Part 15 -17+-

3.1K 103 2
                                    

Lima menit kemudian ....

Aldrick turun lalu membukakan pintu mobil untuk Camelia. Gadis itu menyirit heran, cepat sekali sampainya? Kalau begitu kenapa tidak jalan saja. Begitu batinnya.

"Udah sampai?" tanya Camelia masih belum keluar dari mobil.

"Hm, yuk," ajak Aldrick menarik tangan Camelia lalu menutup pintu mobil.

"Ya ampun, kalau gini mending jalan kaki aja," ucap Camelia.

"Aku ga mau kaki kamu kecapekan karena jalan," ucap Aldrick membuat Camelia memutar bola matanya jengah.

"Oh ayolah kakiku tidak selemah itu," batin Camelia. "Ini hanya beberapa meter Ald, aku tidak akan kelelahan kau jangan lebay," ucap Camelia cemberut.

"Terserah aku saja," ucap Aldrick.

"Ya, ya, terserah kau. Mau kau gendong akupun terserah, kau sangat lebay," gerutu Camelia pelan.

Aldrick menghentikan langkah kakinya tiba-tiba lalu ....

"Aaaa! Aldrick apa yang kau lakukan?" tanya Camelia kaget karena tiba-tiba Aldrick mengangkatnya dan menggendong dirinya ala bridal style. Gadis itu langsung memeluk leher Aldrick erat.

"Diam saja, aku tidak mau kau kelelahan," ucap Aldrick.

"Apa? Astaga!" ucap Camelia malas.

"Tutup matamu," ucap Aldrick.

"Kenapa?" tanya Camelia.

"Tutup saja," balas Aldrick.

Gadis itu menurut, toh percuma saja dia membantah Aldrick tak akan mau kalah. Aldrick menurunkan Camelia lalu meninggalkan gadis itu setelah menutup mata gadis itu dengan selembar kain hitam.

"Ald! Ini di mana? Ald! Aldrick! Aldrick kau di mana?" tanya Camelia risau.

"Aku di sini sayang, aku tidak akan kemana-mana kau tenang saja," bisik Aldrick tepat di telinga Camelia membuat gadis itu meremang.

"Kupikir k—au me-ningga-lkanku," ucap Camelia gugup karena merasakan hembusan nafas Aldrick tetap di wajahnya.

"Aku tidak akan meninggalkanmu," ucap Aldrick.

Aldrick menuntun Camelia ke tempat yang telah ia siapkan. Ia membuka penutup mata Camelia perlahan. Gadis itu langsung merejap-rejapkan matanya saat penutup itu terbuka. Netranya langsung menatap takjub tempat ia berada.

"Ini?" tanya Camelia.

Aldrick tersenyum memeluk Camelia dari belakang lalu menundukkan kepalanya dan menaruhnya di pundak Camelia. Gadis itu tidak sadar karena masih takjub dengan pemandangan dihadapannya. Langit bertabur bintang dan pantai yang sangat indah. Juga jangan lupakan tempat ia berdiri sekarang, meja dan kursi dihadapannya, cahaya bulan menerangi mereka. Taburan kelopak bunga lili favoritnya.

"Kau suka?" tanya Aldrick dibalas anggukan kepala oleh Camelia.

"Sangat! Dari mana kau tahu aku menyukai bunga lili?" tanya Camelia menengok ke arah Aldrick.

Damn! Wajah mereka jadi sangat dekat bahkan bibir Camelia tak sengaja menyentuh pipi Aldrick. Gadis itu langsung sadar dan tergagap karena kelakuannya.

"Maaf aku tidak sengaja," cicit Camelia.

"Tentu saja aku tahu kau 'kan istriku, lagipula lili bunga yang memiliki seribu makna dibalik kesederhanaan yang dimilikinya. Sama seperti dirimu dan untuk yang tadi tidak usah minta maaf, bahkan aku menyukainya," ucap Aldrick seraya melepaskan pelukannya lalu berdiri disamping Camelia, lelaki itu menatap wajah tersipu istrinya dengan perasaan yang aneh menurutnya.

POSSESSIVE ALDRICK ( OPEN PRE ORDER )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang