(52) Dua

14.3K 2K 162
                                    

Kara mendongak menatap langit malam yang diselimuti awan hitam. Sinar rembulan pun tak bisa menembus awan hitam nan tebal itu.

Kondisi taman hotel yang kara tempati sepi karena jam yang sudah menunjukkan pukul satu malam.

Kara masih betah duduk disalah satu kursi panjang yang disediakan ditaman hotel.

Hari ini ia akan kembali ke indonesia seorang diri karena harus mengikuti tes beasiswa universitas.

Tik!

Kara mengalihkan padangannya kebawah, melihat tangannya yang terkena setetes air dari atas. Hujan akan turun sebentar lagi. Namun kara tetap tidak beranjak sedikitpun, ia masih betah dengan suasana taman ini.

Brush!

Gerombolan hujan dengan lebatnya langsung jatuh menghantam benda apa saja yang berada dibawahnya.

Kara mengangkat kedua tangannya sejajar dada, merasakan tetes demi tetes hujan yang membasahi telapak tangannya.

Tetesan hujan ditangan kara tiba tiba berhenti, bahkan tubuhnya tak lagi terkena hujan. Kara mendongak, melihat sebuah payung melindungi tubuhnya dari hujan deras.

Kara membalik tubuhnya, melihat seseorang yang memayunginya dari belakang.

Orang itu adalah alland. Kara berdiri, mendorong payung yang berada ditangan alland agar melindungi badan alland dari hujan.

"Kak alland bisa basah, gue udah terlanjur basah jadi gak papa" Kara menatap pemuda berhoodie hitam yang masih belum juga mengeluarkan suaranya.

Alland menarik tangan kara, memberikan kara payung yang semula berada ditangannya. Setelah memberikannya, alland memasang tudung hoodienya untuk melindungi kepalanya dari air hujan dan berjalan mendahului kara tanpa berbicara.

Kara tak tinggal diam, ia mengejar alland dan berjinjit memayungi alland dari belakang.

Alland menghentikan langkahnya, membuang napas kasar. Ia membalik tubuhnya, menarik tubuh kara lebih dekat dengannya agar tubuh kara tidak terkena hujan.

Alland dan kara saling tatap cukup lama tanpa ada yang bicara.

"I miss you" Batin alland dengan tatapan datar yang tertuju pada kara.

"Bodoh!" Maki alland akhirnya.

Kara memberikan alland payungnya kembali "Kak alland aja yang pakai, nanti bisa kena flu"

Alland menyerahkan paksa payung yang berada ditangannya ke tangan kara "Lo pikir lo apa?!"

"Gue udah terlanjur basah, jadi gakpapa"

"Emang kalo udah basah bakalan kebal dari flu? Pikirin diri lo sendiri dulu, baru pikirin orang lain!"

"Lo gak perlu khawatirin gue kak"

Alland mendesah kesal, merebut payung yang berada ditangan kara, kemudian membuangnya "Gak ada yang khawatir! Terserah ya kalo lo mau pake atau biarin payungnya"

"Kak?"

"Apa?! Gue udah gak peduli sama lo, jadi gausah kegeeran gue khawatir" Alland mengusap hidungnya.

"Dah ya, dari awal kita emang udah berakhir jadi stop seolah olah lo..." Alland menunjuk kara menggunakan tangannya "Punya rasa sama gue"

Alland berbalik, berjalan meninggalkan kara yang masih berdiri ditempat.

Kara menatap punggung alland dan payung yang tergeletak ditanah secara bergantian.

Kara menatap punggung alland dan payung yang tergeletak ditanah secara bergantian

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
7 PRINCE [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora