9| Teknik Pengembangan Paragraf

70 0 0
                                    

Teknik Pengembangan Paragraf

Dalam pengembangan paragraf, kita harus menyajikan dan mengorganisasikan gagasan menjadi suatu paragraf yang memenuhi persyaratan. Persyaratan itu adalah :

1. Kesatuan

Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tersebut. Oleh sebab itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Jadi, satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut. Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan. Penulis yang masih dalam taraf belajar (tahap pemula) sering mendapat kesulitan dalam memelihara kesatuan ini. Perhatikan contoh berikut.

Kebutuhan hidup sehari-hari setiap keluarga dalam masyarakat tidaklah sama. Hal ini sangat tergantung dari besarnya penghasilan setiap keluarga. Keluarga yang berpenghasilan sangat rendah, mungkin kebutuhan pokok pun sulit terpenuhi. Lain halnya dengan keluarga yang berpenghasilan tinggi. Mereka dapat menyumbangkan sebagian penghasilannya untuk pembangunan tempat-tempat beribadah, atau kegiatan sosial lainnya. Tempat-tempat ibadah memang perlu bagi masyarakat. Pada umumnya tempat-tempat ibadah ini dibangun secara bergotong royong dan sangat mengandalkan sumbangan para dermawan. Perbedaan penghasilan yang besar dalam masyarakat telah menimbulkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

Terlepas dari struktur kalimat yang digunakan, Paragraf di atas tidak didukung oleh kesatuan. Ada kalimat yang sangat jauh hubungannya dengan gagasan utama. Gagasan pokok tentang penghasilan suatu keluarga, dalam pengembangannya kita jumpai lagi gagasan-gagasan pokok yang lain yaitu tempat beribadah. Hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain tidak merupakan suatu kesatuan yang bulat untuk menunjang gagasan utama. Penyimpangan ini mungkin terjadi karena beberapa hal, misalnya karena penulis melamun, atau busan dengan topik yang sedang ditangani, atau keinginan untuk mempengaruhi pembaca dengan memperkenalkan hal-hal yang baru, tetapi tidak relevan dengan isi. Hal ini tidak mudah membetulkannya. Yang perlu diingat adalah tujuan dari paragraf yang telah diperkenalkan dalam kalimat topik dan tujuan inilah yang menjadi pedoman dalam pengembangannya.

2. Kepaduan

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik.

Pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya loncatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan adanya kepaduan. Jadi, kepaduan atau koherensi dititik beratkan pada hubungan antarakalimatdengankalimat.

Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan:

a. Unsur Kebahasaan, yang digambarkan dengan:

1) Repetisi atau pengulangan kata kunci.

2) Kata ganti.

3) Kata transisi atau ungkapan penghubung.

b. Pemerincian dan Urutan Isi Paragraph.

Bagaimana cara mengembangkan pikiran utama menjadi sebuah paragraf dan bagaimana hubungan antara pikiran utama dengan pikiran- pikiran penjelas, dilihat dari urutan perinciannya. perincian ini dapat diurut secara kronologis (menurut urutan waktu), secara logis (sebab-akibat, akibat-sebab, khusus-umum, umum-khusus), menurut urutan ruang, menurut proses, dan dapat juga dari sudut pandangan yang satu ke sudut pandangan yang lain.

Materi Kepenulisan (KOPI)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt