So Ra POV

74 20 2
                                    

Persiapan sudah matang. Entah mengapa hati ini terus dibuat gelisah. Akan ada kejutan apa lagi yang Appa siapkan untukku? Jika itu berujung duka aku belum siap menerimanya.
" So Ra, kau belum pergi juga? " tanya Haeun. Matanya membulat, terkejut karena aku masih duduk santai di kursiku.
" ayolah So ra, kau ini selalu membuatku bingung " Haeun kenarik tanganku agar aku segera bergerak. Berangkat menuju salon andalan Haeun tentunya.

Haeun terus menarik tanganku. Masuk sedalam salon ternama di Seoul. Aku hanya bisa menurut dan pasrah. Tak ada salahnya, membuat sahabatku ini senang dengan mengikuti semua kemauannya.
"duduklah disini " ucap Haeun.
Aku mengangguk, sebelum akhirnya 3 yeoja menghampiriku. Mereka bergerak cepat dan lembut membenahi wajah dan tubuhku.
" baby Pink " ucapku menjawab pertanyaan salah satu Yeoja.
1 jam berlalu, namun ke 3 yeoja ini belum berhenti meriah wajah serta menata rambutku. Membuatku merasa bosan. Karana harus duduk berjam jam disini tanpa melakukan apapun

Rasanya tubuhku melemas. Sudah 2 tahun ini aku tak membuka laman Fansgirlku. Betapa terkejutnya diriku mendapat pesan dari seseorang yang membuatku merasa senang setiap melihat tingkah dan senyumnya.
Jung Ho Seok, dialah biasku.

" maafkan aku " ucapku lirih dalam hati.
Aku tak dapat membalas pesan pesan itu. Keputusanku telah bulat, aku tak akan menjadi seorang penggemar lagi.
" miane Oppa " ucapku lagi.
Segera aku tutup jendela lamanku. Dan beralih kepada pesan pesan penggemar yang lainnya. Yang selalu menunggu karya karyaku. Memotret wajah member bangtan dengan baik.

Aku tak dapat berhenti tersenyum. Mengingat pantulan diriku sendiri, mengenakan gaun elegant berwarna soft pink yang kurancang sendiri.
" waw. Daebak " puji Haeun setelah menatapku.
Lagi lagi senyumku dibuat mengembang.
Haeun menggiringku masuk kedalam aula hotel Bintang 5 di kota seoul ini. Gemerlap lampu gantung membuat wajah para tamu menjadi cerah. Aku menggelengkan kepala, siapa dibalik semua ini.
" indah bukan? " tanya haeun.
Jelas ini semua adalah ide haeun. Yeoja pecinta kemewahan sebutanya. Aku terkekeh.
" kita akan bertemu mereka So ra " ucap Haeun bersemangat. Wajahnya nampah berseri seri. Mendadak aku mengingat hal itu.

Appa mengundang Bangtan sebagai tamu spesial dan Brand ambassador butikku.

Sulit di percaya, aku tak tahu apa yang sedang appa rencanakan di balik semua ini.
" bukan aku yang mengundang mereka " ucapku.
" aku tahu " sahut Haeun semakin bersemangat.
Ku tarik nafas dalam. Siap menerima kenyataan yang akan terjadi malam ini. Apapun itu. Semua berjalan sesuai takdir yang ada. Apalah dayaku.
" apa kau masih berniat berhenti menjadi army? " tanya Haeun.
" nee " jawabku singkat.
" kau akan sering bertemu bangtan setelah ini So ra "
" aku tahu " tukasku.
Aku berjalan mendahului haeun. Setelah melihat eomma melambaikan tangannya. Memintaku untuk menghampirinya.

Jo Na nampak anggun berdiri disamping ku. Dengan long dress berwarna maroon.
" selamat so ra. Aku menyukai gaun ini " senyuman kakak perempuanku ini amat menyejukkan hati.
" Gomawo "

Jo na melingkarkan tangannya di lenganku. Berjalan bersampingan menyapa tamu undangan yang hadir.
" selamat atas keberhasilan anda " ucap salah satu tamu yang kami sapa.
" Presdir Han benar benar luar biasa. Memiliki ke dua putri yang sukses di usia muda "
" ah. Kalian putri yang beruntung "
" ku dengar anda hanya butuh waktu 2 tahun untuk merancang semua karyamu? "
" wahh itu luar biasa "
Pujian terlontar dari para tamu. Membuatku merasa bangga, usahaku selama ini telah dikenal banyak orang.
" kamsahamida " ucapku menjawab setiap pujian mereka.

........................................................................
Appa membuka acara dengan beberapa kalimat motivasi. Dari posisiku, ayah terlihat sebagai sosok yang baik dan penuh motivasi. Kalimat yang terlontar dapan membuat banyak orang menjadikan appa sebagai panutan.
Namun tidak dengan aku.

My Hopes  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang