Srikandi Diracuni Part 2: Penyamaran Iblis Malika

1.1K 19 1
                                    

   Diam-diam saudara Iblis Ular menyamar menjadi seorang pelayan perempuan bernama Malika. Dan dia berpura-pura merawat Srikandi. Malika memperhatikan semua keadaan.
  "Sebentar lagi, Putri Srikandi akan mati dan aku telah berhasil membunuhnya. Dan aku harus membunuh yang lainnya." Pikir Malika ketika sedang bersih-bersih.
  "Pelayan!" Panggil Drestadyumna pada Malika. "Tolong kau rawat Srikandi." Perintah Drestadyumna. Malika mengangguk.
  "Putri Srikandi, "Ujar Malika. Srikandi tersenyum, dia sudah mulai membaik, makanya Malika kesal jadinya. "Malika, terima kasih telah merawatku, aku sangat berterima kasih, sebentar lagi aku pasti sembuh." Ujar Srikandi.
   Malika pura-pura tersenyum, "Oh, pastinya iya, Putri Srikandi. Kau akan sembuh..." Ujar Malika, "Atau mati." Batinnya sambil tersenyum.

   Malika memberikan obat pada makanan Srikandi, padahal itu bukan obat melainka racun yang lebih menyakitkan lagi. Tanpa curiga Srikandi meminum 'obat' itu. Tapi kemudian semuanya terasa buram dan Srikandi jatuh. "Putri Srikandi, bangun, bangun!" Malika pura-pura panik. Semuanya datang.
  "Kak Srikandi tak bernafas!" Ujar Drestadyumna dengan panik. Mereka segera memanggil tabib.
  "Putri Srikandi belum meninggal. Jantungnya masih berdetak, tapi kemungkinan besar dia akan meninggal." Jelas Tabib tersebut. Raja Drupada sangat sedih.
  "Putriku tak boleh mati!" Ujarnya dengan geram, "Akan kubunuh siapa yang meracuninya."
  "Hah, kau tak akan tahu," Batin Malika sambil terkikik kecil.

   Berita kalau Srikandi telah mati suri terdengar ke seluruh kerajaan, tak ketinggalan Indrapastha juga. Begitu sedih hati Drupadi mendengar kalau kakaknya telah mati. "Ini bohong!" Tangis Drupadi memenuhi ruangan. "Drupadi, bersabarlah, pasti Srikandi akan sembuh tak lama lagi." Ujar Yudhistira. Drupadi tetap menangis. "Kalian harus bunuh orang yang meracuni Kak Srikandi. Apa salah kakakku yang baik itu?" Tangis Drupadi tersedu-sedu.
  "Tenang, Drupadi. Semuanya akan kuatasi." Arjuna berkata sambil berlalu pergi.
  "Arjuna, kau mau kemana?" Tanya Yudhistira.
  "Biarkan dia pergi, Kak." Ujar Bima, melarang Yudhistira untuk pergi.
Arjuna menaiki kereta kudanya dan menemui Krishna.
  "Ada apa sepupuku Arjuna? Mengapa engkau ingin bertemu denganku?" Tanya Krishna.
  "Maafkan aku bila aku mengganggumu, Krishna. Tapi aku butuh bantuanmu untuk menangkap siapa yang telah meracuni Tuan Putri Srikandi." Pinta Arjuna.
  "Aku mengerti kalau kau ingin membantu Srikandi, Arjuna. Kau tak mau Srikandi mati, kan. Tapi bagaimana bisa aku tahu siapa yang meracuni Srikandi?" Krishna menjawab.
  "Kau sangat sakti, pastinya kau tahu, Krishna." Arjuna berkata.
  Krishna tersenyum, "Baiklah, Arjuna. Ayo kita menjenguk Srikandi." Ajak Krishna. Arjuna langsung menaiki kudanya menuju Kampilya.

Mereka telah sampai di Kampilya, saat masuk ke kamar Srikandi, Krishna berkata, "Sepertinya ada hawa tak enak disini? Seperti ada iblis disini." Malika terkejut melihat Krishna.
 "Aku harus pergi," Pikir Malika.
"Pelayan!" Panggil Krishna pada Malika. Malika terpaksa datang.
"Iya, Basudewa Krishna, bisa saya bantu." Ujar Malika dengan takut-takut. Krishna menunjuk ke Srikandi, "Sejak kapan Srikandi mati?"
 "Sudah tiga minggu ini, Raja Krishna." Jawab Malika.
"Baiklah jika begitu. Kau boleh pergi." Krishna tersenyum.
"Bagaimana ini, Krishna?" Tanya Arjuna dengan tak sabar.
Krishna tersenyum penuh arti. "Sabarlah, Arjuna, aku akan berbincang dengan Raja Drupada dulu.
   Krishna menemui Drupada. "Basudewa Krishna, akhirnya kau datang. Tolonglah aku." Tangis Raja Drupada. "Tenang, Raja Drupada, semuanya akan baik-baik saja." Senyum Krishna, Krishna kemudian duduk, sementara Malika sedang mengintip.

   Krishna tahu kalau Malika sedang mengintip, makanya Krishna memanggil Malika.
  "Malika, tolong ambilkan aku air minum." Pintanya.
  Malika bingung ketika Krishna mengetahui namanya. "Baiklah, Raja Krishna." Jawab Malika agak takut-takut. Arjuna bingung melihat kalau Malika tampak takut.
  "Jadi apakah Srikandi putriku masih hidup?" Drupada bertanya pada Krishna.
  "Tentu, aku tahu kalau Srikandi itu kuat. Aku akan mencoba menyembuhkannya." Ujar Krishna sambil terus matanya curiga pada gerak-gerik Malika.
  "Sial! Krishna pasti curiga padaku." Pikir Malika, "Dasar!"

Kisah SrikandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang