🍉 Rumah Sakit.

312 29 1
                                    

Part ini pendek.

---

"Jeno, bertahan please," isak Ana saat ikut mendorong brankar yang Jeno tiduri menuju ruang operasi.

Untung saja tadi Ayahnya datang ke lokasi dan langsung menelpon ambulan.

Gadis itu menatap wajah dan tubuh Jeno yang penuh darah. Bahkan pakaian Ana juga terkena darah Jeno.

"Maaf, pasien akan di operasi. Keluarga bisa menunggu di ruang tunggu dan jangan lupa mengurus administrasinya," kata salah satu suster.

"Lakukan yang terbaik untuknya," itu suara Sehun. Kemudian suster tadi mengangguk dan pintu ruang operasi tertutup.

"Ayah urus administrasinya dulu," kata Sehun pada Ana yang terduduk lemah di kursi tunggu operasi.

Gadis itu benar-benar merasa bersalah. Ana memang kecewa pada Jeno, tapi baru saja laki-laki itu rela tertabrak mobil demi dirinya. Ana merasa seperti orang terbodoh di dunia ini.

"Jeno, aku sayang kamu.." lirih gadis itu pelan.

"Ana! Ana! Mana Jeno?!" teriak Rose yang berlarian dari kejauhan sana. Tak hanya Rose, Jaehyun juga hadir disini.

"Mamaaa, maafin Ana," tangis Ana di pelukan Rose.

"Jeno kayak gini karena selamatin Ana. Maaf, ma," tangis Ana pecah.

"Jeno didalem. Lagi dioperasi sama dokter. Maafin Ana, ma..hiks."

Rose yang juga menangis hanya bisa terus berdoa sambil merengkuh kuat gadis di dekapannya. Karena pada nyatanya Rose sadar bahwa kini Ana lah yang paling hancur disini. Rose tau.

"Nggak, jangan salahin diri kamu, ini bukan salahmu. Jeno nggak kamu kamu kenapa-kenapa."

"Jenooo," tangis gadis itu pecah saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

Ana khawatir.

-

Cklek.

Setelah sekian lama mereka semua menunggu, akhirnya pintu ruang operasi terbuka juga.

"Bagaimana kondisi anak saya, dok?" tanya Jaehyun yang sedari tadi hanya diam saja. Padahal hatinya juga kacau mendengar kabar anaknya kecelakaan.

"Pasien kritis. Kami akan memindahkannya ke ruang inap."

Tubuh Ana langsung terjatuh setelah mendengar perkataan dokter yang mengoperasi Jeno barusan. Bagaikan kilat yang baru saja menyambar dirinya.

"Jenooo," tangis gadis itu lagi. Dengan segera Rose langsung berjongkok di depan Ana dan mengusap punggung gadis itu. Walau pada nyatanya Rose juga sangat shock mendengarnya.

"Ayo jenguk Jeno di ruang inap," tenang Rose yang juga menangis, namun tangisnya tidak separah Ana.

Sedangkan Ana mengangguk pasrah.

Gadis itu kini tengah menunggu gilirannya untuk dapat menjenguk Jeno. Ana terduduk pilu di kursi depan ruang inap bersama Sehun seorang. Namun Ana tidak memedulikan itu.

Gadis bermarga Oh tersebut menatap miris bercak darah yang ada di bajunya. Bercak darah Lee Jeno akibat menyelamatkannya tadi. Sesekali air matanya terjatuh.

"Maafin Ayah. Karena Ayah Jeno jadi begitu," lirih Sehun. Ana hanya meliriknya sekilas dan setelahnya justru terisak.

Ana sangat sayang pada Jeno.

"Jeno baik. Bahkan awalnya Jeno mau terus terang sama kamu. Tapi Ayah yang cegah. Maafin Ayah."

Dan lagi, isakan itu justru mengeras.

Tuhan, Ana cinta Jeno.

"Ayah pasrah jika kamu sekarang mau benci Ayah. Ayah tau Ayah salah. Maaf."

Ana memilih untuk menunduk dan menangis daripada menyahut ucapan sang Ayah.

"Jeana."

Sang empu mendongak, menatap siapa yang baru saja memanggil dirinya.

"Tante Jisoo.." lirih Ana kemudian memeluk Jisoo erat.

"Sabar ya.. Jeno akan baik-baik aja."

"Tante..hiks."

Jisoo melepaskan pelukannya. Menatap wajah Ana dan menghapus air mata gadis itu.

"Tante udah bawain baju ganti buat kamu. Ayo kamu ganti baju dulu, nanti jenguk Jeno."

Ana mengangguk, kemudian menerima sebuah paperbag dan membersihkan badannya di kamar mandi rumah sakit.








Tatapan itu memandang Jeno sendu. Antara perasaan hati, perasaan bersalah, perasaan khawatir, dan perasaan...kecewa, semuanya bercampur menjadi satu.

Perlahan gadis itu duduk di sebuah kursi, disamping ranjang Jeno terbaring koma.

"Jen.." lirih Ana. Tangannya yang lemah mengambil tangan kanan Jeno dan mengusapnya pelan.

"Jeno, aku disini..." lirihnya lagi.

"Jeno maafin aku," tangisnya. Ana menempelkan genggaman tangan mereka di keningnya. Kemudian menangis disana.

"Harusnya aku dengerin kamu. Harusnya aku gak bentak dan tampar kamu. Jeno, aku sayang kamu. Ayo bangun..hiks"

"Jeno," tangis gadis itu pilu.

Dan sore itu menjadi sore yang panjang bagi Ana. Sang gadis terus menangis, sesekali mencium punggung tangan Jeno yang terinfus.

-

"N-na.."

"S-som.." tangis Ana kembali pecah ketika melihat sahabat perempuannya itu datang bersama dengan anak nct lain.

"Jeno nggak akan kenapa-kenapa," tenang Somi pada Ana yang ada di pelukannya.

"Dia kayak gini karna gue, Som."

"Ssstt."

Kini wajah anak nct semuanya terlihat khawatir, tidak seperti biasanya. Mereka semua berdiri menatap Ana yang menangis di dekapan Somi.

"Ana. Papa mau anter mama pulang dulu. Kamu pulang aja, besok bisa kesini lagi," kata Jaehyun sambil menuntun Rose. Ya, setelah menjenguk anaknya tadi, rasanya Rose benar-benar tidak punya tenaga lagi. Ana tau bahwa Rose sangat sayang pada Jeno.

"Ana mau tunggu disini aja." Jaehyun mengangguk kemudian mengantarkan sang istri pulang.

Ana menghapus air matanya kasar. Sebelum Jisoo pulang tadi ia sudah berjanji bahwa tidak akan menangis lagi.

"Ayo duduk," ucap Ana pada semuanya. Menyuruh mereka duduk.

"Besok ijinin gue ya," ucap Ana menatap Somi dan anak nct yang satu kelas dengannya.

"Iya," jawab Renjun.

"Oh iya, tadi kita beli makanan buat lo," kata Renjun sambil memeberikan sekantong kresek putih.

"Makasih," jawab Ana dengan sisa tenaga yang ia miliki.

Ana menatap kosong Ayahnya yang duduk di sebrang sana. Terlihat bahwa Ayahnya sedang frustasi.

"Jeno belum sadar?" tanya Jaemin pelan, takut membuat Ana menangis lagi.

"Dia koma."

Mereka semua terkejut mendengar jawaban Ana. Tidak menyangka bahwa teman mereka yang disegani banyak orang dan terkenal dinginnya itu kini terbaring koma.

Somi sebagai sahabat hanya bisa mengusap bahu Ana. Ia tau bahwa Jeno dan Ana dekat. Bahkan laki-laki itu mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan Ana.

"Jeno itu kuat. Lo tenang aja," tenang Haechan yang sedari tadi membisu.









Tbc

AFTER [ Squel of Cold Man OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang