Setelah mengantar Bima pulang, dengan alasan ada janji pada seseorang, Maya menitipkan anaknya kepada Yani dan Ibunya.
Rendi yang tidak mengetahui sama sekali apa yang direncanakan Maya, hanya menurut saja disaat Maya meminta dia mengantarkannya."May, kita mau kemana?" Tanya Rendi pada saat dia mulai melajukan mobilnya membelah jalanan Ibukota malam itu.
"Ancol" jawab Maya Singkat.
Rendi mengerutkan dahinya, melirik kearah Maya sebentar yang sedang sibuk memainkan ponselnya, lalu kembali mengarahkan pandangannya lurus kedepan.
"Kamu mau ketemu siapa May?!" Rendi bertanya, dengan nada yang kurang bersahabat.
Medengar nada suara Rendi, Maya merubah posisi duduknya menghadap Rendi, diperhatikannya wajah pria yang sudah mulai memperlihatkan rambut-rambut kasar dibagian rahang, kumis dan janggut Rendi.
"Aku mau ketemu mantan pacar." Ucap Maya datar.
Rendi langsung mengalihkan pandangan matanya pada Maya.
"Maksudmu apa?!"
"Ya Aku mau ketemu mantan pacar, mau kencan, dan mau menghabiskan malam ini berdua dengannya. Kau cemburu?" Tanya Maya sambil menaikkan kedua alisnya.
Rendi terdiam, menarik nafas dalam-dalam. Kenapa aku harus memperlihatkan sisi bodoh ini Rendi berbisik dengan hatinya.
"Enggak, heran aja selain Harun dan aku siapa lagi Pria malang yang mau denganmu" Rendi berucap dengan menyembunyikan senyum.
"Kau!" Maya membesarkan matanya pada Rendi, dan menunjuk pria itu dengan rasa geram.
"Oke, kalau gitu kita pulang saja, tidur di rumah. Tapi sebelumnya aku ingin makan. Acara makan malam di rumah keluargamu tidak enak, mungkin keluargamu adalah orang-orang yang kenyang dengan makan kata-kata yang pedas, berbeda denganku yang kenyang makan nasi" Maya membalas ucapan Rendi dengan santai.
Rendi tetap mengarahkan laju mobilnya kearah ancol, dia sedikit penasaran siapa pria yang akan ditemui Maya.
Meskipun dia tau Harun adalah mantan Maya, tapi tidak pernah ada rasa cemburu dihatinya untuk pria itu, tapi kali ini rasanya berbeda, pada saat Maya mengatakan ingin bertemu dengan mantannya.
Sebelum mereka sampai ke tempat tujuan, Rendi perlahan meminggirkan mobilnya, mengajak Maya makan, makanan di warung tenda dipinggir jalan.
Mereka memang nggak pernah malu untuk makan dimanapun, bagi mereka makan, makanan yang dijual dipinggir jalan itu lebih enak dibandingkan makanan di rumah makan mewah.
"Kau tau saja selera makanku" Ucap Maya pada saat mereka keluar dari mobil.
"Kau boleh modis dengan stayle mu yang nggak kampungan, tapi tetap saja lidahmu, lidah orang kampung" Ucap Rendi bercanda, yang langsung mendapat hadiah cubitan kecil dipinggangnya.
Selesai makan, Maya dan Rendi melajutkan perjalanannya.
"Akhirnya sampai juga" Maya mengamit lengan Rendi, melingkarkan tangannya menyusuri jalanan menuju tepian pantai.
"Kamu mau nemui siapa May?" Tanya Rendi karena nggak menemukan tanda-tanda bahwa Maya akan menemui seseorang.
Maya menghentikan langkahnya, memandang kearah Rendi.
"Aku disini ingin menemui, bahkanpun sudah bertemu, tepatnya aku katakan, dengan orang yang memberiku rasa sakit dan rasa cinta yang tumbuh bersamaan"
"Maksudnya May?"
"Aku ingin berduaan denganmu, ingin mencurahkan semua rasa yang kupunya malam ini padamu, tanpa diganggu Bima" Ucap Maya sambil berjalan meninggalkan Rendi, yang masih terdiam berdiri terpaku mendengarkan ucapan Maya.

YOU ARE READING
WANITA-WANITA SUAMIKU
RomanceRendi adalah seorang laki-laki muda yang sangat mencintai Istrinya. Meskipun begitu, tetap saja jiwa liarnya tidak bisa mengendalikan dirinya. Sementara Maya, Wanita cantik dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi lawan jenis, yang menjadi istri Re...