Yuna POV

291 51 18
                                    

     Perasaanku tak menentu, berkali kali aku coba untuk membiarkan hal itu. Tapi Namja itu selalu bersikap acuh kepadaku. Padahal hal itu sangat berarti untukku, namun responnya lagi lagi seperti itu. Menyakiti hatiku.
Tok.. Tok.. Tok..
" Yuna-ssi izinkan eonni masuk " itu suara Ryujin eonni.
Dengan cepat aku menghapis air mata yang sudah sedari tadi membanjiri pipiku. Berusaha tenang, agar terlihat baik baik saja. Atau Ryujin eonni akan berceramah panjang jika tau aku sedang menangis. Terkebih lagi ini karena jungkook oppa.
" Yeji eonni mencarimu " ucap Ryujin eonni begitu duduk di sudut kasurku.
" pasti eonni akan memarahiku " keluhku menebak apa yg akan terjadi.
Ryujin eonni menatapku tajam. Seketika jantungku berdebar kencang melebihi kata normal. Apa aku masih terlihat seperti menangis? Astaga mata tajam Ryujin eonni membuat aku semakin takut.
" kau lelah "ucap Ruyjin eonni seraya memandang ke arah lain.
Aku bisa bernafas lega. Ryujin eonni mamang susah membedakan ekspresi. Itu suatu keuntungan ternyata.
" bersiaplah, kita akan latihan setelah ini "
Aku mengangguk mendengar titah Ryujin eonni. Bergegas bersiap.
Kutarik panjang nafasku, berusahan menetralkan semua kekacauan pada moodku. Saat saat seperti ini aku di tuntut untuk profesional, dan menomor duakan masalah hatu dan kembali untuk bekerja.

       Lia eonni dan Yeji eonni terus bernyanyi sepanjang perjalanan menuju tempat latihan. Menyelesaikan part mereka di lagu terbaru Itzy. Aku memilih diam duduk diantara ke 2 tetua Itzy ini. Suasana hatiku belum membaik seutuhnya.
" Cobalah Rap mu Yuna " seru Yeji eonni menyenggol lengan kananku.
Aku diam, hanya melirik leaderku ini dengan datar.
Tidak!! Aku membuat alis Yeji eonni terangkat. Jelas aku bersikap tidak menghargainya tadi.
" Yuna lelah eonni, ia baru saja pulang sekolah " Lia eonni memihakku. Aku menunduk dalam, memeluk Lia Eonni.
" perbaiki mood mu segera " perintajmh Yeji Eonni.
" Nee.. " sahutku.
Yeji eonni menepuk pundakku, aku tidak dapat melihat ekspresi wajahnya yang sedang menoleh ke arah jendela. Aku tersenyum, eonni eonni ku sangat menyayangiku.
" Yeji eonni sedang good mood " bisik Chaeryeong eonni.
" Yaa!! " teriak Yeji eonni.
Menatap kami, seperti hendak menikam.
" aku mendengarnya "
Sontak kami menutup mulut menahan tawa melihat sikap lucu Yeji eonni.
" jangan suka marah lah eonni " pinta chaeryeong eonni canda.
Alis Yeji eonni terangkat. Seperti biasa, leader Itzy ini berlagak seperti pemarah.

Seperti biasa, Ryujin eonni berulah lagi. Dan kini chaeryeong eonni, tengah merengek meminta izin menejer. Aku harap chaeryeong eonni berhasil.
" bagaimana? " tanya Ryujin eonni tak sabar.
Chaeryeong eonni memasang wajah lesu sambil menunjukakan kunci mobil. Sontak aku dan Ryujin eonni bersorak riang.

Masker hitam dan topi. Aksesoris ini selalu merekat pada diriku ketika keluar tanpa penjagaan seperti ini. Akan tetapi aku merasakan kesenyangan tersendiri di balin semua ini. Berkat ide cerdik Ryujin eonni aku sampai di mall ini dengan selamat. Senyum Chaeryeong eonni tak kunjung pudar sedari tadi. Aku dapat melihatnya, jelas karna mata Chaeryeong eonni terus saja menyipit tenggelam.
Kami terus berjalan, melewati kios kios pakaian branded dan rentetan tas tas yang menggoda iman.
"astaga" gumam Ryujin Eonni.
" weo? "
" anii aku melihat gaun indah tadi " ujar Ryujin eonni.
Aku tertawa. Aku yakin ke 2 eonni ku ini akan belanja banyak malam ini. Ya pastinya setelah kita selesai bermain main.

Suasana mall ini sangat ramai, wajah mereka berseri. Pasti mereka bahagia sekali. Aku tersenyum nanar.
" Ryu aku ingin roti itu " chaeryeong eonni menunjuk sesuatu ke arah kedai roti di sebrang kami.
" Aii kau harus diet Chaer " tolak Ryujin Eonni.
" manajer tak akan tau Ryu " Chaeryeong eonni membujuk.
" sini akan aku belikan untuk eonni " tukasku.
Ryujin eonni menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Tak berkomentar sedikitpun. Aku berjalan santai memasuki kedai itu.

" kamsahamida " ucap pelayan wanitaitu seraya membungkukan badannya setelah memberikan kembalian kepadaku.
Aku berbalik, namun langkahku harus terhenti akibat seseorang menabrakku. Seorang pemuda dengan jaket merah, topi putih dan menggunakan masker berjalan tergesa gesa. Aku yakin pasti namja itu yang menabrakku.
Chocolate Mint. Itu yang aku cium ketika berpapasa  dengan namja itu, aku seperti familiar dengan aroma itu. Spontan aku kembali menoleh, memperhatikan namja tadi.
Namja itu terlihat seperti sedang mengejar wanita berambut panjang didepannya.
Mereka nampak beradu mulut sejenak, sebelum akhirnya mereka duduk berhadapan di meja dengan nomor 12. Sepertinya mereka pasangan yang baru saja bertengkar.

Entah mengapa aku tertarik untuk memperhatikan pasangan itu, terlebih pada namja dengan aroma Chocolate Mint yang familiar itu. Namun aku gagal untuk melihat mata namja itu, memastikan.
Aku tak sadar Ryujin Eonni telah berdiri dihadapanku. Menatapku bingung dan aneh.
" apa yang kau lihat? " tanyanya penasaran.
" bu.. Bukan a.. Apa apa eonni " jawabku gugup.
Ryujin eonni melirik pada pasangan itu, dan seketika tertawa. Sambil menunjukku.
" sepertinya kau ingin memiliki kekasih ya? " goda Ryujin eonni.
Astaga!! Apa yang ada di fikiran yeoja di hadapanku ini? Bagaimana ia bisa berfikir seperti itu.
" aniiii.. " ku coba untuk menjelaskan. Tapi aku gagal.
" besok akan aku sampaikan pada Jungkook " bisik Ryujin eonni.
Aku langsung menarik tangan Ryujin eonni membawanya menuju tempat Chaeryeong eonni menunggu. Apa yang terjadi pada hari ini?
















Bagaimana? Penasaran kah?
Support Author yaa
Jangan lupa Vote dan komennya..

Borahaee 💜💜💜

My Hopes  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang