CHAPTER 4

8.4K 814 26
                                    

Jungkook dengan segera menarik lengan Yoora agar dia bisa melakukan hal yang ia inginkan dengan gadis yang berada di depannya sekarang, hanya karena melihat tubuh keponakannya yang dibaluti oleh Kimono, membuat Jungkook menginginkan Yoora saat ini. Ia pikir awalnya ia sangat kelewatan karena menginginkan gadis yang berada di depannya saat ini. Tetapi, Yoora sendiri juga yang membuatnya seperti ini. Kenapa? Ya, karena gadis itu sudah menjual dirinya sendiri 1 malam. Jadi, tak ada salahnya jika dirinya pun menginginkan Yoora.

Dan saat ini Yoora terus memberontak agar Jungkook melepaskannya, tidak mungkin ia akan memberikan hal paling berharga kepada pria yang berada di hadapannya. Jika dia benar-benar pasrah dan tidak bisa melakukan apa pun, Yoora sendiri menyatakan jika dia akan benar-benar hancur. Dia sudah tidak memiliki apa pun, jika dia juga kehilangan yang satu ini, bukankah lebih baik jika dirinya mati saja? Toh, tidak ada gunanya ia hidup dengan penuh kesialan seperti ini, tidak ada juga yang peduli dengannya, jadi untuk apa ia hidup jika sudah tidak memiliki tujuan yang ingin ia capai?

"Brengsek!" umpat Jungkook ketika Yoora menendang barang berharga miliknya, tiba-tiba saja terlintas di kepalanya untuk menendang kelemahan seorang pria, tentu ia melakukan hal itu agar dirinya selamat, agar Jungkook pun tidak melakukan hal keji kepada dirinya. Setelah mengetahui Jungkook kesakitan, dengan cepat Yoora kabur, ia keluar dari kamar nya dan pergi dari rumah, dia mencoba berlari sekuat tenaga untuk pergi jauh dari rumah pamannya. Dirinya pun menghiraukan teriakan Jungkook yang mengeluarkan kalimat mengancam, Yoora tidak peduli lagi, yang terpenting ia selamat.

"Yoora! Awas saja, akan ku hajar habis-habisan kau!" ringis Jungkook lalu kembali ke kamarnya. Kali ini dia akan membiarkan Yoora lepas dari dirinya. Tidak peduli kapan dia akan menangkap gadis itu, yang terpenting dirinya harus beristirahat. Bahaya, tendangan Yoora sakitnya bukan main. Bahkan Jungkook sendiri hampir pingsan karena merasakan sakit yang luar biasa pada bagian vitalnya.

Sedangkan Yoora, dia akhirnya bisa bernapas lega setelah ia berhasil kabur dari rumah pamannya itu, Tuhan masih baik kepada dirinya. Dia kabur sejauh mungkin, ia pergi ke taman yang letaknya cukup jauh dari rumah sang paman. Dia juga bersyukur, karena Jungkook tidak lagi mengejarnya.

"Kau di sini, Yoora?" Yoora menoleh ke arah suara yang tidak asing bagi dirinya, perempuan itu melihat ke arah suara tersebut dan dia langsung tersenyum tipis disaat melihat seseorang yang berbicara dengannya.

"Ternyata kau Lalisa." Lisa—sahabatnya, Lisa menarik pergelangan Yoora untuk duduk di salah satu bangku taman. Gadis Lee itu sempat ketakutan, dia mengira jika ada orang asing yang mengenalnya, mungkin saja kenalan Jungkook. Dia hampir putus asa, tapi ternyata yang menyapa dirinya adalah sahabatnya.

"Dia menyiksamu lagi?" Lisa peka sekali, tahu saja jika sahabatnya ini sedang disiksa oleh Jungkook. Yoora dengan cepat mengangguk, dia mengatur napasnya. Masih merasa lelah karena tadi dia terus berlari. Bahkan sepertinya dia merasa ingin pingsan lagi karena sudah terlalu lelah, fisiknya tidak kuat hanya untuk sekedar berdiri saja, kepalanya pun sekarang terasa pusing.

"Dia hampir saja memperkosaku, Lis." ujar Yoora, dia hanya berani menceritakan hal ini kepada sahabatnya tersebut, karena hanya Lisa yang ia percaya sekarang. Toh, memangnya siapa lagi yang akan mendengarnya selain Lisa? Tidak ada yang akan mendengarnya. Mendengar perkataan Yoora, membuat Lisa terkejut setengah mati, bahkan rahangnya hampir terjatuh mendengar ucapan sahabatnya, dia benar-benar terkejut mendengar pengakuan Yoora sekarang.

"Kenapa kau tidak melaporkannya ke polisi, Yoora? Perbuatannya benar-benar sudah keterlaluan. Kenapa kau tidak ingin melaporkannya? Kenapa kau tidak melawan? Kau jangan tinggal bersamanya lagi. Dia pasti memiliki kesempatan untuk melakukan tindakan pelecehan kepadamu lagi. Yoora, kau bisa melaporkannya ke polisi karena pelecehan. Aku tau kau hidup bersamanya karena kau membutuhkannya untuk kehidupanmu, tapi kau tidak bisa membiarkan dirimu dilecehkan seperti ini."

Memang itu yang ingin dilakukan oleh Yoora sendiri, tapi dia tidak bisa. Dia memiliki rasa empati yang besar, jadi dia tidak bisa melawan Jungkook. Perempuan itu menarik napasnya kemudian menatap datar ke depan, "Aku tidak bisa, dia adalah orang yang merawatku selama orang tuaku telah bercerai. Aku menyayangi nya, Lisa. Aku merasa bersalah jika dia di penjara." Lisa dengan segera menggeleng cepat, dia menolak ucapan sahabatnya tersebut.

"Kau memang memiliki rasa empati yang besar, tapi rasa empati mu kepada paman mu saat ini salah besar. Dia memang merawatmu, menjagamu, tapi jika dia melakukan hal seperti itu kepadamu, kau tidak bisa merasa kasihan padanya. Kau salah besar jika membiarkannya seperti itu."

"Tidak apa-apa Lisa, semuanya akan baik-baik saja. Percaya saja padaku, aku bisa mengatasinya. Dan juga aku sangat yakin jika dia tidak akan melakukannya lagi padaku. Mungkin saja dia stress jadi melampiaskan emosinya padaku. Tenang saja, oke?" ucap Yoora seraya tersenyum tipis, berusaha meyakinkan jika dia akan baik-baik saja. Lisa yang mendengarnya hanya bisa mendesah kesal, bagaimana tidak? Perempuan itu sangat khawatir terhadap Yoora, apalagi mengenai pelecehan seperti itu.

"Berjanji padaku untuk tidak menyembunyikan apa pun dariku." ucap Lisa, dia tidak bisa membiarkan sahabatnya ini kenapa-kenapa. Yoora itu teman baik Lisa, dan Lisa tidak bisa membiarkan sahabatnya diperlakukan seperti ini. Dia ingin membantu, namun dia bingung juga harus memulai darimana.

Pada akhirnya mereka pun hanya bercerita dan makan bersama sampai hari sudah mulai menjelang sore, Lisa tahu jika temannya ini belum makan, karena wajah Yoora terlihat sangat pucat, dia tidak akan membiarkan temannya itu pulang dengan keadaan lapar. Sedari tadi pun sebenarnya Yoora ingin pulang, namun dia takut untuk pulang ke rumah Jungkook. Tapi, tidak mungkin kan dirinya harus tidur di jalanan?

Kini Yoora sedang berada di supermarket, ia membeli minuman, uang? Ia diberi uang oleh Lisa. Cukup banyak. Tapi, Yoora menabung uang itu agar jika dia ingin membeli sesuatu yang penting, ia bisa membelinya tanpa harus meminta kepada Jungkook. Lisa memang baik sekali kepadanya sampai dia bingung harus membalas jasa temannya itu seperti apa. Perempuan itu sudah pulang sejak tadi karena terdapat urusan yang harus ia selesaikan, jadinya ia tidak bisa berlama-lama dengan Yoora.

Sebelum pergi, Lisa sempat menawarkan Yoora untuk menginap di rumahnya selama beberapa hari. Namun, Yoora menolak, ia tidak ingin merepotkan Lisa. Sudah banyak yang perempuan itu berikan kepada Yoora, sudah banyak yang Lisa bantu, Yoora tidak ingin merepotkan banyak orang.

"Rupanya kau berada disini, Yoora." suara itu, suara yang sangat dikenali oleh Yoora. Perempuan itu langsung berbalik dan terkejut menemukan orang yang membuatnya kabur dari rumah.

"J-Jungkook Ahjussi?" Minuman yang Yoora pegang hampir saja terjatuh setelah melihat Jungkook yang berada di hadapannya—yang sedang menatap dirinya tajam dan juga tengah memperlihatkan senyuman miringnya.

Badan perempuan itu kini gemetar, wajahnya memucat, keringat memenuhi wajahnya sekarang. Dia ingin kabur, tapi dia tahu, seberapa jauh dia berlari, dia akan tetap ditemukan oleh Jungkook.

"Kau harus dihukum."

09-11-2020

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

09-11-2020

JIMIN AHJUSSI ✓  Where stories live. Discover now