Pulang

1.1K 50 33
                                    

Rumah ?

Manusia berkeluarga dan membangun rumah. Kayu, batu dan beberapa bilah besi yang serta tertanam bersamanya pun tak luput jadi embel-embel ketika satu keluarga baru mulai terbangun.

Dalam definisi fisik, rumah adalah tempat tinggal. Sebuah kediaman yang mampu melindungi dari sengatan terik serta tempat berteduh dikala hujan.

Namun hanya itukah makna dari sang graha ?

Tidak, sebab pengertian rumah seperti itu bukanlah alasan yang tepat untuk menjadikannya tempat yang di rindukan bagi tiap-tiap insan dikala mereka harus berpulang.

Orang tua, sanak keluarga ?

Dengan alasan apapun, setiap manusia bisa mengartikan makna dibalik bangunan menjulang itu. Namun, saya pun jua akan mengklaim pemahaman bahwa rumah adalah tempat ter-nyaman yang begitu aman..

..rumah adalah tempat dimana orang-orang selalu memikirkanmu..

..rumah adalah tempat orang-orang yang kita sayangi berada.

Dan rumah adalah tempat bagi saya menjadi diri saya yang seutuhnya.

Home sweet home.

°°

"Pengalaman ? Pengalaman seperti apa yang kamu cari ! Kamu tahu kan disana tempat yang berbahaya."

"Perasaan aku gak enak, mas !"

"Kamu gak ngerti, mas ! Bukannya aku gak percaya, kamu tahu kan disana itu berbahaya.."

"Aku takut kehilangan kamu.. Aku takut ketika kamu jauh.. Mas tahu kan, aku sayang mas."

Sfx..

(Kilatan demi kilatan cahaya yang menampilkan satu persatu peristiwa yang tersimpan di ingatan.. layaknya sebuah slide show yang diputarkan maka bagian demi bagiannya akan di tampilkan).


"Iya, pasti mas kembali."

"Gallendra Prabuwana Aswatama.."

"I love you."

"I love you too."

Sfx..

Nginggg..

Cahaya putih terang dan sebuah jembatan..

Ada seorang wanita yang berdiri pada ujungnya yang sekaligus tempat dimana cahaya menyilaukan itu berasal.

"Gallendra Prabuwana Aswatama.."

Aku menoleh ke arah dimana suara itu berasal.

Ada hembusan udara yang mengelus raga, dimensi yang serba kilauan cahaya putih membuat ku hanya terfokus pada satu titik. Wanita itu.

"Dimana kah ini ?" Aku melihatnya sorot wajah yang berpendar cahaya.

"Hmm.. setelah perjalanan panjang ini, masihkah penting bagimu tempat dimana kamu berada ?"

Mata ku terpincing, akibat cahaya yang terlalu banyak menerobos kornea. "Benar, aku bahkan sama sekali tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi sebenarnya."

"Manusia sejak pertama kali ia diciptakan telah di bekali akan rasa keingintahuan yang memungkinkan dirinya untuk selalu mencari, sebuah rasa yang membawa setiap insan kepada segala masalah. Kamu harus mengakui itu, bahwa dari keingintahuanmu kamu terseret ke dalam kubangan asing dan tersesat pada ranah yang sama sekali bukan dirimu.."

Hargo DalemOù les histoires vivent. Découvrez maintenant