setelah kedatangan abangnya yang 'datang tak dijemput pulang tak diantar itu' bentar, kebalik nggak? ya udah itu pokoknya. hangyul akhirnya mutusin keluar dari kamarnya. mau ke kamar yang lain, terserah mau ngapain yang penting nggak sendirian.
"hyuk, lo mau kemana?" kata hangyul yang baru keluar kamar udah lihat jinhyuk pakai all black, dari topi sampai sepatu. aneh, biasanya kan jinhyuk orangnya colorful gitu.
"ketemu orang."
"siapa?"
"luizy. nggak kenal lo," hangyul inget-inget lagi. kaya pernah kenal nama luizy. tapi siapa? beberapa detik kemudian hangyul baru ngeh kalau luizy itu orang yang pernah dia minta nomernya dari jinhyuk. gara-gara sakit ini hangyul emang jadi pelupa. jinhyuk nepuk pundak hangyul yang akhirnya baru sadar, "gue duluan, bro."
"bentar! tanya, luizy itu—uhm, cowok?"
"iya cowok. kenapa? katanya mau gebet, lo kan belok. cocok lah, cantik anaknya. dah ya kalo mau titip apa telpon aja nanti."
••
hangyul akhirnya pilih rebahan di kamar yuvin setelah gedor-gedor kamar yuvin yang nggak ada jawaban—soalnya yuvin lagi mandi. dia masih nggak paham sama kerja otak yuvin. pasti kalau hangyul nggak masuk kelas dia ikutan, kecuali kalau ada hal-hal tertentu. kan mubazir absennya.
"gyul, gue keluar bentar, ya. ditelpon yohan."
"dih! gaya banget. biasanya juga lo ayang-ayangan di depan gue. yaudahlah terserah."
hangyul nggak sengaja buka kontaknya. kepencet aja gitu. dia baru inget, dia udah lama punya kontaknya luizy tapi nggak pernah di hubungin, nggak lama-lama banget tapi buat hangyul sayang kalau kontaknya cuman di anggurin. hangyul coba pencet profil picture.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"anjir, cantik banget kaya suzy."
hangyul nggak habis pikir, kok cowok bisa secantik dan semanis itu. mirip suzy artis korea sekaligus aktris itu. badannya juga putih lagi, tapi hangyul ngerasa kalau dia pernah ngelihat wajah itu. agak nggak jelas karena ketutup rambut, tapi hangyul yakin kalau dia kenal—tapi lupa.
kalau jinhyuk jamet, hangyul itu fakboi yang terbiasa ngechat cowok dan cewek sana sini, tapi tetep biasa aja. sekedar bercanda, dan mereka yang dichat juga tau kalau hangyul cuma sekedar bercanda tanpa niat ngebaperin. kalau baper ya, syukur-syukur mau sama hangyul, tapi dia kenalan sama luizy kaya gugup gitu, kaya ada yang beda tapi apa.
"GYUL!"
"jan—cuk! anjir kaget."
siapa yang nggak kaget tau-tau muka yuvin udah disamping mukanya hangyul. nempel, tapi hangyul nggak kerasa. yuvin malah udah ngakak, receh banget heran.
"tumben ngelamun lo."
"tau darimana?"
"ya tadi buktinya kaget."
"iya juga. banyak pikiran gue."
yuvin duduk di samping hangyul sambil senderan ke tembok. nggak mungkin juga senderan ke hangyul, kalau yohan tau bisa habis dia kena taekwondo. yuvin ngehela nafas, "kenapa? gaya banget. biasanya lo malah nggak pernah mikir, 'kan?"
"nggak papa. gue aja emang lebay apa-apa dipikirin. masalah kecil."
"baguslah, sadar. siapa luizy?"
"heh! kok lo tau semua, sih di dalam diri gue? jangan-jangan lo diem-diem ngestalk gue, ya? dih amit-amit. vin, inget yohan."
"amit-amit juga! kalau gue mau selingkuh juga pilih-pilih kali. masa sama lo. tadi kelihatan kalau lo lagi chat sama luizy, ogeb."
"oh, temen jinhyuk."
"kaya kenal."
"beneran? gue juga ngerasa kaya kenal, sih. tapi lupa dia siapa," tiba-tiba ada suara ketukan dari pintu kamar yuvin. itu yohan yang baru selesai kelas, biasanya gitu sih sekalian mampir sama pacaran. hangyul yang males ngelihat orang pacaran akhirnya ngalah dan balik ke kamarnya, dan disaat itu juga dia dapet notif balesan dari luizy.
luizy kenalan jinhyuk
boleh. ga ganggu kok iya ini luizy salam kenal, gyul
