari mobil, lagi-lagi Maya harus merasa kaget, di depan pintu mereka disambut oleh Mona, wanita yang rela berkorban apa saja buat Rendi.

Rendi membawa Bu Lastri dan Maya masuk, lalu meminta Mina mengantarkan mereka ke kamarnya, sementara Rendi dan Hendra masuk ke dalam ruangan yang berbeda.

🌹

🌹

🌹

"Lu benar yakin dengan yang lu sampaikan tadi Hen?" Tanya Rendi pada sahabatnya itu.

"seratus persen gua yakin Ren, Pamannya mertua lu udah mulai berkhianat. Dia nggak rela beberapa petak sawah dan Rumah mertua lu jatuh ketangan Maya." Jawab Hendra.

"Ternyata dugaan gua bener selama ini" Ucap Rendi.

Selanjutnya mereka membicarakan apa yang akan mereka lakukan kedepannya, untuk kembali ke rumah Rendi yang di Jakarta rasanya udah nggak mungkin.

"Apa yang mereka inginkan dari istri gua, sampai mereka sangat ingin menyingkirkannya" Gumam Rendi.

"Gua nggak tau Ren, tapi gua yakin bini lu bawa hokki, buktinya sejak lu nikah sama dia, kehidupan lu lebih baik, dan yang istimewa gua liat lu makin tampan" Ucap Hendra.

WANITA-WANITA SUAMIKUWhere stories live. Discover now