42 ~ Lembaran Baru

670 47 38
                                    

Mungkin aku belum sepenuh nya rela kehilangan dirimu, tapi aku berusaha untuk bangkit dan mulai membuka hati untuk awal yang baru
~vch~

🎶🎶🎶🎶

Naura tengah berada di sebuah taman yang begitu indah, bunga warna-warni bertebaran di sekitar taman. Matanya menjelajah ke seluruh taman, hingga ia menemukan sosok yang selalu ia rindukan setahun belakangan. Naura berlari menghampiri pria dengan tubuh yang lumayan tinggi, memeluknya erat dari belakang.

"Syaa.... Aku kangen, kamu kemana aja? Kenapa sih kamu pergi gitu aja? Aku masih butuh kamu, aku kangen Sya. Please balik," air mata Naura lolos begitu saja, membasahi baju pria yang sedang ia peluk dengan erat.

Pria yang disapa 'Sya' tersebut membalikan badannya, memeluk erat Naura yang kini tengah menumpahkan segala kerinduan dalam dekapannya.

"Aku juga kangen Ra, tapi aku ngga akan bisa balik lagi untuk di samping kamu." tangis Naura semakin pecah kala mendengar pernyataan itu.

"Ke-kenapa Sya? Kenapa kamu tega ninggalin aku sendiri? Kenapa Sya, kenapa?" Naura histeris, memukul pelan dada bidang pria tersebut.

Setelah cukup lama Naura menangis, pria tersebut mengendurkan pelukannya.

"Ra, lupain aku. Jalanin hari-hari kamu kayak dulu lagi, kamu harus ceria lagi. Aku sedih Ra, liat kamu kayak gini. Mana Naura yang dulu selalu ceria? Selalu ketawa, ngga pernah rapuh. Walau aku udah ngga bisa nemenin kamu, tapi aku selalu mandangin kamu dari sini Ra. Aku selalu disini Ra," pria tersebut menunjuk dadanya, seolah mengisyaratkan Naura jika ia selalu berada dalam hati Naura.

"Ngga Sya, semua ngga akan bisa kembali kayak dulu kalau ngga ada kamu. Aku cuman mau kamu kembali Sya," Naura memegang kedua tangan pria tersebut, yang tadinya digunakan untuk menangkup kedua pipi Naura.

"Kamu bisa Ra, pasti bisa! Lupain aku,  aku udah bahagia Ra. Kamu juga harus bahagia, jalanin hari-hari kamu. Please Ra, aku ngga mau liat kamu yang terus-terusan kayak gini."

Naura menangis sejadi-jadinya, ia kembali masuk ke dalam dekapan pria tersebut. Menumpahkan segala kerinduannya, sekaligus semua rasa sakit yang selama ini ia rasakan.

"Aku sayang sama kamu Ra. Aku akan tetap disini, mandang kamu dari sini. Janji sama aku, mulai sekarang kamu bakal kembali kayak dulu. Jadi Naura yang selalu ceria, ngehibur semua penggemar, dan ngga rapuh kayak sekarang. Aku yakin, kamu pasti bisa lupain aku Ra!" Pria tersebut melepas pelukan, memundurkan badan Naura agar menjauh darinya.

"Aku juga sayang sama kamu Sya. Aku ngga akan bisa kembali kayak dulu, kalau kamu ngga ada. Aku butuh kamu Sya, jangan pergi lagi Sya." air mata Naura terus mengalir begitu saja, membasahi pipi chubbynya.

"Aku ngga bisa Ra. Aku percaya, kamu akan bahagia Ra walau tanpa aku. Kamu pasti bisa Ra! Aku sayang kamu Ra, janji ngga akan sedih-sedih lagi ya. Bye Ra, love you."

"Sya, jangan pergi Sya. Aku mohon Sya," teriak Naura kala pria tersebut semakin jauh, tak tergenggam.

Perlahan, sebuah sinar yang sangat terang menyilaukan pandangan Naura, dan saat itu juga pria tersebut menghilang dari hadapan Naura.

"RASYAAAAAAA!" teriak Naura histeris, dengan wajah yang telah basah lantaran air mata yang mengalir.

Naura celingak-celinguk, ternyata ia hanya bermimpi. Dilihatnya matahari telah menyorot untuk masuk, namun tertutup gorden yang menutupi jendela kamarnya yang cukup besar tersebut.

Naura duduk menyandar pada kepala kasur, memeluk kedua kakinya. Ia menumpahkan tangisnya, tak mengerti apa arti mimpi tersebut. Sudah dua hari belakangan ia selalu memimpikan sosok yang sama, yang selama ini ia rindukan. Dan, sudah dua hari pula Naura tak masuk sekolah lantaran dirinya yang merasa belum tenang.

The Sound Of Love [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang