(14) Siapa gibran?

38.5K 3.3K 199
                                    

Mentari sudah mulai berjalan menuju peristirahatannya. Seorang gadis kini tengah meregangkan otot ototnya yang terasa kaku karena berlama lama duduk diruang osis dengan kepala yang sudah panas mendengar perdebatan teman teman osisnya.

"Mau pulang bareng?" Tanya seorang pemuda yang baru saja keluar dari ruang osis.

Kara menoleh, mendapati aziel yang menarik pintu ruang osis dan menguncinya rapat rapat.

"Aaaa boleh kak" jawab kara tersenyum simpul.

Aziel yang selesai mengunci pintu mengangguk dan melangkahkan kaki menuju parkiran AIHS yang diikuti kara dibelakangnya.

Ting!

Ting!

Ting!

Ting!

Kara yang mendengar ponselnya terus terusan bergetar disaku bajunya berhenti. Ia merogoh ponselnya.

Alland : woii!

Alland : masih idup ga lu?

Alland : Wahai uktykity

Alland : sok ngartis bgt!


P?

Alland : P? Apaan?

Apa?!

Alland : Sini kerumah sakit, temenin gue

Ogh! Suruh pcr lo aj

Alland: yaudah, skrng lo resmi jadi pacar gue:))))

Kara menutup ponselnya dan memasukkannya kedalam saku baku seragamnya. Malas untuk membalas chat dari alland yang tidak masuk akal. Jadi pacarnya yang ke 36? Yang benar saja!

Kara melangkahkan kaki sedikit cepat menyusul aziel yang sudah menghilang dibalik tembok.

Gara gara chat sialan dari alland kara harus sedikit mempercepat langkahnya menyusul aziel.

Langkah kara kembali terhenti ketika merasakan bahwa ponsel yang berada disaku bajunya kembali bergetar. Kali ini bukan chat, melainkan telpon dari seseorang.

Kara menautkan kedua alisnya bingung melihat nama gayatri yang tertera pada layar ponselnya. Tanpa pikir panjang kara mengangkat telpon gayatri dan mendekatkannya ditelinga kanan sambil berjalan pelan.

"Halo sweety?" Ucap gayatri diseberang sana. Suara riana juga samar samar terdengar menyapa kara.

"Iya, ma?" Jawab kara lembut.

"Kamu temani alland ya, kasian dia ngerengek ngerengek minta ditemenin. Hari ini terakhirnya dirumah sakit, kamu bisa bantu alland kan?"

Kara memutar bola matanya. Pasti alland yang menyuruh gayatri untuk meminta kara untuk menemaninya dirumah sakit. Kalau sudah begini kejadiannya kara tak akan berani menolak permintaan gayatri.

"Kara?" Ucap gayatri lagi karena kara tak menjawab perkataan gayatri barusan.

"Ah- iya maaa kara bisa"

Kara menjauhkan sedikit ponselnya dan memaki alland pelan. Benar benar ya pemuda itu! Sangat menyusahkan.

" Oke kalo gitu mama tutup, dahhhhh"

7 PRINCE [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora