1 ~ Awal Pertemuan

1.3K 60 5
                                    

Sejak hari itu, aku mulai merasakan sesuatu yang berbeda saat menatap mata indahmu
~vch~

🎶🎶🎶

Brukkk!

Naura menabrak seseorang, membuatnya hampir terjatuh ke belakang. Namun, dengan cepat seseorang yang ada di hadapannya menarik tangannya, membuat jarak antara mereka semakin dekat.

Wajah mereka bisa dibilang dekat, lelaki bertubuh kekar dan sangat tinggi itu menatap Naura, begitu juga dengan Naura yang menatap lelaki itu.

Tatapan mata Naura, berhasil membius lelaki yang kini ada di hadapannya.

"Astaga, nih cewe matanya kenapa indah banget?" ucap lelaki tersebut dalam hatinya, ketika ia menatap mata Naura dengan fokus.

Lelaki itu membantu Naura untuk berdiri. Saat mereka telah berdiri sempurna, perbedaan tinggi mereka begitu jauh.

"Eh, maaf, makasih ya." ucap Naura, dengan tatapan mendongak ke atas. Lelaki itu sangatlah tinggi, membuat Naura terlihat semakin kecil jika tengah berdiri seperti ini.

"Ya, lain kali hati-hati." jawab lelaki itu, yang kemudian segera berlalu begitu saja.

Naura yang melihatnya hanya merasa bingung, dan Naura tidak ingin ambil pusing. Naura melanjutkan kembali berjalan menyusuri lorong, dan mencari ruang kepala sekolah.

"Kok gue main pergi gitu aja? Apa gue samperin lagi ya? Kayaknya dia anak baru deh, butuh bantuan kali ya?" lelaki tersebut menatap punggung Naura, yang kini tengah berjalan santai melihat sekeliling.

"Udah lah, gue samperin lah." kemudian berlari kecil, dan menghampiri Naura.

"Eh, sebentar!" lelaki itu memegang pundak Naura, reflek membuat Naura menengok, dan ternyata itu adalah laki-laki yang tadi.

"Iya?" Naura menjadi bertanya-tanya.

"Loe murid baru? Kenalin gue Devano Danendra Dewandoro, panggil aja Devano." Devano mengulurkan tangannya kepada Naura, membuat Naura segera tersenyum dan membalas uluran tangan tersebut.

"Oh iya, kenalin juga gue Adyla Rafa Naura Ayu, panggil aja Naura atau Nau," kemudian melukis sebuah senyum, kemudian keduanya dengan kompak melepas salaman tersebut.

"Naura? Kok gue kayak pernah denger namanya ya," ucap Devano dalam hati, ketika ia mendengar namanya.

Devano merasa, nama dan wajah gadis yang ada di hadapannya tak asing, ia seperti pernah melihat Naura sebelumnya.

"Loe nyari ruang kepsek?" tanya Devano berusaha tak mempedulikan apa yang dipikirannya. Pertanyaan Devano barusan sontak membuat Naura langsung mengangguk, tanpa menjawab.

"Ayok sini, gue anterin. Nyari ruang kepsek disini susah karena terlalu luas sekolahnya." jelas Devano, yang kemudian berjalan di depan Naura.

Naura hanya mengikuti Devano dari belakang. Namun, pandangan matanya masih mengedar luas ke sekeliling sekolah dan tiap lorong yang mereka lewati.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang