Dua

1.9K 200 9
                                    

Sebenarnya aku bisa melawan mereka, tapi apa boleh buat? Aku takut mereka mengadu pada Paman Bibi, karena secara garis besar aku ini Hyung mereka, meskipun umur kami hanya berjarak beberapa bulan saja. Dan juga, aku sudah biasa diperlakukan seperti itu. Karena di Australia tak jauh berbeda dengan di sini. Aku juga sering di bully oleh teman-temanku. Diludahi dan di caci maki.

Ya, bukan hanya di rumah aku sering di bully, tapi juga di sekolahku saat ini. Dan di sekolah, aku, Seungmin dan Jeongin seperti orang yang tak saling kenal. Bahkan tak jarang mereka ikut andil dalam membullyku bersama mereka yang secara terang -terangan membenciku.

Hampir semua masyarakat sekolah membenciku. Berita yang di beberkan Jeongin tentang aku yang penyakitan membuat mereka semakin ilfeel.

Kecuali satu orang, Jisung. Han Jisung. Dia baik dan ramah. Hanya dia yang mau berteman denganku. Berbeda dengan di Australia, di sana aku tidak memiliki teman sama sekali.

Bahkan Jisung juga rela terkena pukulan saat ingin melindungiku dari mereka, yang tak lain adalah teman kelasku. Geng Chan cs ada Seungmin dan Jeongin juga disana. Karena kedua sepupuku itu satu kelas juga denganku. Hh, penderitaan yang berlipat-lipat ganda.

"Heh, bintik! Mau kemana lo?" Chan menghalangi langkahku menyusul Jisung yang tadi pergi ke toilet.

"Ke toilet," aku menjawab dengan datar. Ya, memang seperti itu ucapanku setiap hari. Aku tak harus menjawab ucapannya dengan nada rendah dan kepala menunduk, bukan? Aku tak takut dengan mereka, aku hanya tak ingin membuang-buang tenagaku dan berakhir down dan terbaring di rumah sakit.

" Chan, sepertinya dia tidak takut denganmu. Hajar saja dia biar kapok!" Itu Hyunjin yang memanas-manasi Chan.

"Hm, lo bener Jin, kalo gitu lo cegat si Tupai itu. Jangan biarin dia ganggu permainan kita." Aku melihat Chan tersenyum miring ke arahku dan detik selanjutnya ia menjambak rambutku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mian, Felix!✔Where stories live. Discover now