Pertama

1K 61 5
                                    

"Bagas!!"panggil Gita sambil melambaikan tangannya dari ujung koridor.

Bagas pun langsung menghampiri Gita."Apa?"tanya Bagas.

"Enggak ada sih,nyapa doang hehe"

Bagas tertawa kecil lalu mendekatkan wajah nya ke telinga Gita."Lo lucu."bisik Bagas.

Deg!Gita mematung ditempatnya.
"Pipi gue merah gak?"tanya Gita polos sambil memegang pipinya.

Bagas malah tertawa lebih keras lagi."Di gituin aja lo udah baper,gimana kalo dijadiin pacar sama gue?pingsan kali!"

"Bagaskara!"teriak Gita sambil memukul Bagas.Bagas pun segera menghindar dengan cara berlari.

"Ah lo ngeselin!!"teriak Gita sambil mengejar Bagas.

"Lo manis!!"teriak Bagas tak mau kalah."

"Plis Gas!!gue cape ah."Ucap Gita menyerah.
Bagas juga berhenti berlari dan menyerahkan minum nya pada Gita.Setelah meminum nya Gita duduk disalah satu kursi di koridor.
Bagas pun mengikuti Gita dengan duduk disebelahnya.

"Lo ngapain ngikutin gue!"ucap Gita padahal dalam hati nya sudah banyak bunga berjatuhan tanda bahagia.

"Kursi nya kan punya sekolah"

"Ih lo aneh!padahal masih pagi."

"Yang penting gue masih ganteng"balas Bagas sambil mengedipkan sebelah matanya.

Dunia Gita seakan berputar dengan cepat."Gue seneng banget,baper!!"teriak Gita tanpa sadar.

"Seneng kan lo!"

"Lo kok jadi super kepedean sih,padahal ya lo itu orangnya tipe-tipe kalem"balas Gita mengalihkan pembicaraan.

"Kan cuma sama lo aja gue gini."bela Bagas.

"Maksud lo?"tanya Gita tak mengerti.
Tapi pembicaraan mereka berhenti saat ada pengumuman untuk semua panitia Gebyar.

"Lo panitia kan?"tanya Bagas.

Gita mengangguk."Kita bareng ya"

"Lo kok gak bilang sih kalo lo jadi panitia?"tanya Gita.

"Lo siapa nya gue,sampai harus gue kasih tau?"

Gita agak kicep mendengar ucapan Bagas.Tapi memang benar adanyakan bahwa dia hanya sebatas teman.Teman!

Bagas yang melihat raut wajah Gita hanya tersenyum kecil hingga senyumnya tidak terlihat.
"Gue juga baru dikasih tau kemarin pagi."ucap Bagas.

Gita pun menanggapinya dengan senyuman sambil membuka bungkus roti yang baru dia beli di kantin saat baru datang.
"Lo suka banget roti coklat?"

"Suka banget apalagi ada coklatnya."balas Gita.

"Gita! lo dari mana sih gue cariin dari tadi,tau nya malah berduaan sama Bagas di sini"panggil Fani.

"Kita tuh mau ke aula kayanya ada yang mau dibahas deh."balas Gita sambil memasukan bungkus roti tadi ketempat sampah yang ada didekatnya.

"Gue bareng ya?"pinta Fani.

Saat sudah sampai di aula Bagas langsung menuju teman-temannya begitu pula Gita dan Fani.

🍭🍭🍭

Saat sudah pulang sekolah Gita berniat untuk ke toko buku sendirian karena Fani sudah pulang dengan Fandra.
Saat sampai ditoko buku Gita masih mencari-cari buku yang diinginkannya.
"Nah ketemu juga ni buku."ucap Gita lalu membayarnya ke kasir.

Saat berljalan Gita mampir dulu ke kedai es krim sendirian lagi.Maklum jomblo.Gita memesan satu porsi es krim dan pasta,sambil menunggu pesanannya datang Gita membaca sekilas buku yang dibelinya.

Di parkiran kedai Bagas sedang memarkirkan motornya lalu masuk kedalam kedai untuk membeli pesanan mamahnya.Saat matanya menelusuri isi kedai dia melihat Gita yang asik dengan novelnya,Bagas pun menghampiri Gita.

"Sendiri?"tanya Bagas.

Gita yang masih enggan memalingkan matanya dari novel terkejut melihat Bagas yang datang."
"Iya ka--eh Bagas?"tanya Gita balik.

"Ngapain lo disini sendiri?keliatan banget jomblo nya."ejek Bagas.

"Biarin yang penting gue seneng"

"Lo mau apa ke sini?"

"Mau cuci motor!"sahut Bagas.

"Ini kan tempat makan Bagas."polos Gita.

"Udah tau kenapa nanya."gemas Bagas.

Pembicaraan mereka terhenti karena makanan Gita sudah datang.Gita pun segera memakannya.
"Bagas gak makan?"tanya Gita dengan makanan penuh di mulutnya.

"Gue pesen minum aja"

"Nih cobain makanan gue enak tau"ucap Gita sambil menyodori makanannya pada Bagas berusahan menyuapinya.

Bagas terdiam kaku menatap makanan yang disodori Gita,Bagas pun akhirnya menerima suapan Gita.
Gita kaget dia pikir Bagas akan menolak makanannya tapi ternyata Bagas memakannya.Dengan jarak yang sedekat ini membuat Gita sangat senang"Ganteng?Iya.Pinter?juga iya.Kalem?banget.Ga suka tebar pesona?pasti.Ah Fix idaman gue!"ucap batin Gita.

"Iya enak makanannya,makasih"

Gita pun segera menarik kembali sendoknya.
Gita pun berpura-pura batuk kecil untuk meredakan detak jantungnya yang tidak karuan.

"Git gue boleh nanya?"

"Boleh,mau nanya apa?"

"Lo lagi deket sama siapa?"tanya Bagas dengan serius sambil mengangkat sebelah alisnya diiringi tatapan teduhnya.

"Emm kayanya g-gak ada deh"balas Gita gugup.

Bagas menarik nafasnya pelan sebelum melanjutkan kalimatnya."Gue sebenernya ga tau kapan gue mulai ngerasa nyaman sama lo,tapi gue tau rasa gue nyata."

Jantung Gita sudah dagdigdug tak karuan,badan nya langsung panas dingin mendengar Bagas berbicara seperti itu.
"Jadi?"tanya Gita pelan.

"Kita emang belum kenal cukup lama tapi gue yakin sama lo karna cuman sama lo gue bisa bebas,ketawa seneng,dan enggak ngerasa ragu."tutur Bagas lembut.

Gita masih setia mendengarkan Bagas berbicara dan berusaha menyimaknya dengan baik.

Bagas tersenyum dengan tulus."Lo mau jadi pacar gue?"

BAGASKARA (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora