Lima

1.2K 179 6
                                    

Aku membuka mata. Kulihat sekelilingku yang hanya bernuansa putih ini. Bau obat-obatan menyeruak ke indra penciumku. Tunggu, aku mendengar orang menangis.

Di sofa sudut ruangan, Seungmin dan Jeongin memeluk Bibi sambil menangis.

"Ssttt, ini bukan salah kalian. Ini hanya kecelakaan, kalian tidak usah merasa bersalah." Bibi menenangkan kedua anaknya, yang aku yakin hanya berpura-pura menangis itu.

"Tapi kami tidak bisa menjaga Hyung." Itu Seungmin dengan air mata buayanya.

Aku lelah dengan drama mereka. Aku muak. Kenapa aku tidak mati saja tadi? Aku sudah lelah dengan hidup ini.

"Bibi," aku memanggil Bibi dan dia menoleh ke arahku. Dan sedetik kemudian ia berjalan ke arahku dengan wajah paniknya. Memencet bel yang ada di samping ranjang guna memanggil dokter.

"Felix, kamu gak papa, sayang?" Tanyanya sambil menangkup pipiku.

Aku melirik sebentar ke arah Seungmin dan Jeongin. Seungmin tersenyum smirk, sedangkan Jeongin menjulurkan lidahnya ke arahku.

"Aku tidak apa-apa, Bibi." Jawabku pelan.

"Kamu kenapa bisa jatuh dari tangga?" Tanya Bibi yang masih dengan raut khawatirnya.

"A-aku habis mandi, sandal yang kupakai agak basah. Jadi, saat ingin ke dapur aku malah terpeleset di tangga." Dustaku pada Bibi.

Bibi memelukku, "Lain kali hati-hati. Beruntung hanya dahi dan hidungnya yang berdarah."

Aku tersenyum dan mengangguk di pelukannya. Seungmin dan Jeongin memeluk tak suka. Aku tak peduli. Dia itu Bibiku, bukan orang lain.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mian, Felix!✔Where stories live. Discover now