[Part 11] Autoimun ~ Respon Tubuh

2.2K 261 26
                                    

Rasa takut

Akan kehilangan

Menggerogoti hati

Bagai sistem kekebalan

Yang menyerang tubuhmu sendiri

---

Jemari Maharani menimang sebuah benda di tangan. Jika paket aneh kemarin diterima Abram lewat alamat rumah mereka, hari ini dirinya menerima sebuah paket yang dikirimkan ke kantornya melalui alamat Rumah Sakit tempatnya bekerja. Semula setelah membuka bungkusnya, dia tidak tertarik dengan paket tersebut karena tidak terdapat alamat pengirimnya, isinya juga hanya sebuah buku bersampul indah, terdapat gambar burung merak menghiasi bagian depan. Hanya saja nama Tanya Maniktala Mehra pada sampul tersebut menarik perhatiannya dan terdapat huruf kecil nyaris tak terbaca yang membayang di sana.

 Hanya saja nama Tanya Maniktala Mehra pada sampul tersebut menarik perhatiannya dan terdapat huruf kecil nyaris tak terbaca yang membayang di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mahira..." bisik Rani sambil meraba huruf biru kecil di bawah nama panjang sang pemilik buku. "Apakah buku ini milik Mahira?"

Rani membalik halaman dan melihat tulisan kecil-kecil nan rapih dalam bahasa Inggris yang tertulis rapi walau ada catatan kecil dalam bahasa yang diperkirakan sebagai bahasa Hindi atau Urdu. Melihat tanggalnya, itu sepertinya tahun-tahun dimana saat Abram bertugas di Pakistan sebagai negosiator.

"Siapa yang mengirim, apakah Mahira?" Rani memutuskan untuk duduk nyaman di kursi kerjanya, kebetulan istrirahat siang telah tiba, sambil membuka bekal makanan, dicobanya membaca apa yang dituliskan Mahira di buku tersebut, walau beberapa kali dia menemukan bahasa urdu dalam huruf latin yang tidak dimengertinya sehingga terpaksa memakai google untuk memahami istilah tersebut. Rani mengetik 'Heera Mandi' alias 'Pasar Permata' dan terhenyak mendapati kenyataan tentang awal mula siapa sebenarnya sosok yang pernah dekat dengan Abram Ali.

Dulu, Rani mengira, Abram berkenalan dengan seorang gadis Pakistan nan menawan dalam konflik perang Pakistan dan India, gadis itu ditolongnya dan Rani membayangkan kisah romantis antara seorang tentara dengan gadis yang selalu disebut Abram dalam mimpi itu, wanita yang sangat cantik, berkelas dan mampu membuat Abram yang sedingin es, bertekuk lutut atas nama cinta. Nama Mahira selalu membakar bara dalam hati Rani karena sosok gadis itu selalu disembunyikan Abram. Waktu bertugas dulu, saat Rani menelepon Abram, lelaki itu memang sempat terlibat perbincangan memakai bahasa Urdu dengan seorang wanita.

"Siapa itu, Abram?" tanya Rani.

"Ah, Mahira datang, aku tutup dulu teleponnya ya Rani, nanti kita cerita-cerita lagi."

Lalu setelah mereka menikah, Abram hanya sekilas menceritakan jika dia bertemu Mahira di suatu tempat hiburan dan Abram meminta bantuan gadis itu sebagai informan. Jadi, Mahira adalah seorang 'Heera' salah satu wanita yang tinggal di Shahi Mohalla wilayah Lahore. Jemari Rani gemetar, dia memahami betapa menakutkannya perasaan pernah dilecehkan. Walau lelaki itu hanya menjambak rambut dan menindih tubuh mungilnya, perasaan jijik dan kotor itu menghantuinya hingga sekarang. Karena itu dia menyetujui latihan beladiri yang cukup keras yang dijadwalkan Abram. Kemarahan dan keputusasaan diluapkan Rani di setiap sesi latihan. Dia bertekad, di masa depan, dia tak akan lagi bisa dipermainkan dan masa menakutkan itu usai sudah. Abram telah mengambil kehormatan Rani dengan cara yang direstui Tuhan. Membuktikan kesucian dan kesungguhan kepada lelaki yang paling dicintai membuat Rani merasa bebas dari belenggu masa lalu. Sentuhan Abram pada tubuhnya dirasakan sebagai bentuk perlindungan dan merupakan ibadah kepada yang Maha Kuasa. Masa-masa paling indah, terlebih setelah bercinta, Abram selalu mengadakan sesi 'pillow talk' yang membuat Rani bisa mengungkapkan apa yang menjadi beban pikirannya selama ini. Dia merasa dibutuhkan, aman dan nyaman dalam pelukan lengan kekar Abram.

US - Darkside StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang