Awal

1.6K 122 0
                                    


Happy reading


*

Karina Fiona Magenta nama panjangnya, tubuh langsing dan tinggi semampai, kulit putih bersih dan mulus, rambut hitam panjang, hidung mancung, bibir mungil nan ranum, bulu mata lentik, wajah cantik, sangat cantik.

Akibat dari kebiasaan sang ibu yang selalu memberikan berbagai perawatan terbaik untuk sang putri, seperti sejak kecil sudah dimandikan dengan air susu agar warna kulitnya cerah, pola makannya dijaga dengan ketat, dan setiap tiga kali sebulan wajib cek rutin kesehatan meskipun ia tidak menderita penyakit apapun, membuat Karina tumbuh menjadi gadis cantik, bahkan sangat cantik.

Karina dituntut harus selalu tampil sempurna, apa yang ia kenakan harus berdasarkan pilihan stylish yang di bayar khusus hanya untuk menjaga penampilannya.

Karina tak bisa menolak atau bahkan membuat pilihan untuk dirinya sendiri, pendapatnya tak dibutuhkan. Sekeras apapun ia menolak, tetap sang ibu yang akan menang.

Lahir di keluarga kaya raya memang tak semenyenangkan yang orang pikir.

Keluarga Genta, siapa yang tak mengetahui nya di negeri ini, Keluarga dengan kekayaan segunung serta pemilik berbagai perusahaan besar membuat keluarga Genta terkenal dikalangan para pebisnis elit.

"Nona Karina, sarapan sudah siap"

Karina yang sedang dipoles oleh stylish nya menoleh "Iya, aku akan datang"

Setelah polesan terakhir pada bibirnya, gadis yang mengenakan gaun sutra berwarna tosca dengan rambut digerai itu melangkah anggun menuju ruang makan yang sudah diisi oleh ayah, ibu, dan kedua kakak laki-laki nya.

Karena ajaran sang ibu, Karina sudah terbiasa bersikap anggun dan lemah lembut, tutur katanya terjaga, mencerminkan keluarga terhormat. Semangkuk sup krim jagung yang ditaburi kacang almond tersedia di hadapannya.

Seperti adab keluarga orang kaya lain, tak ada yang bisa berbicara saat berada di meja makan, semuanya harus menikmati makanan dalam diam.

"Bagaimana persiapan kalian menyambut semester baru besok?" Tanya Sang kepala keluarga seraya memakan pudding blueberry sebagai makanan penutup, sementara sang istri hanya diam mendengarkan. Jika sudah selesai memakan hidangan utama biasanya keluarga itu akan melakukan obrolan ringan pagi hari jika sang kepala keluarga sedang tidak sibuk.

"Baik ayah, semuanya sudah dipersiapkan" Kai, putra sulung di keluarga itu menjawab sopan, tak hanya perempuan, anak laki-laki di keluarga ini pun selalu dituntut untuk memiliki tutur kata yang baik.

"Jayden, kau sudah kelas tiga, jaga perilakumu. Jangan seperti tahun kemarin, aku tak ingin ada surat panggilan kali ini" seru Ayahnya beralih pada sang putra bungsu

Jayden memutar matanya bosan "Iya ayah" balasnya ogah-ogahan

"Kau Karina, perbanyak berinteraksi dengan Jeno, bagaimanapun juga kelak dia akan menjadi suamimu"

Karina mengepalkan kedua tangannya, selalu itu yang akan diperingatkan sang ayah, ia tidak akan repot-repot bertanya tentang perkembangan pendidikan sang putri satu-satunya, baginya dengan Karina dekat Jeno sudah cukup, tak peduli apakah anaknya itu akan bahagia atau tidak.

Namun untuk sekian kalinya
"Iya ayah" Karina tetap mengikuti perintah sang ayah.

Kai Antonio magenta, putra sulung keluarga magenta. Hidupnya selalu dituntut sempurna. Ia sedang menjalankan study mengambil gelar magister dan sudah  memasuki semester 5. Kehidupannya selalu diawasi penuh. Kai ditempah untuk menjadi penerus, puncak kejayaan bisnis Genta ada ditangannya.

Jayden Conte Magenta, putra kedua keluarga Genta. Meski dididik tak sekeras si Kakak sulung, tapi Jayden pun tak pernah bisa menikmati hidupnya sendiri, semua pilihan tetap ada ditangan sang kepala keluarga.

Tapi tak seperti kakaknya yang selalu taat dan tak pernah membantah, Jayden tumbuh menjadi anak yang pembangkang, tak datang mengikuti les privat bisnis, atau tak pernah belajar di sekolah dengan baik, ia lebih dikenal sebagai siswa pembuat onar dan suka bolos.

Tak ada yang bisa menghentikannya, bahkan sang ibu-Airin pun sudah lelah memperingati sang putra.

Jika kedua saudaranya dilahirkan untuk menjadi penguasa, maka Karina dilahirkan hanya untuk pengikat kekuasaan yang dipegang saudaranya.

Dengan menjalin hubungan dengan Jeno Orlando Smith dimana ia adalah putra satu-satunya keluarga Smith yang menjadi keluarga terkaya melebihi keluarga Genta, maka dapat dipastikan keluarga Genta akan semakin terkenal. Begitu juga bagi keluarga Smith, menjadi orang terkaya membuat tak ada keluarga lain yang bisa lebih menguntungkan bagi mereka, selain keluarga Genta.

Merasa saling menguntungkan, kedua keluarga Smith dan Keluarga Genta pun menjodohkan Karina dengan Jeno sejak kecil, tanpa memperdulikan perasaan kedua anak itu.

Dan begitulah nasib Karina. Semua jalan hidupnya sudah ditentukan, ia tak bisa lari bahkan menolak, ia tidak diijinkan memiliki hak atas pilihan hidupnya.

Perjodohannya dengan Jeno pun tak bisa ia hindari, yang akan membuatnya menjadi seorang pemeran antagonis.

PILIHAN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang