***
"Rad, itu tangan lo kenapa luka gitu?" Siska yang melihat Radena memasuki kelas dengan tangan terluka, segera menghampirinya.
"Jatoh tadi di jalan," jawabnya singkat.
"Kok bisa sih?" Siska terlihat sangat khawatir.
Radit yang melihat sikapnya, tampak malas tak berselera.
"Na, di grup sekolah, katanya lo abis marahin Radena di koridor?" Nabila segera menyerbu Nona yang baru saja duduk di kursinya.
"Cepet banget nyebarnya."
"Berarti beneran, lo itu pacaran sama Radena?" serbu Thalia yang tak kalah penasaran.
"Kekencengan Tha," bisik Nabila. "Itu si Radena lihatin lo."
Thalia langsung ketakutan. "Serius?" Kepalanya menoleh sedikit ke arah Radena yang tengah memerhatikannya. "Eh iya," katanya seraya membuang muka.
"Jadi yang benernya tuh gimana sih Na?" tanya Nabila
"Saya nggak pacaran sama dia," elaknya.
Thalia dan Nabila saling pandang.
"Sebenernya ada apa sih? Kok kalian nanya gitu? Saya bener-bener pusing." Dia menekan pelipisnya kuat-kuat. "Ini masih pagi lho."
Dirinya merasa pusing menghadapi situasi yang amat kacau dan sangat tidak jelas.
"Radena juga bilang kalau kami pacaran. Maksudnya apa, coba? Dia yang nyebarin?" tanyanya dengan volume yang kecil. Berbisik.
Dua kepala di depannya menggeleng.
"Bukan. Gosip kalian pacaran itu disebar sama TROS tengah malam tadi."
Beberapa garis timbul di dahinya.
"TROS?"
Thalia menghela napas. "Soriii banget Na. Gue sama Nabila lupa ngasih tahu lo soal TROS. Wajar aja sih lo jadi nggak ngerti apa-apa. Ya lo juga sih, nggak cek grup. Chat kita juga belum lo baca. Jadi kudet kan?" Dia pun menunjukkan sesuatu yang terpampang di layar ponselnya.
"Itu apa?" Nona menaikkan salah satu alisnya. Dia bingung sebab Thalia menunjukkan sebuah akun Twitter kepadanya.
"Ini tuh---"
"Selamat pagi semuanya." Tiba-tiba, 4 orang staf sekolah datang memasuki ruangan dengan membawa sebuah kotak cukup besar di masing-masing pangkuan tangannya. Membuat semua berlari ke kursinya, termasuk Thalia.
Mereka terdiri dari 2 pria dan 2 wanita.
"Selamat pagi Pak!"
Nona belum mengetahui identitas mereka kecuali, pria di sisi paling kanan. Dia Pak Aldi, guru kesiswaan yang setiap pagi selalu menghukum Radena di lapangan.
"Na, hari ini jadwal razia mingguan," bisik Nabila. Memberitahu.
Nona manggut-manggut. Dia tidak terlihat terkejut atau pun panik dengan pernyataan Nabila, karena dirinya tak membawa sesuatu barang yang melanggar aturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CIRCLE OF LIES - SHADOW IN THE DARK
Mystery / ThrillerCocok untuk kamu peminat cerita dengan genre #misteri dan penuh #tekateki, juga berbalut #action serta #scifi yang dilatarbelakangi #balasdendam. Kasus yang menyeret nama sang papa membuat Nona terpaksa keluar dari sekolahnya di Jakarta, dan harus m...