OO5

158 24 2
                                    

hangyul ngusap wajahnya kasar. hari ini dia telat bangun gara-gara banyak pikiran. lebih tepatnya gara-gara dia mikir kira-kira siapa luizy, soalnya dia berasa kenal sama wajahnya. hangyul coba cubit pipinya buat nyadarin dia yang masih setengah ngantuk. pagi ini cuman cuci muka sama sikat gigi, baju juga seadanya nggak kayak biasanya yang fashionable dan totalitas.

"hai, gyul. lo nggak papa?"

"hai, gue nggak papa, kok."

hangyul tersenyum genit ke arah yuqi. yuqi yang ditatap hanya senyum dengan tatapan polosnya, "lo makin cantik aja tiap hari, qi. ini sekarang lo mau ke kelas?"

"iya, lo juga, 'kan?"

"iya. udah sarapan?"

"udah. lo gimana? kayaknya rada kacau hari ini. nggak kayak biasanya, belum sarapan, 'kan lo?"

"duh perhatian banget. tau aja gue belum sarapan. kemarin gue susah tidur gara-gara mikirin lo. lihat nih kantung mata gue," hangyul menunjuk kantung matanya yang menebal.

"awas lucas denger," kata yuqi ketawa.

"ya elah, cuman si babon."

"babon apa? heran, babon bilang babon. fakboi lagi, yang ini udah punya gue, bro. cari yang lain, kek," lucas datang sambil merangkul pundak yuqi.

"kayak nggak tau gue aja."

"kamu ke kelas duluan," kata lucas. yuqi nurut aja terus pergi, hangyul lambai-lambai ke yuqi.

lucas langsung mukul kepala belakang yuqi, "cewek gue, bro. jangan nikung. cari yang lain, kek. banyak kali, tuh si yeri kosong. ayo ke kelas."

"ogah sama yeri, bawel anaknya."

"kalau sama yena?"

"lucu, sih anaknya. cuman bobrok sebelas dua belas sama lo, lagian dia nggak bakal nanggepin gue serius."

"ya abisnya lo fuck boy, mana ada cewek percaya coba?"

"ada."

"siapa?"

"emak gue," terus lucas dorong bahu hangyul. untungnya sama-sama gede, jadi hangyul nggak oleng. hangyul mah kuat orangnya.

••

"pagi, cantik," hangyul senyum sambil dadah dadah ke hyewon. hyewon senyum manis, dia mah polos orangnya. udah hafal juga kelakuan hangyul yang tebar pesona sana sini, soalnya sekelas juga beberapa bulan ini. jadi hyewon nggak kaget.

"pagi-pagi bikin sepet, deh, gyul," jiwon alias chuu mutar bola matanya. dia juga udah puas lihat tingkah hangyul.

yuvin dateng terus sambil narik kerah belakang hangyul terus disuruh ke bangkunya. muka yuvin udah datar.

"bisa nggak lo berhenti?"

"berhenti ngapain?"

"lo liat, ye. gue diluar ngeliatin lo godain cewek-cewek pake mata lo yang sok genit itu, gue udah mau muntah kalau tadi mata gue nggak ditutup kookheon."

"lebay lo, goblok."

"btw, gue dapat tiket buat acara ulang tahun kampus, nih."

"emang lo nyari siapa?"

"woodz. gila gue harus nonton, bro.  harusnya si buat anak kampus doang tapi dibuka buat umum, jadi agak rame. mau nonton nggak? gue ada empat, mau ajak lo, lucas, sama yohan. kalau lo nggak mau biar diambil yuqi."

"terus lo double date gitu."

"ya paling."

"ya udah gue ikut. lo kalau udah sama lucas tanpa gue, udah deh lu lupa sama bener nggak bener, meliar ntar. isinye dosa semua. kalau ada gue kan mending."

"suudzon aja lu ke gue sama lucas, inget kata pak jonghyun."

"emang kapan?"

"jumat malem, jam delapan. tapi paling kayak biasa, molor. jadi gue ntar kita berangkat jam delapan kurang dikit."

"oke. ntar gue tanya bang danik dulu gue ada latihan, nggak. jam latihan kita, 'kan beda," yuvin cuman oh, dia baru inget kalau mereka ikut klub dance juga.

"eh. jangan molor lu."

"kan ada lu alarm gue," hangyul nepuk pundak yuvin terus berdiri. dia mau diluar aja sama yang lain. lagian dosennya juga belum dateng.

FxxK BOYDove le storie prendono vita. Scoprilo ora