Part 2

4.7K 145 16
                                    

Camelia keluar dari ruangan Aldrick dengan senyum menang. Dia telah berhasil menipu Aldrick dan membuat bosnya itu bungkam.

"Hahaha, rasain Lo. Berani lawan Camelia sih," ucap Camelia bangga.

"Lo kenapa?" Suara berat itu tiba-tiba muncul mengagetkan Camelia.

Camelia berbalik lalu melihat Garin menatapnya dengan satu alis terangkat. "Eh, Pak Garin. Ga ada ko, saya tadi cari Bapak buat minta berkas berkas yang harus bos tanda tangani," ucap Camelia.

"Ga usah panggil bapak gue belum tua lagi, panggil aja Garin," ucap Garin tersenyum ramah, Camelia sempat terpaku melihat senyum Garin tapi, segera ia hilangkan pikiran itu.

"Tapi—"

"Ga boleh membantah, oke?" ucap Garin tersenyum seraya mengacak ngacak rambut Camelia.

Camelia terdiam jantungnya serasa ingin melompat dari tempatnya. "Berkasnya?" ucap Camelia mencoba menetralisir kegugupannya.

"Ouh berkas ... ada di ruangan gue. Ambil aja map warna biru, sama warna oranye," ucap Garin.

"Jadi?"

"Lo ambil aja ke ruangan gue, gue ada urusan. Tadi bos nyuruh gue ke perusahaan warisan kakeknya buat cek keadaan disana."

"Perusahaan?"

"Ah ya, lupa gue. Aldrick itu ngurus dua perusahaan lain, yang satu perusahaan Nazwa's company. Dia jadi CEO di sana tapi, dia jarang kesana karena sibuk dengan kuliahnya, untuk itu dia serahin sama gue.  Yang kedua perusahaan bokapnya, dia di sana sebagai manager. Mending dari sekarang lo siap-siap aja, kerjaan lo itu tiga kali lipat berat dari asisten atau sekertaris biasa, ya walaupun gue sama Alrick bantu tapi tugas lo itu berat, jadi sekertaris Aldrick bukan hal yang gampang. Selain ikut dia kemana-mana, ngurusin jadwal dia, Lo juga harus ngadepin sikap dia yang ga suka sama cewe," ucap Garin.

Rahang bawah Camelia terbuka. "Apa? Jadi--"

"Ya, siap-siap aja. Udah banyak sekertaris yang dikirim mommy Nabil tapi, ga ada satu pun yang bertahan. Ya karena sikap Aldrick, juga begitu banyaknya tugas. Padahal gaji yang diberikan mommy Nabil juga bukan nominal yang sedikit. Lo pasti tau 'kan berapa yang ditawarin sama mom, semua cewe itu cuma bertahan sampai satu jam, yang paling lama mungkin cuma satu orang," ucap Garin.

"Pantes aja gue dikasih gaji segitu ternyata pekerjaan nya banyak," gumam Camelia. "Maaf Pa, eh maksud saya Garin. Sekertaris yang bertahan lama itu siapa? Terus kemana dia?" tanya Camelia.

"Dia sebenarnya bukan sekertaris, dia cuma seorang waiters yang diangkat Aldrick jadi asisten pribadi nya. Aldrick sendiri yang milih dia, dia keluar dari sini juga atas perintah Aldrick. Aldrick ga mau cewe itu cape," balas Garin.

"Oh," ucap Camelia.

"Yaudah gue berangkat dulu, ya. Ambil aja berkasnya di ruangan gue, sebelah barat dari sini," ucap Garin lalu pergi.

Camelia langsung menuju ruangan Garin dan mengambil berkas berkas yang disuruh Garin. Setelah mengambil berkas itu, Camelia bergegas ke ruangan Aldrick, dan saat masuk ke sana ia terkejut melihat bos nya itu sedang duduk dilantai dengan pakaian yang berbeda dari yang ia lihat  tadi.

"Pak Al," panggil Camelia terkejut melihat ekspresi wajah bos nya yang menurutnya begitu lucu.

"Iya cantik," balas Aldrick terkekeh seraya mengedipkan matanya.

"Hah? Gue ga salah lihat kan?" batin nya. Camelia melongo melihat tingkah Aldrick yang mendadak berubah.

"Hei. Kamu kenapa melongo gitu?" tanya Aldrick yang entah sudah sejak kapan berada disampingnya, dengan memakai pakaian yang sejak awal dia lihat.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang