plate 1·4

399 45 0
                                    

Weekend! Kata yang paling aku sukai di dunia ini. Sesibuk apa pun, aku selalu menyempatkan diri untuk melakukan me-time untuk diriku sendiri dan hari minggu adalah hari yang tepat untuk itu.

"Popcorn ready, Netflix ready, okay let's get started!" ucapku sambil duduk di atas sofa yang terdapat pada ruang tamu.

Tepat setelah intro film yang aku pilih baru saja berakhir, ada suara panggilan masuk dari handphoneku yang membuatku harus menghentikan film itu.

"Bahkan film gue belum mulai dan lo udah ganggu gue" ucapku setelah mengangkat panggilan telepon dari Marcella.

"Hehehe sorry"

"Ada apa?" tanyaku.

"Hari ini lo ga kemana-mana kan?"

"Ngak"

"Kalau gitu temuin gue nanti malam ya, locationnya bakal gue kirim nanti"

"Lo tau kan ini hari apa?"

"Minggu"

"dan lo tau kan ini hari me-time gue?"

"I know, but there's still another Sunday okay?"

"Oh c'mon selama satu mingguan gue nunggu hari ini untuk tiba dan lo ngambil hari itu gitu aja"

"Ga mau tau, pokoknya jam 7 gue tunggu. Dress up and be pretty okay?"

"Tunggu, gue-"

Tut tut tut

Marcella sudah mengakhiri panggilan telepon itu sebelum aku sempat menyelesaikan kalimatku. Aku menatap mangkuk popcorn yang ada pada tanganku dan meletakannya di atas meja. Dengan menarik napas panjang, aku mematikan layar TV dan berdiri dari tempat dudukku.

"Sampai jumpa minggu depan" ucapku.

***

Seingatku, hari ini bukanlah hari ulang tahun Marcella dan juga bukan hari jadi pertemanan kami yang artinya hari ini adalah hari biasa. Tapi, mengapa ia melakukan reservasi pada restoran yang cukup mewah? Tidak biasanya ia mengajakku pergi ke tempat seperti ini jika itu bukan merupakan hari yang penting.

"Reservasi atas nama Marcella" ucapku kepada pelayan yang berdiri di hadapanku.

"Silahkan ikuti saya"

Aku mengikuti langkah kaki pelayan tersebut dan ia membawaku ke sebuah meja yang sudah diisi oleh seorang pria.

"Mbak, ga salah meja?" tanyaku kepada pelayan itu.

"Ngak Bu, ini reservasi atas nama Ibu Marcella"

"Oke, makasi ya"

Setelah pelayan itu pergi untuk kembali melakukan tugasnya, aku mengambil beberapa langkah maju untuk menghampiri pria tersebut. Ia terlihat sedang berkonsentrasi pada layar handphonenya.

"Maaf mas, teman saya udah reservasi meja ini duluan" ucapku sambil menunjuk tulisan 'reserved' yang terdapat pada meja itu.

"Saya juga sudah reservasi" balasnya sambil menatapku.

Tepat saat tatapan kami bertemu, aku menyadari wajahnya. Aku ingat siapa pria itu, ia tak lain dan tak bukan adalah pria yang aku temui di acara fund raising siang itu.

"Lo...." Kami mengucapkannya secara bersamaan dan saling menertawakan hal itu.

"Lo ngapain di sini?" ia bertanya kepadaku.

"Gue janjian sama temen gue di sini, dia udah reservasi meja ini buat gue. Lo sendiri ngapain di sini?"

"Sama, temen gue ngajak gue ketemuan di sini"

MaisonWhere stories live. Discover now