57 ~ Saling Percaya

686 56 52
                                    

Saling percaya merupakan kunci suatu hubungan, aku tak akan pernah mengekangmu untuk dekat dengan siapaun. Biarlah kita saling menjaga perasaan satu sama lain. 
~vch ~

.

.

.

baca note dibawah yak, ada pengumuman dikit ;)

🎶🎶🎶

Seorang gadis dengan rambut panjangnya yang ia biarkan terurai, tengah berjalan melangkah masuk ke dalam ruang makan pribadi. Bisa dilihat, raut wajahnya terlihat begitu kusut dan cuek seolah menandakan lelah dengan apa yang baru saja ia kerjakan.

"Gimana Nau? Bisa ngga?" tanya Nashwa yang baru saja mendapati Naura yang baru saja membuka pintu ruangan dengan malas, membawa beberapa buku yang ia pegang.

"Gitu lah," Naura melenggang begitu saja, menghiraukan kumpulan teman dan ketiga kakak kelasnya yang kini tengah menyantap makanan mereka di atas meja.

"Makan dulu deh, nanti sakit loh. Makan bareng sini," celetuk salah satu kakak kelasnya kala Naura baru saja melenggang menuju sofa yang terletak di ujung ruangan.

"Nanti aja deh, ngga laper kak. Kak Aldi makan duluan aja," yap, orang itu adalah Aldi.

"Udah pesen makanan?" tanya Aldi sekali lagi, berjalan menghampiri Naura yang kini telah terduduk sempurna di sofa belakang, menyandarkan tubuhnya dan memejamkan matanya sembari mengurut pelan keningnya yang terasa sedikit pusing.

"Belum."

"Pusing ya? Sini, gue bantu pijit mau?" Aldi menawarkan bantuannya, mengambil ancang-ancang untuk memegang kedua sisi kepala Naura.

Naura tersontak kaget dengan apa yang baru saja ditawarkan oleh kakak kelasnya itu, reflek ia membuka matanya dan menatap Aldi dengan rasa yang tak enak. "Eh? Ngga usah kak, bisa sendiri."

"Udah, ngga apa. Sini, gue bantuin." tanpa aba-aba, Aldi segera memegang kedua sisi kepala Naura dan memijitnya dengan perlahan, sontak membuat Naura terkejut bukan main dengan perlakuan kakak kelasnya itu.

Tak hanya Naura, seisi ruangan tersebut tersontak kaget dengan perhatian kecil yang diberikan oleh kakak kelasnya itu. Devano, Nashwa, dan Anneth saling melempar pandangan satu sama lain, merasa heran sekaligus mulai menebak-nebak inti dari perhatian kecil yang diberikan oleh Aldi.

"Ekhem!" Devano berhasil memecah keheningan di ruangan tersebut, membuat seluruh perhatian tersebut beralih pada Devano yang kini tengah terduduk di antara Steffi dan Toran, terkecuali Aldi yang merasa enggan mengalihkan perhatiannya. Sedangkan Naura, ia hanya memejamkan kedua matanya dan berharap tak akan terjadi keributan apapun di antara mereka setelah ini.

"Masih pusing?" tanya Aldi memastikan, membuat Naura dengan cepat menggeleng dan memilih meraih salah satu buku catatannya yang tergeletak di atas meja. "Kimia?" tanya Aldi sekali lagi, membuat Naura kali ini mengangguk dengan cepat.

"Makan dulu, nanti ----"

"Itu kayaknya yang belakang asik banget deh, lupa sama orang sekitar ya?" Devano memotong ucapan Aldi, membuat Naura menghela nafasnya lantaran merasa sebentar lagi akan terjadi perang mulut antara dirinya dan Devano.

"Sirik aja lu De, udah ada Steffi juga." balas Aldi yang langsung membuat Naura menoleh, berhasil membungkam Devano. "Nau, makan dulu sana. Nanti sakit, jadi ngga fokus juga kan belajarnya." Aldi kembali mengalihkan perhatiannya kepada Naura.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang