🧸

147 34 5
                                    

Song || Tiffany Kenanga - Sahabat

.

.

"Apakah ini mimpi? " tanya Kila, tak percaya.

"Enggak sayang, ini nyata. Kamu yang sabar ya." jawab bu Silda.

Kila akhirnya menangis ia tidak kuat lagi menahan tangisannya. Sebagai anak yang baru berusia 7 tahun, ia hanya bisa menangis tersedu-sedu. Harus menerima kenyataan pahit ini. Lagi-lagi ia ditinggalkan oleh orang yang ia sayangi.

Mengusap kepala Kila, "Akila sayang udah kamu jangan nangis lagi ya." ucap bu Silda mncoba menenangkan.

"Nanti Kila pasti akan bertemu lagi kok sama Fano, maaf ya Bu Silda gak bisa ngelakuin apa-apa." ucap Bu Silda, "..udah Kila jangan nangis lagi, Kila harus kuat oke?" sambung Bu Silda seraya memeluknya.

"Fano diadopsi kan demi kebaikan Fano juga, biar pendidikan Fano kedepan nya baik sayang, nanti juga Kila pasti dapet keluarga baru yang bakalan bahagiain Kila. Jadi Kila jangan sedih lagi ya?" ujarny dan hanya diangguki pelan oleh Kila.

Bu Silda mengeluarkan sebuah kertas dari sakunya, "Oiyah tadi Fano nitip surat buat Kila katanya."

"Ibu.."

"Apa Kila?"

"hiks.. Fano.. eungh.."

"Kenapa sayang?"

"Sekarang Fano dimana bu?"

"Mmm.." Bu Silda terlihat sedikit menunduk setelah mendengar pertanyaan dari Kila.

"Dimana bu? Kila mau ke Fano bu." paksa Kila.

"Akila.. Kamu gak bisa nyusul Fano, karena.. sekarang Fano diluar negri, ia dibawa oleh orang tua angkatnya." jelas bu Silda yang sedikit berat menjelaskan hal itu kepada Kila.

"K-ke luar negri?" ucap Kila gelagapan, ia sungguh tidak menyangka, cepat sekali ia akan berpisah.

Kila berpikir, pantas saja kemarin Fano meminta maaf kepadanya. Kenapa ini begitu cepat ya Allah, Kila salah apa ya Allah kenapa Kila terus-terusan berpisah dengan orang yang Kila sayang. Batin Kila.

"Iya sayang. Kila yang sabar ya."

"hiks.. iya Bu."

Mengambil surat, Kila segera berlari menuju taman. Ia berdiam diri di taman, teringat saat-saat kebersamaan dengan Fano, hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu disini, ditaman ini.

"Kenapa Fano ninggalin Kila? Katanya waktu itu janji gak bakalan ninggalin Kila, kok sekarang ninggalin Kila sendirian. Fano jahat! hiks.. hiks.. Katanya waktu itu Fano gak mau ditinggalin Kila sendirian tapi sekarang malah Fano yang ninggalin Kila sendirian hiks.. " gerutu Kila.

Ia terus saja menangis tersedu-sedu, dengan ingus yang terus turun naik ia mencoba mengelap air matanya.

Menarik nafas panjang-panjang, Kila mulai membuka surat itu.

Dari : Fano Alatas

Kila.. Fano tau pasti Kila lagi nangis ya sekarang? Karena Fano udah diadopsi. Sekarang Kila jangan nangis lagi ya? Udah Kila hapus air mata Kila, Fano kan udah bilang Fano gak suka kalo Kila nangis.

Kila tenang aja, nanti orang tua angkat Fano bakalan jemput Kila. Fano gak akan ninggalin Kila sendirian kok, karena sebelum Fano diadopsi Fano udah bilang Fano mau diadopsi mereka asalkan Kila juga diadopsi sama mereka, dan mereka udah janji sama Fano bakalan jemput Kila nanti.

Awas aja kalo mereka bohong sama Fano, Fano tonjok mereka hahaha, udah ya Kila jangan nangis lagi.

Fano sayang Akila.

Selasa, 02 Januari 2007.

Kila tersenyum menyeringai, ia menjadi agak tenang setelah membaca surat dari Fano.

Ia berpikir harus segera membereskan baju-bajunya, siapa tau nanti ada orang tua Fano datang menjemputnya.

"Udah Kila kamu jangan nangis lagi oke! Kamu harus bergegas membereskan baju sekarang, siapa tau sebentar lagi orang tua angkat Fano akan datang." ucap Kila mencoba menenangkan dirinya.

Tetapi...

Sudah satu bulan Akila menunggu namun orang tua angkat Fano tidak datang menjemputnya. Kila masih saja menunggu dan menunggu. Ia sangat rindu dengan anak laki-laki itu, sangat-sangat rindu.

"Heyy Kila lagi ngapain sih?" tanya Cici salah satu anak Panti juga.

"Mm.. Kila lagi nunggu Fano." jawabnya pelan.

"Udahlah Fano gak bakalan dateng jemput kamu. Dia udah lupa sama kamu Kila, sekarang dia itu udah jadi anak orang kaya mana mungkin dia inget sama kita." ujar Fani yang sedang bersama Cici.

"Nggak kok, Fano udah janji bakal jemput Kila." ucap Kila tersenyum. Malangnya anak ini.

"Terserah kamu lah Kila." ucap Cici dan segera pergi meninggalkan Kila.

Akila menundukan kepalanya, sudah satu bulan ia menunggu didepan gerbang panti ini. Ia masih saja yakin bahwa Fano pasti akan menjemputnya.

"Fanooo.. kamu dimana sih? Kok belum juga jemput Kila.. aduhh udah dong jangan nangis lagiii ihhh!" gerutu Kila yang kesal akan air matanya yang terus saja jatuh, padahal ia sedang berusaha kuat untuk tidak menangis.

"Fano.. apa iya Fano gak bakal jemput Kila? Terus kenapa Fano janji mau jemput Kila disuratnya Fano hiks.. Fanoo.."

Disisi lain... Fano juga tengah kecewa kepada kedua orang tua angkat nya.

Fano merengek, "Mah.. Pah.. kapan kalian mau jemput Kila. Fano kangen sama Kila mah.."

"Fano sayang sekarang kita ada diluar negri lebih tepatnya di Paris nak, Mama dan Papa gak bisa jemput Kila. Kila ada di indonesia sayang." jawab Ratih mama angkat Fano.

"Kalian bohong sama Fano! Kalian bilang kalo kalian pasti akan jemput Kila! Kila pasti lagi nangis sendirian maaah hiks.." Apa ini anak laki-laki ini menangis? Bukankah ia pernah bilang bahwa ia benci akan yang namanya air mata? Mungkinkah ketulusan sayangnya kepada Kila yang membuat ia menjatuhkan air matanya.

Semua orang dewasa sama saja! Mereka egois! Batin Fano mengutuki orang tua nya.

Seraya menghapus air mata Fano langsung berlari menuju kamarnya.

"Fano.. Fano sayang." panggil Ratih yang masih saja dihiraukan Fano.

"Gimana ini? Kilaa andai Fano tau jalan untuk pulang, pasti Fano akan langsung lari dan Fano akan langsung meluk Kila hiks.. Fano rindu sama Kila Fano sangat-sangat Rindu Kila. Maafin Fano ya." gumamnya seraya menangis tersedu-sedu. "Tapi Kila tenang aja nanti kalo Fano udah dewasa, Fano pasti akan kembali ke Indonesia! Kila tunggu aja, Fano akan cari Kila dimanapun Kila berada!"

⚫⚫

Sudah dua bulan Fano masuk Sekolah Dasar dan ia kembali menjadi anak laki-laki tampan yang sangat cuek. Hampir tidak pernah ia tersenyum sedikitpun, bagaimana ia bisa tersenyum jika senyum yang mampu membuat ia tersenyum saja sudah tidak ada didekatnya lagi.

Sejak kecil Fano memang memiliki wajah yang amat tampan, kulit putih dan badan yang tinggi hemm calon incaran para wanita.

Abiss..

Gimana seru gak? Semoga kamu berkenan untuk memberikan votenya.

Terimakasihh😙

Splash - Splash Love [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang