1. senior year

10.3K 1.5K 488
                                    

hari pertama resmi menjadi anak kelas 12 benar-benar membosankan bagi jaehyuk. disaat mashiho—si kecil mungil itu—sibuk dengan kegiatan osisnya serta asahi—si robot kekurangan baterai—tengah stand by di lapangan untuk mendokumentasikan segala hiruk pikuk acara MOS kelas 10, jaehyuk hanya bisa memakan pilus kacang gagak bersama chenle dan jeongin di kantin.

"jaehyuk!"

jaehyuk yang sedang mengunyah pilus kacang gagak hampir tersedak karena pekikan nyaring lee daehwi. pemuda lee tersebut memukul meja tempat jaehyuk berkumpul dengan cukup keras.

"anjing ngangetin aja lo kutil beruang!" seru jaehyuk. "ada apa??"

"pulsa gocap dong." pinta daehwi.

"YA ELAH YANG SEMESTER KEMAREN AJA LO MASIH NGUTANG. KAGAK AH!" tolak jaehyuk. "lunasin plus bayar cash baru gue isi."

"buset lu gak percayaan amat sih sama gue?" sungut daehwi, pemuda bersurai cokelat itu kemudian merogoh kantungnya dan mengeluarkan lembaran uang. "NIH SERATUS LIMA PULUH RIBU. isiin sekarang!"

jaehyuk senyum lebar dan kembali sumringah begitu ngeliat kertas persegi panjang berwarna pink dan biru mendarat di tangannya. tanpa ba-bi-bu, jaehyuk langsung nyimpen duit yang dikasih daehwi tadi di dalem kantong celana.

"nah gini dong. lain kali lo kayak chenle aja, hwi. bayar dulu baru gua isi, hehehe." jaehyuk ngedipin matanya ke chenle yang lagi fokus ngeliatin warung bu mengli. nggak tahu deh merhatiin apaan.

"kalo gua anak sultan mah gua beli konter lu sekalian, jae!" sorak pemuda lee tersebut.

"bapak lu ganti na-" jaehyuk mau nanggepin omongan daehwi barusan, tapi keburu dipotong sama bos besar chenle.

"eh eh apaan tuh rame-rame?" chenle menyipitkan matanya.

"gak tau." ceplos jaehyuk, ia mengangkat bahu sambil ngeluarin hape, mau ngisi pulsanya daehwi. padahal sebenernya dia belum liat apa yang ditunjuk chenle.

"apaan sih le?" tanya jeongin yang daritadi diem aja.

chenle menunjuk ke arah warung bu mengli yang terletak tepat di belakang jeongin dan jaehyuk, perlahan pemuda bermarga yang itu membalikkan badannya.

"siapa tuh? serem amat jambak-jambakkan." tanya jeongin dengan pandangan ngeri. "anak kelas 12 ya? siapa sih anjir gak keliatan?!"

mendengar itu, jaehyuk tiba-tiba mengangkat kepalanya. "ada apaan sih?"

"ck, kepo juga kan lu." sungut chenle.

"eh anying itu mah si ryujin!!!" seru daehwi panik.

"RYUJIN? SHIN RYUJIN YANG KAYAK PREMAN ITU?" pekik jeongin.

daehwi ngangguk-ngangguk. "duh ryujin temen gua tapi gue ngeri kalo dia udah mode maung. lagian apaan sih anying baru juga masuk sehari udah bikin masalah aja." ia ngomel-ngomel.

jaehyuk otomatis ikut menaruh pandangan pada dua orang gadis yang sedang ribut di depan warung bu mengli. mata jaehyuk menyipit, berusaha melihat lebih jelas siapa orang yang berani melawan si preman shin ryujin.

namun, ketika menyadari bahwa gadis itu adalah seseorang yang ia kenal, jaehyuk langsung berteriak panik.

"YABUKI NAKO!!!!"

:::
























































asahi memfokuskan kameranya ke tengah lapangan, mengambil beberapa foto sebelum akhirnya tersenyum puas ketika melihat hasil jepretannya. lagi, pemuda keturunan jepang itu mengangkat kamera, mengarahkan lensa tepat ke arah depan, namun bukan pemandangan murid-murid berseragam biru putih yang muncul, melainkan wajah dua orang yang tengah berpose V sambil menjulurkan lidahnya.

treasure: (1) shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang