Chapter 24

161 27 8
                                    

SEBELUM MEMBACA CHAPTER INI, DIHARAPKAN UNTUK VOTE TERLEBIH DAHULU.

TERIMAKASIH BAGI YANG SUDAH VOTE ❤


-Selamat membaca-


Kini Jennie, Valdo, dan Ken sudah berada di kantin. Bunyi bel istirahat sudah berlalu sejak sepuluh menit yang lalu dan mereka bertiga sudah duduk manis di salah satu meja yang ada di kantin dengan tiga mangkuk bakso di atas meja, juga tiga gelas es teh manis. Mereka makan dengan hikmat tanpa adanya pembicaraan hingga sebuah pertanyaan muncul begitu saja dari benak Ken.

"Oiyah Jen. Pas pagi tadi gue markir motor di parkiran, gue sama sekali nggak lihat motor lo. Lo nggak bawa motor yah hari ini?" tanya Ken.

Memang tadi pagi Valdo dan Ken belum sempat menanyakan hal ini pada Jennie karena tiba-tiba saja guru datang dan bersamaan dengan itu bunyi bel masuk yang menandai bahwa kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai.

"Gue dijemput sama Erson tadi pagi," jawab Jennie yang membuat Valdo seketika tersedak pentolan bakso.

Melihat itu, Ken dengan cepat menyodorkan es teh manis pada Valdo dan Valdo menerimanya lalu meneguk habis es teh itu. Setelah itu, Valdo beralih menatap Jennie.

"Serius?" tanya Valdo yang masih tak percaya.

"Dua rius malah."

"Gila, ternyata si Erson nggak main-main juga sama taruhannya," kata Ken yang juga masih tak percaya.

"Bahkan nih ya, si Erson manggil gue sayang," kata Jennie. Mendengar itu Ken langsung menggebrak meja yang mengundang tatapan aneh dari para murid Sma Garuda yang berada di kantin, tetapi itu semua tidak dihiraukan oleh Ken.

"Ngapain lo gebrak meja tolol," sarkas Valdo.

"Ya abis gue kesal sama si Erson. Enak aja dia panggil Jennie sayang. Emang dia pikir Jennie udah jadi miliknya apa? Kalau mau milikin Jennie, dia harus dapat restu dari gue, Valdo, Rafa, sama Noel," kata Ken yang membuat Jennie dan Valdo yang mendengarnya melongo. Bagaimana tidak? Ken berbicara sesuatu hal yang tak masuk akal.

"Emang lo pikir kalian orangtua gue apa?" sungut Jennie.

"Kita berempat itu adalah cowok pelindung lo Jen, jadi kita harus tahu cowok mana yang cocok buat lo," kata Ken yang sukses mendapat jitakan dari Valdo.

"Mulai ngaco yah lo. Si Erson sama Jennie tuh hanya pacar taruhan doang, jadi nggak usah diseriusin," kata Valdo setengah membentak.

"Iya, hanya pacar taruhan doang. Lagian kok lo malah protes gini sih. Gue sama Erson hanya taruhan dan nggak akan pernah jadi pacar sungguhan," kata Jennie ikut menimpali.

"Ya kan gue nggak suka dia jadiin lo taruhan, apalagi dia dekat-dekat sama lo," ketus Ken.

"Harus suka dong, kan Jennie sekarang udah jadi pacar gue," kata Erson yang tiba-tiba datang lalu duduk di samping Jennie sembari merangkul pundak Jennie, tetapi dengan cepat Jennie tepis tangan Erson yang berada di pundaknya.

"Pacar lo apaan? Hanya pacar taruhan, ingat itu. Sebulan doang," kata Ken penuh penekanan. Perlu kalian tahu, bahwa Ken adalah salah satu orang yang tidak menyukai Erson. Ia paling benci pada Erson karena dulu Erson pernah memukulnya sampai babak belur hanya karena Ken mengatainya banci.

"Mungkin hubungan kita berdua bisa lebih dari sebulan," kata Erson dengan entengnya yang mengundang tatapan tajam dari Jennie.

"Lebih dari sebulan? Jangan mimpi," ketus Jennie. Erson yang mendengar itu hanya terkekeh kecil.

Heartless (ON GOING) जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें