3. the picture

5.2K 1.4K 515
                                    


voments kalian berarti banget buat aku lanjutin book ini hehe. makasih 💗








































::

mashiho sama jaehyuk lagi duduk-duduk di pos ronda blok T, di sebelah mereka ada choi hyunsuk lagi nyebat. doi belum mulai kuliah sih jadi sore-sore gini batang idungnya keliatan, kalo udah masuk mah boro-boro. jarang banget ketemu kecuali akhir pekan.

"lo gak asem?" hyunsuk nawarin rokok ke jaehyuk, tapi ditolak oleh cowok itu.

"nggak bang, lagi gak napsu." ujar jaehyuk.

"terus lo ngapain kesini? kalo mashiho kan emang gak nyebat, paling kesini kalo gabut doang dia. lah elo? ngapain?" hyunsuk menaikkan alisnya.

"kagak tau, gue juga diajak cio." jaehyuk melirik mashiho. tapi tiba-tiba jaehyuk teringat sesuatu. "eh, itu si nako gimana?"

"gimana apanya?" mashiho balik nanya.

"sama ryujin!" seru jaehyuk. "kenapa bisa berantem?"

bukannya jawab, mashiho malah mengulum bibirnya. diam-diam ia melirik hyunsuk yang lagi nyeruput kopi.

"ryujin? shin ryujin?" tanya hyunsuk.

jaehyuk ngangguk. "iya, berantem dia sama nako."

hyunsuk melotot. "boneka jepang berantem sama ondel-ondel?!"

"ya menang ondel-ondel lah." ceplos jaehyuk sambil nahan ketawa.

sedangkan, hyunsuk ketawa kenceng.

"gimana dah ceritanya?"

"gue juga gak paham keseluruhannya gimana." ujar mashiho. "yang pasti tiga hari lalu nako abis nonton sama yuri. tau yuri gak?"

"tauuu!! boneka jepang yang kedua!" sorak jaehyuk.

"bukan!" seru mashiho. "itu hitomi."

"ya udah pokoknya yang itu lah." balas jaehyuk sebodo amat, lagian jaehyuk gak begitu hapal sama anak-anak basis ipa dan lingkup pertemanan mashiho di sana.

"di bioskop itu mereka ketemu ryujin, tiba-tiba ryujin ini narik yuri terus ngomong sesuatu ke dia. nako gak tau ngomong apa, yang pasti pas balik tuh yuri pucet banget mukanya."

"abis itu?"

"kemaren yuri ilang. belum ketemu sampe sekarang. pas istirahat, nako nanya ke ryujin. tapi ryujin malah bentak nako dan bilang nako telat kalo nyari yuri sekarang. ryujin bilang yuri udah mati."

"ah, ryujin bikin takut doang itu. lo tau kan dia suka becanda orangnya? hehehe." kekeh jaehyuk.

hyunsuk ngangguk-ngangguk. "yuri lagi kabur kali, gue juga pernah kabur gara-gara abis mabok dan takut disabet emak."

"sarap." sembur jaehyuk, melirik ke arah hyunsuk. "orang-orang ngumpulin pahala, lo malah maksiat mulu tiap hari."

tting! tting!

ponsel mashiho bunyi.

asahi :
send a pict
asahi :
do you see what i see?
read.

"INNALILLAHI WA INNAILAIHI ROJIUN!"

:::





























sehabis mashiho teriak sambil nunjukkin muka panik-panik ajaib ke jaehyuk, mereka langsung lari ke rumah asahi. hyunsuk tadinya mau protes karena ditinggal gitu aja, dia kira asahi meninggal, taunya enggak. untungnya juga ada trio dumber alias jihoon, yoshi, dan junkyu datang nemenin hyunsuk jadi doi gak keliatan jomblo-jomblo amat.

begitu mashiho dan jaehyuk sampe di depan asahi, mereka langsung buka pager rumah dan berpapasan sama bang junedi—salah satu penghuni kos-kosan milik mami asahi. jadi, di belakang rumah asahi tuh ada kos-kosan khusus cowok yang sengaja dibikin buat nambah duid mami. rumah asahi-nya sendiri ada di bagian depan, warna ijo mentereng.

"ngapain lu kesini? nyari asahi?" tanya bang junedi.

jaehyuk sama mashiho ngangguk. "mana orangnya?"

bang junedi mengangkat bahu. "ye mana gue tau? emang gue maminya?"

"ck ya elah ga dimana-mana emang lo ngeselin ya." sungut jaehyuk.

"buset sensi amat lu sama gue?" bang junedi mengelus dada sambil melebarkan matanya, kemudian ia menepuk pundak jaehyuk. "noh orangnya lagi mondar-mandir di balkon!"

"hehe, makasih bang!" jaehyuk nyengir dan langsung menarik mashiho untuk masuk ke dalam menghampiri si pemuda hamada tersebut.

di balkon, asahi masih aja ngeliatin foto mashiho dan jeongwoo yang diambil siang ini. matanya menyipit, sementara tangan kanannya ia gunakan untuk men-zoom foto tersebut.

itu benar-benar seorang gadis.

di atas mashiho—tepat di atas kepala cowok itu, ada sebuah wajah muram yang tak sengaja tertangkap kamera milik asahi. seorang gadis berambut panjang yang menatap lensa kamera dengan ekspresi aneh.

asahi seperti pernah melihatnya. tapi dimana?

"asahi!"

seruan itu membuat asahi menoleh, ia mendapati mashiho dan jaehyuk dengan nafas tersengal-sengal tengah menghampirinya.

"foto itu—"

mashiho belum menyelesaikan kalimatnya, tapi asahi lebih dulu mengangguk.

"ada apa sih? gue liat mashiho kesini jadi gue ikut lari aja." tanya jaehyuk, ia mengernyitkan dahi, merasa paling bodoh karena tidak tahu apa-apa.

asahi menyerahkan ponselnya pada jaehyuk, membiarkan juragan pulsa itu melihat sendiri.

tiga puluh detik kemudian, jaehyuk melebarkan matanya, ia menatap mashiho lekat-lekat.

"cio, dia...."

"yuri." jawab mashiho cepat.

"dia.. jadi hantu.....??" jaehyuk bertanya dengan tangan yang gemetar.

mashiho diam, tidak menjawab pertanyaan jaehyuk. cowok itu hanya memandang lurus ke depan, mungkin sedang memikirkan sesuatu di otaknya. sementara asahi tidak ambil pusing, dia malah nyelonong masuk ke kamar tanpa berbicara sepatah kata pun.

lagipula, asahi tidak tahu siapa yuri itu. untuk apa asahi peduli?

:::

treasure: (1) shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang