7• Olahraga Pagi

126K 8.6K 136
                                    

Vote sebelum membaca dan Follow

Happy Reading

Seusai mengantar Salsa pulang, Sekala langsung melajukan mobilnya menuju ke arah rumahnya. Sesampai nya disana, cowok itu di berikan berbagai pertanyaan dari kakak perempuan nya, Tarisah.

Tarisah melipat tangan di dadanya, "Dari mana aja Kal jam segini baru balik?" Tanya Tarisah, kakak Sekala.

Sekala berhenti seketika, lalu menatap kakak nya dengan lekat. "Ngumpul," Jawab Sekala dengan santai.

Tarisah membuang nafas nya dengan pelan, "Lo itu udah gede, jangan keseringan ngumpul-ngumpul gitu bareng temen-temen lo, nanti lo keikut anak jaman sekarang yang brutal gajelas kaya gitu," Ujar Tarisah menasehati adik laki-lakinya itu.

"Mana mungkin gue kaya gitu?" Ujar Sekala sembari menaikan sebelah alisnya.

"Iya kan gue wanti-wanti aja. Takutnya lo jadi anak bandel, kebawa pergaulan bebas, suka tawuran, balapan, mabuk-mabukan gimana coba kalo lo sampe kaya gitu?" Ujar Tarisah kembali.

"Gue gak mungkin kaya gitu, lagian kaya kurang kerjaan aja. Sekarang juga gue lagi sibuk sama tugas sekolah, ga penting ngurusin gituan!" Ujar Sekala dengan tegas.

Tarisah tersenyum mengangguk, ia memang sangat kenal dengan adik nya, Sekala tidak mungkin melakukan hal negatif seperti itu. "Iya deh, gue percaya sama lo. Adek gue itu udah ganteng terus pinter lagi!" Puji Tarisah pada adiknya.

Sekala menoleh ke arah kanan dan kirinya, "Oh iya ngomong-ngomong papa sama mama kemana?" Tanya Sekala, memang sedari tadi ia tidak melihat kehadiran papa dan mama nya.

"Oh itu, mereka keluar kota buat nyebarin undangan gue hehe," Jawab Tarisah lalu tersenyum.

"Iya deh yang mau nikah, cepet-cepet kasih gue ponakan ya kak," Ujar Sekala dengan nada bercandanya.

"Apaan si Kal gue cubit lo ya?!" Ketus Tarisah dan hanya dibalas senyuman oleh Sekala.

Tarisah dan Sekala memang sangat dekat, Sekala memang diam saat berada di luaran, tapi jika sudah berkumpul dengan keluarganya, cowok itu berubah seketika, menjadi banyak bicara dan humble terhadap keluarganya. Berbeda dengan di sekolah, cowok itu sangat cuek dan terlihat tidak peduli pada perempuan yang selalu mengejar-ngejar dirinya.

"Yaudah, gue masuk kamar dulu" Ujar Sekala pada Tarisah.

"Em, Kal tunggu deh. Besok bisa anterin gue gak? Mau belanja di mall" Ujar Tarisah bertanya pada Sekala.

"Gue udah ada janji sama orang," Jawab Sekala.

"Yah, yaudah deh" Ujar Tarisah lesu.

Sekala pun pergi meninggalkan Tarisah di ruang keluarga, cowok itu berjalan menaiki tangga menuju ke arah kamar tidurnya.

***

Disisi lain, Salsa yang mendapatkan perlakuan seperti merasakan kaku di sekujur tubuhnya. Baru pertama kali Salsa di cium oleh seorang laki laki selain ayahnya, Bramastya dan kakeknya.

Salsa mengacak rambut nya frustasi, "Gila malu banget, mana besok ketemuan, muka gue mau di taro dimana coba?" Ujar Salsa sembari merebahkan tubuhnya dikasur kesayangan nya itu.

Salsa berfikir sejenak, cewek itu memikirkan sebuah ide. Ia akan menceritakan hal tadi kepada kedua sahabat nya, Keke dan Aul. Siapa tau, setelah Salsa menceritakan kepada mereka beban pikiran nya berkurang.

Salsa mengangguk yakin, lalu bangun dari tidurnya. "Okey, gue harus cerita sama mereka berdua. Siapa tau pikiran gue jadi berkurang" Ujar Salsa dengan yakin.

SEKASA [COMPLETED]Where stories live. Discover now