🍉 Sebuah petunjuk.

232 26 1
                                    

Udah belasan tahun Ana rindu mama -Jeana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah belasan tahun Ana rindu mama -Jeana

---


"Na, lo kenapa? Kalo ada masalah cerita gih sama gue," ucap Somi setelah menyadari ada yang aneh dari sahabatnya.

"Gue gapapa, kok, Som."

"Beneran?"

Ana mengangguk.

"Yaudah, tapi kalo lo pengen cerita sesuatu, lo bisa hubungi gue."

"Iya, makasih."

"Btw, lo bawa mobil?" tanya Somi sambil memasukkan beberapa bukunya ke dalam tas.

"Bawa. Kenapa? Mau nebeng?"

"Nggak, gue bawa juga."

"Ohh, kirain. Btw, Som."

"Hm?"

"Yang tiket lo fanmeeting waktu itu uangnya udah gue ganti. Udah gue tf ke rekening lo."

"Yaampun, gausah diganti gapapa kali, Na."

"Gapapa, Som. Itu kan uang lo."

"Yaudah deh makasih ya. Gue duluan, bye."

"Bye."

Keduanya berpisah di parkiran sekolah. Mereka menuju ke mobil masing-masing. Saat baru saja akan memundurkan mobilnya, Ana melihat Jeno menyalakan motor ninjanya kemudian pergi dari area sekolah.

"Keren banget," ucap Ana simpul. Ia mengagumi bagaimana sahabat laki-lakinya itu naik motor.

Sepulang sekolah ini Ana memilih untuk menjenguk mamanya. Terkadang Ana tak habis pikir dengan anak yang membentak atau berbicara kasar pada ibunya. Mereka tidak tau rasanya rindu dengan sosok ibu yang sudah berbeda alam. Bahkan jika ingin bertemu, Ana harus menempuh jarak yang cukup jauh.

Sebelum pergi ke makam, tadi  Ana sempat membeli beberapa bunga di toko bunga kesayangannya. Gadis itu tampak menciumi bunga yang ia bawa di tangannya. Kaki kecilnya menginjak tanah area pemakaman.

Namun sedetik berikutnya, langkah tersebut terhenti. Ana melihat sosok Jeno sedang mengusap nisan mamanya.

"Jeno..?"

Sang empu menoleh ketika mendengar namanya dipanggil. Saat mengetahui kalau yang memanggil adalah Ana, Jeno langsung beranjak dari posisi jongkoknya.

AFTER [ Squel of Cold Man OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang