10. satu fakta baru

4.2K 1.1K 113
                                    


begitu ryujin menaruh bokongnya di jok belakang beat biru milik jaehyuk—tentunya asahi yang bawa—gadis itu tidak berhenti mengoceh. masalahnya, asahi nggak satu frekuensi sama ryujin, dia gak ngerti topik bahasannya. cewek itu ngoceh dari A sampe Z, bahkan hal-hal gak penting kayak rumah gedongnya chenle juga dibahas.

"eh eh, berhenti deh." ryujin nepuk pundak asahi saat mereka melewati stadion—yang letaknya tepat di depan jogging track.

asahi nurut, dia ngerem motornya—kalo gak nurut ntar ryujin terus nabokin pundak asahi, sakit a.

"ada apaan sih?"

"mashiho bilang ini tempat terakhir nako dan kawan-kawan ngeliat yuri kan?" ryujin bertanya, memastikan. gadis itu turun dari motor, membuat asahi mau tak mau mengikuti gadis itu.

sebenernya kalo bisa sih, asahi tinggalin aja ryujin di sini. tapi dia gak tega, gimana kalo ryujin bernasib sama kayak yuri? terus asahi sebagai orang terakhir yang bersamanya harus rela diinterogasi kayak temen-temennya yuri? ih, asahi nggak mau.

asahi ngangguk sebagai balasan untuk pertanyaan ryujin walaupun ia gak yakin ryujin bisa melihat anggukkan kepalanya atau tidak. penerangan di sini sangat minim, hanya ada lampu jalan di sisi kanan dan kiri, serta sebuah lampu yang terpasang di gerbang stadion yang tertutup.

"terus mashiho bilang apa lagi? gue lupa." tanya ryujin.

"nako pulang, hitomi main ke rumah minju yang nggak jauh dari sini." ujar asahi.

ryujin tiba-tiba membalikkan badannya. "lo tau rumah minju?"

"enggak." asahi menggeleng. "kenal aja enggak."

gadis berambut pendek itu menghela nafas berat, "hufft."

"kenapa sih?"

ryujin mendekatkan tubuhnya ke pemuda jepang satu itu. "gue baru kepikiran, di sini kan enggak sepi-sepi amat ya. pasti ada lah orang yang ngeliat yuri, menurut gue dia gak ilang di sini—maksudnya gak mati di sini. kira-kira dimana, ya?"

asahi mengangkat bahu. "mana gue tahu? udah yuk pulang, udah malem, jin."

"ih tunggu tunggu!" ryujin setengah berteriak. "gimana kalo temen-temennya sendiri yang bunuh cewek itu?"

asahi mengibaskan tangannya tepat di depan wajah ryujin. "ngaco."
















































"jeongwoo, jeongwoo, kok bisa sih?"  junkyu bersuara sambil geleng-geleng kepala saat melihat jeongwoo yang lagi jongkok di ruang tengah.

mendengar itu, jeongwoo langsung nunjuk jaehyuk—tersangka kecelekaan tadi pagi.

"NOH LO TANYA AJA SAMA DIA, A!" sosornya emosi.

semua pasang mata langsung menatap jaehyuk seolah meminta penjelasan—termasuk mashiho yang sebenernya udah tau akar permasalahan ini.

"kan udah gua bilang kalo gue liat setan anjir. lo gak percayaan amat?!" sungut jaehyuk gak mau kalah.

tenang aja, mereka udah biasa ribut-ribut begini. apalagi jaehyuk sama jeongwoo. nggak usah heran.

"SIAPA YANG BILANG GUE GA PERCAYA? kan gue cuma nyuruh aa junkyu nanya ke lo!" balasnya.

"oh iya hehe." balas jaehyuk sambil cengengesan malu.

jeongwoo mendesis pelan, ia kemudian melirik ke mashiho yang lagi terkekeh.

"bang mashi, temen lo ada yang ilang, ya?"

mashiho mengerjap, kaget. "e-eh, iya woo."

"kak yuri kan?" yedam ikut nimbrung. "kata anak padus, sih, dia kemungkinan kabur."

"kabur gimana tuh maksudnya?" sosor jihoon. pemuda park itu paling semangat kalo urusan menggunjing dan menggibah.

jaehyuk tiba-tiba nenggul kepala jihoon. "kabur kemana kali, bukan gimana!"

walaupun jaehyuk agak-agak merinding disko pas denger nama yuri—dia pengen temen-temennya pake sensor *TIIIIT*, tapi mereka kan belum tau kalo gadis bermarga jo itu udah mati alias isdet alias meninggal—jaehyuk sebenernya kepo sama gosip-gosip tentang hilangnya yuri yang dibicarakan orang-orang tedekat gadis itu.

"eh bujuk bustrak sakit anjir!" protes jihoon.

"dia sering cerita kalo dia pengen kabur." balas yedam, tidak memedulikan pertikaian antara jaehyuk dan jihoon.

"lah kenapa?" jaehyuk bertanya lagi, kepo.

hyunsuk ikut menyeruak di dalam pembicaraan ini. "NAH KAN, KEMAREN GUE UDAH BILANG DIA KABUR. tapi kemaren lo bilang kata ryujin dia udah—"

"—aduh, sakit banget! mashiho, kenapa lo injek jempol gue?!!!"

"maaf bang maaf, gak sengaja." sesal mashiho, padahal dia boong biar hyunsuk gak membeberkan masalah itu.

hyunsuk berdecak sebal. "ck, untung lo mashiho. kalau jaehyuk, udah gue betot."

"SALAH MULU GUAAAA!" sosor jaehyuk. setelahnya,  dia langsung ngelirik yedam. "dam, lanjutin cerita yuri."

"dia tuh sering gak mood kalo lagi latihan, kayak yang gue bilang tadi.. dia suka bilang pengen kabur. kayaknya dia ada masalah sih, entah sama temen-temennya atau sama keluarga." yedam menjelaskan. "tapi timing-nya enggak pas kalo mau kabur. masa dia cuma bawa badan sama keringet abis jogging?"

"ih pinter banget maneh teh!" junkyu tepuk tangan.

"dari dulu, a." balas yedam sambil nyengir.

di sisi lain, jaehyuk dan mashiho saling tatap ketika mendengar pernyataan yedam.

mereka menemukan satu fakta baru.























sebenernya aku lagi banyak kerjaan tapi karena malem ini abang jaehyook ultah, aku up ini yey! happy early birthday jae 🥳

anw maaf kalau ada yang typo karena buru buru hiks </3

treasure: (1) shadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang