Sela mendekati ku. "Kenapa bisa bareng Fano?" Tanya nya bisik-bisik.
"Ceritanya panjang." Jawabku berbisik juga.
Aku langsung memperhatikan bu Sifa yang sedang menerangkan materi ajarnya di depan. Selain karena aku suka pelajaran Fisika aku juga suka gurunya hehe, bu Sifa itu baik banget, dan yang paling aku suka, bu Sifa mau ngajarin aku secara pribadi di perpustakaan. Ya itupun curi-curi waktu senggangnya beliau.
***
Akhirnya setelah semua jam pelajaran telah dipelajari, bel pulang pun berbunyi.
Kriing.. Kriing.. Kriing..
"Yeyy.. akhirnya jam pulang." Aku segera memasukan buku-buku milik ku yang ada diatas meja ke dalam tas.
"Kil, sorry ya gue duluan. Bokap gue udah nungguin diluar dari tadi, gue juga gak tau bokap gue mau ngapain." ucap Sella.
"Oh iya, hati-hati ya Sel."
Setelah dirasa sudah siap aku segera beranjak untuk menuju keluar kelas, namun tiba-tiba saja Keyla menghampiri ku.
"Heh, lu jangan dulu pulang sebelum lu sapuin nih kelas." ucapnya enteng.
Lho, kenapa aku? Inikan jadwal piket dia. "Tapi sekarang bukan jadwal piket aku, Key."
"Ya bodo amat, pokoknya lu sapuin!" ucapnya seraya sedikit mendorong bahuku dan pergi keluar kelas begitu saja bersama teman-temannya.
Kenapa sih dia seenaknya banget sama aku? Yaudahlah mau gimana lagi.
***
"Fyuhh.. akhirnya beres juga."
Rasanya aku kangen banget duduk-duduk sambil liat langit-langit di rooftop sekolah, kayaknya aku harus ke atas dulu deh sebentar sebelum pulang, mumpung masih sore juga.
Saat aku sudah tiba di atas, ternyata sudah ada seseorang yang sedang duduk di depan sana, aku tersenyum karena sepertinya aku tau siapa dia.
Aku menghampirinya. "Wildan?" ia menoleh kepadaku, "..belum pulang?"
"Belum, gua lagi males pulang Kil." ucapnya.
"Kenapa? Lagi ada masalah ya."
Wildan tersenyum tipis, "gapapa." jawabnya singkat, mungkin dia belum mau cerita.
"Oiyah, makasih ya." ucapku seraya tersenyum padanya.
"Buat apa?"
"Buat semalem, makanannya enak-enak banget, aku suka." ucapku seraya sedikit tertawa.
Entah kenapa rasanya bahagia banget kalau deket-deket sama dia. Apa aku.....
Wildan tersenyum kembali, "Bagus deh kalo lu suka, gue juga suka." ucapnya seraya menatapku.
Aku terdiam sejenak mendengar kata-katanya, "Suka apa?" tanyaku penasaran, namun dia hanya tersenyum tanpa langsung menjawab pertanyaan ku.
"Suka kalo lu suka makanan yang gua kasih." jawabnya seraya berdiri. "Gue balik duluan ya Kil." ucapnya dan langsung melenggang pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Splash - Splash Love [ON GOING]
Teen FictionMiskin, sendiri, kesepian, kelaparan dan di bully semua itu sudah seperti selimut tipis milikku yang selalu menemani tidurku disetiap malam. Begitupun semua penderitaan tadi, selalu meneror hidupku setiap harinya. Bahagia? Semacam makhluk apakah itu...