14. in between

4.6K 973 276
                                    


setelah percakapannya dengan yedam mengenai mashiho, asahi langsung ngibrit ke kelas cowok itu untuk bertanya. namun nihil, mashiho nggak ada di sana. asahi kemudian berputar arah menuju kelasnya—berharap jaehyuk atau ryujin sedang duduk gabut di bangku masing-masing atau apalah, yang penting asahi ketemu orang untuk diajak diskusi perihal perkataan yedam tadi.

mashiho... punya rahasia?

asahi tau semua orang punya rahasia, mulai dari rahasia penting sampai tidak penting sekali pun. tapi kayaknya, dari gelagat yedam pas mau ngasih tau asahi di lapangan tadi, rahasia mashiho seperti sesuatu yang ... besar?

ah, asahi jadi bingung. kenapa mashiho nggak ngasih tau hal itu ke jaehyuk maupun asahi? padahal, mereka udah kayak trio—layaknya trio dumb and dumber jihoon, yoshi, junkyu.

"heh, kepala robot!" panggil chenle yang kebetulan duduk di depan asahi.

"apa?"

"lo dikeluarin dari geng?" tanyanya tiba-tiba.

asahi mengernyit. "hah?"

"nggak bareng jaehyuk?"

asahi menggeleng. "gue gatau tu anak dimana."

chenle ber-oh panjang. "tadi gue liat sih lagi rapat paripurna bareng ryujin sama mashiho di kantin."

mendengar itu, asahi yang lagi dalam posisi nyender ke tembok langsung bangkit dengan semangat. pemuda jepang itu menepuk pundak chenle seraya tersenyum.

"makasih, le."

dan setelahnya, bisa dipastikan asahi langsung lari ke kantin menyusul ketiga temannya.

di kantin, asahi bisa ngeliat dengan jelas kalo mulut jaehyuk lagi komat-kamit adu bacot dengan ryujin. di samping jaehyuk, ada mashiho yang hanya menatap keributan itu dengan bingung.

asahi baru aja mau nyamperin ketiga temannya saat bu irene tiba-tiba menghampiri bangku tempat ketiga orang itu duduk dan membawa mashiho ke ruang BK.

jadi... apa sebenernya yang disembunyiin cowok itu?

:::













"lo kemana aja sih? daritadi ditungguin di kantin malah ngilang." ceplos jaehyuk.

baik jaehyuk, ryujin, maupun asahi kini (lagi-lagi) duduk di tangga dekat ruang BK sambil menunggu mashiho yang entah kenapa tiba-tiba dipanggil. pemuda hamada tersebut belum memberitahu apapun ke ryujin dan jaehyuk.

"kemana-mana." jawab asahi seadanya.

"hah?" jaehyuk melongo. "gajelas lo."

"ini lagi bu irene ga jelas banget manggil mashiho." ceplos jaehyuk, lagi.

ryujin terkekeh. "gue udah, mashiho udah, tinggal nunggu giliran lo berdua aja."

"ngaco." sembur jaehyuk. "gue sama asahi bahkan nggak kenal yuri."

"kenal pas dia udah mati." jawab ryujin asal.

"sembarangan banget mulut lo!" seru jaehyuk panik. "kalo dia denger gimana?"

"ish anjir cemen banget sih lo?! masa takut sama setan?!"

"lah emang lo ga takut?!"

ryujin memanyunkan bibirnya sambil melihat kesana-kemari sekaligus menghindari kontak mata dengan jaehyuk. kedua netra-nya berhenti pada asahi yang tengah melamun.

"gue lebih takut sama dia!" ryujin nunjuk asahi. "liat, dia ngelamun. bisa aja bentar lagi dirasukin yuri."

asahi menoleh—bukan ke arah ryujin, melainkan ke arah pintu ruang BK yang sekarang terbuka lebar. mashiho berdiri di sana dengan wajah pucat pasi, kedua bola matanya melirik jaehyuk, ryujin, dan asahi bergantian, kemudian menghela nafas.

"yuri belum mati."

:::






















mashiho tahu ini bakal terjadi sesaat setelah ryujin keluar dari ruang BK dan membeberkan fakta tentang buku catatan yang ia lihat di perpustakaan lama. pemuda itu mengetuk-etukkan kakinya beberapa kali ke lantai, berusaha untuk tidak gugup kala bu irene mulai duduk di hadapannya.

"takata mashiho, 12 IPA 2, anggota osis sekbid 4. benar begitu?" tanyanya.

mashiho mengangguk. "benar, bu."

"kamu udah tau kan alasan saya manggil kamu kesini itu apa?" bu irene bertanya seraya meneliti ekspresi wajah pemuda itu.

mashiho menggigit bibirnya, kemudian mengangguk. di sisi lain, bu irene menunjukkan senyumnya lalu menyodorkan sebuah buku kepada mashiho.

iya, buku itu.

buku yang ryujin temukan dan ia baca secara tidak sengaja di perpustakaan. buku tempat mashiho menulis semua bayang-bayang aneh yang mendadak muncul di benaknya. buku yang ia sembunyikan di perpustakan lama agar tak seorang pun tahu. namun, shin ryujin menembus batas itu.

betul, mashiho yang menulis semua prediksi-prediksi tersebut.

"kamu tahu dimana jo yuri?"

mashiho menggeleng takut, kaki dan tangannya gemetar sekarang. ia tidak suka ditanya-tanya, ia tidak suka ketika seseorang mengetahui kemampuannya dan berlagak seolah menginterogasi mashiho atas apa yang ia perbuat.

bu irene menyadari raut wajah muridnya yang berubah, beliau perlahan menyentuh jari mashiho, namun langsung ditepis oleh sang empunya.

"kalau.. kamu tahu sesuatu, walaupun hanya sebatas info kecil. tolong katakan ya, nak?"

pemuda bersurai gelap itu meneguk salivanya sendiri, matanya menatap kosong ke arah buku yang tergeletak di meja.

"menurut ibu, jo yuri sudah meninggal atau belum?"

"berdasarkan kesaksian ryujin yang didapat dari buku ini, yuri sudah tidak ada."

mashiho menggeleng. "dia belum mati."

bu irene mengerutkan dahinya, "jadi, dia masih hidup?"

mashiho menggeleng lagi, ujung bibirnya terangkat ke atas. "antara hidup dan mati."

:::





















#p.s :

TREASURE ROTY DAN STAGE MEREKA KEREN BANGET TRS AAAA MEREKA LUCUUU GUE SAYANG BANGET SAMA MEREKAAA 🥺

[ thanks udah membaca bacotan di atas :D ]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

treasure: (1) shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang