Chapter 11

31 6 0
                                    

Bulan berganti bulan, tak terasa sudah hampir 4 bulan aku menjadi anak kelas 11. Aku masih menjalankan rutinitas belajar bareng sama Kak Arga.

Jam ini adalah jadwal seni, kebetulan bab-nya adalah seni musik. Huft males banget emang kalau harus berurusan dengan musik seperti ini.

"Masih ada banyak waktu buat kalian sebelum semester ganjil telah usai," Bu Rini memulai pelajaran.

"Oleh karena itu mulai sekarang kalian harus belajar bermain gitar, gunakan waktu kalian untuk berlatih karena tugas ini akan menjadi pengisi raport kalian!" tambahnya.

"Hah gitar? Asiap bakalan kelar ini mah,"

"Susah Bu!"

"Nggak bisa Bu, susah!"

Seisi kelas riuh, mengeluhkan keputusan ibu guru. Tapi tidak sedikit yang senang akan keputusan itu.

"Stop! Stop! Diam! Jangan bilang nggak bisa dulu! Kan kalian belum belajar, nanti ibu guru ajari," Bu Rini berusaha menenangkan seisi kelas.

Dia beranjak dari kursinya dan berjalan ke papan tulis tangannya menggambar sesuatu dan sepertinya sebuah kunci gitar.

Sebenarnya aku males banget ikut pelajaran kayak gini, tapi mau gimana lagi orang nilainya juga buat ngisi raport.

"Ibu guru contohkan ya! Perhatikan semuanya!" Bu Rini memperagakan cara memainkan gitar.

"Ibu harap kalian bisa belajar dengan baik, jika kalian tidak bisa kalian boleh minta diajari orang lain. Atau langsung datang ke rumah ibu! Ibu akhiri wassalamu'alaikum!" Bu Rini keluar membawa gitarnya.

"Waalaikumsalam," jawab seluruh murid.

"Haduh gimana nih? Gue nggak bisa Tan!" Aku mulai misuh-misuh ke Intan.

"Belajar dulu Nes! Jangan bilang nggak bisa ntar malah nggak bisa beneran." Intan memberikan sebuah nasihat.

"Belajar sama siapa? Orang gitar aja nggak punya." Aku menghela nafas pasrah.

"Temen lo kan banyak, lo bisa belajar sama gue," jawab Intan yang menyentuh lembut bahuku.

"Emang lo bisa?" tanyaku tak percaya.

"Nggak sih, tapi kan Reyhan bisa nanti sekalian diajarin," Intan nyengir.

"Nggak enak sama Reyhannya," kataku lirih.

"Dia pacar gue dan gue sahabat lo, jadi Reyhan juga sahabat lo," jelas Intan.

"Tapi..."

"Kamu kan ada Kak Arga, dia juga jago main gitar, minta diajarin dia aja gih!" saran Intan yang begitu cemerlang.

"Oh iya gue nggak kepikiran,"

"Nah kan bisa tuh buat sekalian lo pdkt," Lagi, dia membuatku jengkel.

"Kok pdkt sih? Gue kan nggak suka sama dia!" balasku.

"Ya kali aja! Eh buruan lo minta tolong!"

"Ya sabar elah, dia juga orang sibuk kali,"

"Selagi ada kesempatan Nes, lagian bentar lagi doi sibuk," Intan malah cekikikan tidak jelas.

"Ntar deh gue bilang, hari ini juga hari Rabu,"

TENTANG WAKTUWhere stories live. Discover now