Keluarga Baru #1

1.4K 212 39
                                    


"T-tapi Seungkwan.... "

"Hm?"

"Aku beneran takut. Bahkan ini belom terhitung seminggu aku tinggal di sini, dan harus bohong kayak gini. Mana bohongnya ke Kak Jeonghan, lagi."

Seungkwan menurunkan selimutnya agar bisa jelas melihat Minghao. "Aku juga, Hao. Bahkan sekarang aku udah bisa bayangin marahnya Kak Jeonghan gimana, pas dia tau kalo aku pura-pura sakit gini."

"... jadi?"

"Cuma bisa berharap Kakak-kakak lain yang nyuruh kita bohong gini, mau ngelindungin kita pas dimarahin Kak Jeonghan nanti." 

Sedetik setelah Seungkwan kembali bergelung dalam selimutnya, pintu kamar Seungkwan terbuka dengan suara Jeonghan bersamanya.

"Kwaannie? Kok masih ti─ Eh, Hao?"

Minghao yang duduk di pinggir tempat tidur Seungkwan, tersenyum kikuk. "Hai, Kak.... "

Jeonghan yang melihat Seungkwan bergelung dalam selimut dan menutupi seluruh tubuhnya, mulai masuk kamar dengan heran. "Itu─ "

"Seungkwan sakit, Kak. Perutnya aneh gitu. Mual, muntah, pup terus, dan─ "

"Ih, apa sih?" Jeonghan mendekat dan berniat membuka selimut Seungkwan. "Semalem juga gak kenapa-kenapa.... "

"T-tapi dari subuh kayak gitu, Kak. Badannya juga agak anget.... " Duh, semoga Jeonghan tidak sadar bahwa Minghao sedang berbohong pada tiap ucapannya.

Melihat Minghao terlihat benar-benar serius, Jeonghan akhirnya pasrah dan duduk di sebelah Minghao. "Ah, gitu ya.... "

"Kalau pergi belanjanya sama kakak- kakak yang lain gimana?" 

"Siapa? Jihoon dan Wonwoo lagi nugas. Deadlinenya malem ini katanya."

"Kak Jisoo?"

"Gue yang lagi males sama dia. Tapi masa harus berdua sama Seungcheol. Titip minta dibeliin ojol aja kali, ya?"

"Bukannya make mobil kak Jun?"

"Iya, tapi dianya tidur sekarang. Abis main game semaleman dan baru tidur jam 5 tadi. Kenapa sih, semuanya bikin kesel aja hari ini?"

Minghao hanya mangut-mangut mengerti. Mencoba berempati pada kegelisahan Jeonghan, padahal dalam hati bersorak bahwa rencana penghuni lainnya berjalan lancar. 

"Maaf ya, Kak. Aku juga harus nemenin, Seungkwan. Mau ikut beres-beres rumah juga buat nanti malam."

Malam ini, seluruh penghuni Diamond 17 akan mengadakan acara makan-makan besar untuk menyambut resmi kedatangan 5 anggota keluarga baru. Beberapa orang sudah mendapat jobdesk masing-masing. Berbelanja, menyusun kursi untuk makan, membersihkan rumah dan halaman, memasak BBQ nanti, hingga mendekor halaman seadanya. Semua dipersiapkan dengan matang demi acara yang sudah dinantikan sejak seminggu yang lalu.

Dan tentu, pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah berbelanja bahan-bahan untuk makan besar nanti malam. Tanggung jawab itu dibebankan pada Jeonghan selaku yang memegang uang patungan, Seungkwan karna tau apa saja bahan-bahan untuk memasak nanti, dan Jun yang menjadi sopir ke supermarket. Tapi mana Jeonghan tau kondisi pada hari H akan menjadi seperti ini.   

"Yaudah, lah... mau gimana lagi? Tolong jagain Seungkwan, ya. Nanti gue sekalian beliin obatnya. Kasian juga Mingyu kalo harus masak sendirian malam ini." 

Jeonghan bangkit dan keluar dari kamar Seungkwan. Ia tau Seungcheol sedang menunggunya di ruang tamu, lengkap dengan baju rapih bersiap menjadi supir. Tapi Jeonghan yang masih menyalakan mode kesal pada laki-laki itu, malah mengulur waktu dan mencari tumbal agar Ia tidak harus pergi berdua dengannya. 

Jl. Diamond Nomor 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang