•20• Mereka mulai lagi

352 49 28
                                    

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

.

.


"Wah lahap sekali, sepertinya kau lapar setiap saat ya.." Eunha mengelus-elus kucing gembul berwarna hitam yang sedang makan dipiring kecilnya.

Selesai memberi makan Koya sekarang Eunha kembali duduk di bangku kasirnya, menopang dagu dengan kedua tangannya sambil memandang laki-laki berambut cokelat yang tengah berbincang dengan lima anak SMA.

Ah, iya para gadis-gadis SMA itu, mereka datang lagi, bahkan Eunha sempat berfikir kalau datang ke toko Eunha sudah seperti datang ke sekolah bagi bocah-bocah itu, karena setiap hari mereka pasti datang. Mungkin mereka lebih rajin kesini di banding kesekolah? Astaga benar-benar definisi pecinta makhluk tampan.

Eunha meniup-niup poninya bosan, kini ia lihat Taehyung menoleh ke arahnya sekilas sebelum akhirnya salah satu bocah itu mengajaknya bicara lagi.

Laki-laki itu terlihat tersenyum tipis saat anak gadis itu tertawa, entah apa yang mereka bicarakan, tapi kini pandangan Eunha memang tidak bisa lepas dari wajah Taehyung.

Siang ini sangat panas sampai sinar matahari menerobos masuk lewat pintu kaca tokonya, dan sinar itu tepat menyorot kearah Taehyung, membuat kesan tersendiri bagi Eunha saat menatap wajah laki-laki itu dari samping, rasanya ketampanan laki-laki itu bertambah berkali-kali lipat dan sinar matahari itu sengaja memberitahukannya.

Eh terlalu lebay ya?

Kini ekor mata Eunha beralih melihat kearah laki-laki berambut hitam yang baru saja mendorong pintu kaca tokonya untuk masuk, membuat suara lonceng pintu terdengar. Jimin langsung melihat Taehyung dan kelima anak SMA itu dengan heran sebelum dirinya berjalan lurus kearah Eunha.

"Wah apa-apaan itu?" Gumam Jimin sambil bersender pada meja kasir dan melipat kedua tangannya dibawah dada.

"Kau baru lihat kan? Aku hampir setiap hari." Sahut Eunha membuat Jimin menoleh kearahnya.

"Setiap hari?" Jimin kembali menatap Taehyung dan gadis-gadis SMA itu, "Wah tidakkah kau pikir kalau si Kim Tai itu benar-benar cari perhatian?"

"Benarkah? Tapi para kecebong-kecebong kecil itu yang setiap hari datang dan menggodanya."

"Jinjja?" Mata Jimin membulat tidak percaya, "Cih, memangnya apa tampannya laki-laki seperti dia? Lihat saja wajah kecilnya, bulu mata lentiknya, bahkan bulu mata bawahnya juga lentik, dia itu cuma laki-laki cantik yang cari perhatian, menyebalkan."

Yaudah sabar atuh pak.

"Lagipula lebih tampan ak-- ya!" Jimin berteriak kesal begitu celemek cokelat kini sudah mendarat di wajahnya.

"Sudahlah pakai itu," Pelaku yang baru saja melempar celemek itu berdiri dari bangkunya dan sedikit meregangkan tubuhnya, "Selamat bekerja kembali di toko kami, bapak Jimin-ssi."

Stigma [KTH]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora