*6

3.7K 431 46
                                    

CHANGE!

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warning : OOC, Sho-ai, typo dan lain sebagainya.

Happy Reading~

Hinata menatap kearah luar jendela, penjelasan dari guru didepan kelas Ia hiraukan, seakan pemandangan diluar lebih penting dari penjelasan materi.

Samar-samar Ia mendengar teman sekelasnya bebisik-bisik membicarakan dirinya. Ah.. Ia rasa bukan hanya teman kelasnya. Tapi seluruh murid yang ada pasti membicarakannya.

Hinata menghela nafas, kemudian memasukkan buku pelajarannya kedalam tas.

Ia sudah malas berada dikelas. Dengan santai Ia berdiri dan berjalan menuju pintu keluar kelas.

“Hinata Shoyo, mau kemana? Duduk ditempatmu.” tegur guru yang tengah menjelaskan.

Hinata menengok menatap sang guru.

“Aku lelah.” ucapnya singkat dengan wajah datar. Kemudian berjalan keluar meninggalkan kelas begitu saja. Membuat semua yang dikelas terdiam tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

“Shoyo.”

***

Hinata melempar tas sekolah miliknya kesembarang arah. Ia langsung membaringkan tubuhnya ke atas kasur empuknya.

Ia sudah tak peduli dengan sekolahnya. Ia sudah tak tahan akan ucapan anak-anak disekolahnya.

“Sugawara-san bilang teman-teman sekelas mengerti. Lalu kenapa mereka juga mengataiku.”

“Ah aku lupa.. Kalau ada teman yang hanya baik didepan. Padahal dibelakang ikut mengata-ngatai.” gumamnya.

“Sudahlah.. Aku tak perduli lagi dengan mereka.”

***

Sugawara menatap kearah teman-temannya yang masih sibuk berfikir.

“Jadi.. Bagaimana? Shoyo mengundurkan diri dari lomba itu. Dan lagi.. Aku mau tanya.. Apa ada yang mengungkit masalah Ia mengenakan pakaian siswi sekolah kita?” ucapnya didepan kelas. Mereka tengah mengadakan rapat kelas dadakan.

Yachi mengangkat tangannya, “Maafkan aku. Tadi aku dan Noya-san sempat berbisik tentang hal itu. Tapi bukan mengolok kok. Kami malah terpesona.”

“Kemungkinan salah paham.” ucap Kageyama.

“Dan asal muasalnya karena kalian bukan.” celetuk Tsukishima. Masih ada nada kesal di dalam ucapannya.

“Maaf.”

Sugawara menghela nafas, “Mau tak mau.. Kita harus cari penggantinya.”

“Kalau diganti.. Aku juga mau ganti. Aku hanya ingin berpasangan dengannya.” ucap Tsukishima.

“Astaga.. Merepotkan sekali.” ucap Asahi lelah.

***

Hinata tengah tiduran didalam kamarnya, dering ponselnya terus berbunyi sedari tadi.

“Ish.” kesalnya. Tangannya langsung mengecek siapa orang yang mengganggu istirahatnya.

“Tsukishima? Kenapa lagi dia menelfon.”

“Masa bodo.” ucap Hinata menolak panggilan dari Tsukishima dan mematikan ponselnya.

***

Tsukishima menatap ponselnya, Hinata mematikan panggilan darinya. Astaga.. Sebegitu marahnya kah?

Matanya kemudian beralih menatap pintu rumah didepannya. Sejenak Ia ragu untuk menekan bel yang ada disana.

“Tinggal tekan saja juga.” ucapnya sembari menekan bel rumah dan menunggu si pemilik rumah membukakannya pintu.

“Kau? Mau apa kemari?” tanya si pemilik rumah agak kaget.

“Memeriksa keadaanmu?” ucap Tsukishima ragu.

“Untuk apa? Aku baik-baik saja. Jadi lebih baik kau pulang sekarang.”

“Kau mengusirku?”

“Bagus kalau kau tau maksudku.” sahut Hinata membuat Tsukishima terdiam.

“Shoyo dengar-”

“Jangan panggil nama depanku. Memangnya kita teman dekat?” potong Hinata.

“A- maaf.”

“Pulanglah. Aku tidak ingin melihatmu. Dan kalau kau kemari hanya untuk membahas lomba itu.. Bukannya aku sudah bilang ke Sugawara-san aku mengundurkan diri.” Tsukishima menggeleng, Ia kemari bukan karena masalah lomba.

Ia kemari hanya ingin memeriksa keadaan Hinata yang jadi pemurung dan lagi kali terakhir pemuda ini meninggalkan kelas. Itu membuatnya tak khawatir.

“Pulanglah aku membencimu dan yang lainnya.” ucap Hinata kemudian langsung masuk san menutup pintu rumahnya.

Tsukishima mengepalkan kedua telapak tangannya, “Aku tidak akan menyerah. Kau pasti bisa terbuka kembali padaku.”





*TBC

Lama banget ga nge up ini. Semoga kalian suka ya. Dan maaf kalau kependekan banget.

Kamis, 23 April 2k20
Pukul 11.39 Wita

CHANGEWhere stories live. Discover now