30🍁

27 5 0
                                    

Senja tak ada kelas hari ini, ia berniat untuk membeli ketoprak, makanan favorite nya. Ia keluar dari rumah, berjalan keluar, dan menyebrangi jalanan. Tukang ketoprak nya pun tak jauh dari rumah nya, hanya menyebrang jalan raya dekat rumah nya saja sudah sampai. Tiba-tiba handphone milik nya berbunyi, dan berhenti berjalan.

Ting...

Ia membuka pesan tersebut.

Fajar : "Senja? Aku akan dijodohkan oleh orang tua ku, jadi aku kamu tidak perlu hubungi aku lagi, dan aku tidak akan bertemu kamu lagi, tolong jangan balas pesan ini."

Senja terdiam membaca pesan tersebut, tak menyangka jika dia membaca pesan yang membuat nya jatuh sejatuh nya.
Ia merintih sesak di dada, nafas tak karuan.

"Awww." rintih nya, Senja memegang kepala nya. Kepala nya sakit seperti dipukul-pukul dan begitu juga dengan hati nya. Senja? Ia sudah melakukan pengecekan terhadap fisik nya, sebelum nya fisik nya sangat stabil dan normal, sakit yang dahulu ia rasakan tak ia rasakan lagi saat ini.

"Awww, yaampun kepala gue, saa...sakit." ucap Senja.

Pandangan nya kabur, tak bisa melihat apapun dengan jelas. Kepalanya sangat terasa sakit, dada nya begitu sesak.
Ia pun tak kuat lagi untuk berdiri, ia sempat menjatuhkan tubuhnya di jalanan itu. Namun, seorang laki-laki berhasil dengan cepat menangkap tubuh mungil Senja.
Ia sudah menutup mata nya, bertanda jika dia sudah berhasil pingsan.

"Senja?!!" ucap pelan laki-laki itu.

"Yaallah nja, lo kenapa lagi sih." laki-laki itu khawatir.
Laki-laki itu adalah Dimas, lagi-lagi Dimas yang telah menemukan Senja dalam kondisi lemah seperti ini. Ia mengambil handphone Senja yang sempat terjatuh, dan membawa nya ke rumah sakit terdekat.
Senja sudah ditangani oleh dokter. Tak lama pun dokter itu keluar dari ruangan bercat putih tersebut.

"Anda keluarganya?" Tanya Dokter tersebut.

"Saya teman nya dok, tapi saya belum bisa hubungi keluarga nya, karena saya ga ada kontak keluarga."

"Oke berarti kamu wakil dari wali ya."

"Bagaimana dok kondisi Senja?"

"Senja ya nama nya? Senja masih dalam keadaan pingsan, mungkin sebentar lagi akan sadar. Dia tidak kenapa-kenapa, hanya syok."

"Baik dok, makasih dok." Dokter pun meninggalkan Dimas, dan Dimas masuk ke dalam ruangan bernuansa putih.

Ia duduk disamping Senja yang masih terbaring dan tak sadarkan diri.

"Nja? gue khawatir, bangun dong nja."

Senja menggerakkan jari nya.

"Nja? Lo udah sadar, liat gue nja ayo buka mata lo."

Tak lama pun Senja membuka mata nya.

"Aww, kepala gue."

"Lo gapapa kan nja?"

"Kepala gue sakit dim."

"Udah istirahat dulu ya, ga usah mikirin yang macem-macem."

"Gue kok ada disini?"

"Gua bawa lo kesini nja, lo tadi pingsan."

"Lo yang bawa gue kesini?"

"Tadi gua ga sengaja liat lo nyebrang jalan, terus gua mau nyamperin lo, eh lo malah diem terus tiba-tiba pingsan."

"Thanks ya dim, lo udah sering bantu gua."

"Ga masalah buat gue nja, yang penting lo ga kenapa-kenapa."
Senja pun menangis tiba-tiba membuat Dimas bingung.

SENJA & FAJAR [completed✔]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora