🍉 Kedua kalinya.

330 34 17
                                    

Bismillah dulu.

------

Sudah satu minggu ini Ana terbaring lemah di rumah sakit. Ia koma. Sudah satu minggu juga Jeno meninggalkan kuliah dan pekerjaannya.

"Jen, makan dulu," ucap Haechan yang baru saja datang.

Jeno yang menggenggam erat tangan Ana sedari tadi hanya menoleh sebentar.

"Dari kemarin lo belum makan."

"Gamau, chan."

"Jangan gini, Ana nggak akan suka."

Tidak hanya Haechan saja yang ada disini, melainkan anak nct lain juga.

"Jean kayak gini gara-gara gue," lirih Jeno. Matanya sudah bengkak. Berhari-hari ini ia menangisi Ana. Ia sangat menyesal membiarkan Ana pulang sendiri waktu itu.

"Bukan salah lo."

"Gue gagal jadi tunangan yang baik," lanjut Jeno menunduk, membuat yang lain terkejut.

"Tunangan??" tanya Somi tak percaya. Gadis itu duduk tegak setelah beberapa menit yang lalu hanya bisa menatap lantai ruangan dengan sendu.

"Sorry," kata Jeno.

Anak nct, Lami, dan juga Somi hanya bisa memendam rasa terkejutnya. Tidak mungkin ia menanyai lebih lanjut disaat kondisi Jeno yang seperti ini.

Sudah satu jam mereka semua menjenguk Ana yang juga belum lekas sadar.

"Kita pulang dulu, ya," pamit Jisung sebagai perwakilan.

Jeno mengangguk.

Kemudian mereka keluar satu persatu, meninggalkan Jeno yang masih setia menunggu Ana disana.

"Jaem," panggil Jeno membuat langkah Jaemin terhenti.

"Hm?"

"Anterin gue."

"Kemana?"

Jaemin yang mengerti arti tatapan Jeno itu langsung mengangguk.

Sesampainya ditempat yang dimaksud, Jeno langsung bersimpuh.

"Maafin Jeno.." lirih laki-laki itu dan kemudian...menangis.

-

Ini adalah hari ke sepuluh Ana belum sadarkan diri. Jeno masih saja setia disana. Sore itu Rose menemani Jeno menunggu Ana.

"Ayo bangun, makan es krim bareng," kata Jeno sambil mengusap pipi dingin gadisnya.

"Nggak capek apa tidur terus?" lirih Jeno sendu.

"Maafin aku." Laki - laki itu menunduk.

"Jen, mama ke kantin sebentar," kata Rose, membuat Jeno menoleh sekilas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen, mama ke kantin sebentar," kata Rose, membuat Jeno menoleh sekilas.

"Iya."

Sepi sekali rasanya. Hanya suara hembusan AC yang sangat lembut menerpa kulit putih laki-laki bermarga Lee tersebut.

AFTER [ Squel of Cold Man OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang