Oneshoot: Petaka Situs Porn Milik Papa

3.4K 308 62
                                    

Jeon Junghyun

Aku bosan. Serius, aku bosan sekali. Hanbyul sedang mengerjakan tugasnya, Kak Jungwoo pergi bersama dengan Jung Hana entah ke mana, Kak Jungyeon sibuk bermain Overwatch, Papa juga sedang sibuk bekerja dengan membuat lagu, dan Mama sedang memasak di dapur.

Tidak ada yang mau main bersamaku hari ini. Aku sedih.

Satu jam kemudian, aku mengetuk pintu kamar Hanbyul. “Hai, Hanbyul, kita main bersembunyi, yuk?” ajakku.

Namun, Hanbyul mendecak. “Duh, Kak Junghyun, aku ini sudah besar. Jangan diajak main bersembunyi. Memalukan saja. Lagipula, aku masih mengerjakan tugasku. Ajak Kak Jungyeon saja.”

“Huh, oke, baiklah.”

“Beri aku semangat agar aku cepat selesai mengerjakannya. Setelah itu, kita bisa main, Kak Junghyun. Semangati aku, cepat!”

Aku memutar bola mataku. “Oke, oke.” Aku mengepalkan tanganku dan membawanya naik ke udara. “Semangat Hanbyul, Hanbyul semangat,” kataku. “Ya sudah, ya, aku ke kamar Kak Jungyeon terlebih dahulu.”

“Oke. Bye, kakak!”

Saat aku ke kamar Kak Jungyeon, dia langsung marah-marah, padahal aku belum mengatakan apa pun. Dia bilang, dia tidak ingin diganggu terlebih dahulu. Menyebalkan sekali.

Karena bosan, aku menghampiri Mama.

“Ma?”

“Apa, Jungyeon?”

Aku mendecak, “aku ini Junghyun, Ma, bukan Kak Jungyeon.” Kataku.

Mama yang sedang memasak pun segera menoleh. “Eh, iya, Junghyun. Mama kira Jungyeon,” ujar Mama. “Kenapa? Wajahmu terlihat lesuh dan bosan begitu.”

“Aku memang bosan.”

“Ya sudah, main saja dengan kakakmu atau adikmu.”

Aku mendecak lagi. “Tidak ada yang mau main denganku, Mama. Semuanya sibuk. Papa sibuk, Mama sibuk, Kak Jungyeon sibuk, Kak Jungwoo sibuk, Hanbyul juga sibuk. Hanya aku yang tidak sibuk.”

“Kalau begitu, kau juga harus punya kegiatan sendiri agar tidak sibuk.”

“Apa?”

“Bermain sepeda, mungkin?”

Aku menghela napas. “Mama, aku sudah besar. Aku tidak mau main sepeda lagi.”

“Ya sudah, ke rumah Om Jimin saja. Pasti Om Jimin mau menemani Junghyun bermain.”

Om Jimin adalah tetangga kami, sekaligus sahabat Mama. Sampai sekarang, mereka belum punya anak. Oleh karena itu, terkadang, Om Jimin menyuruh kami datang ke rumahnya untuk bermain dengannya.

Tapi saat ini, aku tidak mau ke rumah Om Jimin.

Aku menggeleng. “Tidak mau,”

“Ya sudah, Junghyun maunya apa?”

“Entah.” Ujarku. “Ya sudah, deh, aku tidak mau mengganggu Mama yang sedang sibuk memasak. Aku akan ke kamarku saja.”

“Iya, baiklah.”

“Bye, Mama.”

Karena bosan, aku hanya bermain dengan ponselku. Aku menonton YouTube acara masak-masak, aku menonton kartun, aku menonton The Voice—semuanya aku tonton.

Namun, seketika, aku semakin bosan menonton semua video di YouTube. Lalu, aku teringat sesuatu.

“Mungkin, aku bisa mencari Papa.” Ujarku. “Papa kan Porn Star. Ada baiknya, aku mendukung Papa dengan menonton video nya.”

Aku pun mencari nama Papa di Google. Tapi, tidak ada satu pun pencarian yang memunculkan video porno Papa. Yang ada, hanya foto Papa bersama Mama di Facebook.

Aku tidak tahu kalau Papa dulu bermain Facebook. Well, mungkin aku bisa buka Facebook Papa.

Saat aku mengakses Facebook Papa, ternyata ada banyak sekali pesan di sana. Ada 10,610 pesan yang dikirim 16 tahun yang lalu.

Aku membuka satu persatu.

Kepala Sutradara:
Jungkook-ah, kerja bagus. Videonya akan diunggah malam ini juga di situs www.thekoreanhotguy.co.kr

Kepala Sutradara:
Kau bisa mengaksesnya dari sana, Jungkook-ah. Uangnya juga akan kukirimkan melalui rekeningmu malam ini. Sampai bertemu besok, ya.

Oh, jadi Papa punya situs porno tersendiri?

Saat aku membuka situs porno itu, banyak sekali video yang bermunculan di sana. Seketika, seluruh tubuhku menegang. Ey, jangan salah. Aku sudah 16 tahun lebih 8 bulan. Hampir 17 tahun. Jadi, aku legal untuk menonton porno.

Bahkan Hanbyul saja sudah pernah menonton porno bersama temannya. Jadi, aku juga tidak mau kalah.

Aku mencari nama Papa di situs pencarian.

Saat aku mengetik Jeon Jungkook, ratusan video mulai bermunculan. “Astaga, jadi Papa sudah melakukan seks bersama dengan ratusan wanita? Wah, enak sekali Papa. Dapat uang, dapat nikmat juga. Ah, aku iri.” Ujarku.

Aku menonton salah satu video Papa bersama dengan seorang aktris porno bernama Riley Reid.

“Yes, yes, Master, keep going!” teriak wanita itu sembari mendesah keras. “Ah, kau sungguh nikmat sekali,” dan dapat kulihat tatapannya begitu mematikan. Beruntungnya Papa bisa menyetubuhi wanita ini.

Pintu kamarku tiba-tiba dibuka. Mama muncul dari sana.

“Junghyun, sedang apa?”

“Ini, sedang menonton video.”

Mama mendekat. “Video apa?”

“Video porno Papa.”

Mama terkejut dan segera melihatnya dari dekat. Kemudian, Mama bertanya, “kenapa Junghyun menonton ini? Tidak baik, Sayang.”

“Aku bosan, Ma.”

“Tapi—”

“Mama kenapa menangis? Apa karena video ini?”

Mama tidak menjawab. Lalu, Mama keluar tiba-tiba tanpa mengatakan apa pun lagi.

Dan saat Papa pulang, Mama menyuruh Papa untuk tidur di ruang tamu selama satu bulan.

Papa bertanya kepada semua anaknya kenapa sikap Mama menjadi berubah, padahal Papa tidak salah apa-apa.

“Apakah kalian tahu apa yang terjadi dengan Mama?”

Semuanya mengendikan bahu dan menggelengkan kepala—kecuali aku.

Papa pun bertanya padaku, “Junghyun tahu Mama kenapa?”

“Tadi siang, Mama menonton video Papa.”

“Video apa?”

“Video Papa dengan Riley Reid.”

“OH MY FUCKING GOD!”

BABYSITTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang