•29• Trauma

444 42 17
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

"Apa anda keluarga pasien?"

"Saya.." Eunha menggantung ucapannya, kepalanya tertunduk sejak tadi karena masih sibuk memperhatikan tangannya yang penuh dengan darah mengering, membuat laki-laki berjas putih yang duduk dihadapannya mengangkat kedua alisnya.

"Saya.. kekasihnya.." Eunha langsung mengangkat kepalanya dengan mata bulatnya yang sedikit melebar karena kaget sendiri mendengar ucapan yang tanpa sengaja terlontar dari mulutnya itu, ia menggigit bibir bawahnya seraya meringis pelan.

Apa itu? Apa yang aku katakan barusan? Dasar gila. Bodoh. Mati saja kau Eunha.

Kenapa hanya kalimat omong kosong itu yang terpikirkan diotaknya sekarang. Tunggu, tapi kalau dipikir-pikir lagi sepertinya memang harus begitu agar Dokter dihadapannya ini dapat memberitahukan apa yang terjadi pada Taehyung, karena Eunha salah satu orang yang dekat dengan pasien.

Ya benar, anggap saja begitu. Anggap saja itu hanya scenario yang sengaja Eunha buat. Oke, itu masuk akal kan?

Dokter itu mengangguk mengerti, ia mencondongkan tubuhnya lalu menaruh kedua tangannya diatas meja yang menjadi pembatas diantara keduanya.

Baik, lupakan saja yang tadi dan fokus pada apa yang akan Dokter bermarga Lee itu jelaskan.

Harap-harap cemas Eunha menatap Dokter yang baru saja selesai melakukan operasi pada laki-laki lugu berambut cokelat yang sempat kritis.

"Baiklah saya akan jelaskan, " Dokter Lee sedikit menarik nafas sebelum kembali bicara, "Sepertinya pasien mengalami benturan yang cukup kencang dibagian belakang kepalanya, sehingga pasien mengalami pendarahan yang cukup parah. Benturan tersebut sepertinya terjadi akibat benda tumpul."

Eunha mengigit bibir bawahnya, kedua tangannya sudah meremas kuat ujung dress selutut yang dikenakannya.

Mata Eunha memanas begitu mengingat keadaan Taehyung saat dilarikan ke ruang operasi beberapa jam lalu, matanya terpejam rapat, wajahnya pucat dan dipenuhi darah. Eunha hanya bisa menangis sambil menggenggam kuat tangan yang terasa dingin itu, sampai dirinya terpisahkan saat Taehyung dan para suster lainnya sudah melewati pintu ruang operasi.

"Namun jangan khawatir benturan tersebut tidak sampai membuat kelumpuhan otak, namun hanya ada sedikit retakan ditempurung kelapa pasien." Eunha tersadar saat suara Dokter tersebut kembali terdengar.

"Anda tenang saja, kami sudah mengatasinya sebisa mungkin." Dokter itu tersenyum hangat sambil melanjutkan kalimatnya, "Sekarang pasien baik-baik saja, tapi sepertinya butuh waktu sehari sampai dua hari untuk pasien bisa sadar. Setelah itu pasien juga harus dirawat inap sampai keadaannya mulai pulih, mungkin paling sebentar sekiranya seminggu penuh."

Stigma [KTH]Where stories live. Discover now