Chapter 19

63 33 1
                                    

     "Hanna-ya"

Yoongi oppa datang dengan Ice Caramel Machiato di tangan kanannya dan sepotong kue di tangan kirinya. Pria yang baru saja datang ini memberikan tatapan yang penuh tanda tanya. Hal yang sama juga dilakukan oleh pria yang baru kutemui ini, situasi ini semakin canggung.

"Hanna-ya, aku harus kemabali. Sampai jumpa lagi" ucap Sungwoo sunbae melambaikan tangannya pada ku.

"ah ne, saampai jumpa. hati hati di jalan" ucapku membungkukan badan.

Aku kembali duduk di bangku ku begitu Pria itu tak terlihat lagi, Yoongi oppa juga ikut duduk di depan ku dan menaruh minuman dan kue yang dia bawa tadi. "oppa, aku tidak memesan kue" ucap ku lalu menyedot minumanku.

"aku memberikan ini padamu" ucap Yoongi oppa

"wah Jinjja? asik.. gomawo oppa" ucapku lalu mengambil kueitu dan mulai memasukannya kedalam mulutku.

"Hanna-ya, siapa itu tadi?" tanya pria di hadapanku ini kala aku sedang merasakan manisnya kue di dalam mulutku.

"dia bilang dia adalah kakak kelaskku" jawabku setelah kue di dalam mulutku kutelan.

"apa maksudmu 'dia bilang'? kau baru mengenalnya?" tanyanya lagi.

Aku menyuap lagi kue tiramisu kedalam mulutku, dan kemudian mengagguk sebagai jawaban dari pertanyaan pria didepan ku ini.

"kau yakin?"

Aku menaruh garpu ke atas piring "yakin yakin saja oppa, lagi pula jika dia memang bukan kakak kelasku juga tidak papa, dia terlihat seperti orang baik" ucapku

"Tapi tetap saja Hanna-ya kau tak bisa begitu, tak semua orang berwajah baik itu baik bahkan orang yang paling baik padamu saja bisa menyakitimu" ucap Yoongi oppa.

Aku sedikit terkejut dengan apa yang Yoongi oppa bilang, jujur saja walau soal Jimin oppa dan gadis itu masih belum aku ketahui kebenarannya tapi itu menyakitiku. Aku benar benar tersindir oleh kalimat itu.

"kau memikirkan sesuatu?" tanya Yoongi oppa

"Bukan hal yang penting oppa" Jawabku

"Jadi, bagaimana dengan mu dan Jimin?" tanya Yoongi oppa tiba tiba.

Aku yang sedang meminum Iced Caramel Macchiato ku sontak tersedak mendengar pertanyaan yang dilontarkan pria bermarga Min itu. "Apa maksud oppa?" tanyaku sedikit panik

"tak usah berbohong Hanna-ya, kau menyukainnya kan?" tanyanya lagi

Mataku membulat dan aku menjadi semakin panik. "ee... tidak oppa, aku tidak menyukainya. Mengapa oppa bisa mengatakan aku menyukainya?" tanyaku.

"hei.. aku bisa melihat dari pancaran matamu saat melihatnya, sudahlah tak udah berbohong katakan saja padaku" ucapnya dengan senyum jahil

Aku menghela nafas kasar "baiklah aku mengakuinya tapi oppa, tolong jangan memberitaunya" ucapku pasrah karna sudah tak bisa menutupinya lagi dari Yoongi oppa.

Yoongi oppa hanya mengangguk untuk menjawabnya. Sejujurnya aku ingin menanyakan padanya soal gadis itu, kali saja dia mengetahuinya. Tapi entah kenapa aku takut, aku takut dengan jawabanya.

"oppa.." panggilku.

"ada apa?" tanyanya.

"ah tidak jadi oppa.. sepertinya aku akan pulang, aku mau menyiapkan barang barang untuk besok" ucapku. Saat aku berdiri Yoongi oppa juga ikut berdiri ia mengantarkan ku sampai pintu, sebelum pergi aku memeluknya dan mengucapkan selamat tinggal.

Aku menatap kearah jalan saat di dalam bis, pikiranku melayang layang kemana mana. Aku memikirkan usulan Wonwoo lagi hari itu di Cafe, aku sungguh ingin mengetahui kebenarannya tapi aku juga takut di saat yang sama. Jika ternyata jawaban yang aku dapat tidak sesuai dengan keinginanku maka kekecewaan dan rasa sakit akan menajdi hal pertama yang kurasakan, dan aku belum siap untuk itu.

Tenggelam di pikiran sendiri membuatku melewatkan peberhentianku, aku bahkan melewatkan 2 halte, Hanna yang bodoh. Dengan terpaksa aku harus berjalan dengan jarak yang lumayan untuk sampai ke Apartmentku.

Dijalan aku mampir ke Mini market, entah kenapa aku ingin makan es krim. Aku memilih untuk di kursi yang disediakan di Mini market ini dan menghabiskan eskrimku disini.

"Park Hanna?"

Aku menoleh ke sumber suara dan melihat Lee Hae Ryeong yang sedang berjala dengan Jeon Jungkook di sampingnya. Mataku langsung tertuju pada tangan Hae Ryeong yang merangkul tangan Jungkook "tidak pacaran apanya" ucapku sepelan mungkin.

"Annyeong Hae Ryeong-ah" ucapku menebar senyum pada gadis itu.

"Apa yang kau lakukan malam malam begini?" tanya gadis berambut sebahu itu.

"ah aku hanya ingin makan es krim ini" ucapku menunjukan eskrim di tangan ku.

"ah begitu, kalau begitu aku pergi. Bye Hanna" ucap gadis itu lalu melambaikan tangannya

"bye Hae Ryeong.." balasku yang ikut melambaikan tanganku pada gadis itu.

Aku memasukan eskrimku ke dalam mulutku sambil melihat kedua orang itu pergi hinga puunggung mereka tak terlihat lagi. Tak terasa es krim yang ku pegang sudah habis, aku berdiri dan membuang bungkusnya ke tempat sampah lalu berjalan menuju Apartmentku.

Sesampainya di pintu apartment ku aku melihat Paper bag di gantung di gagang pintu Apartment ku. Aku membawa paper bag itu kedalam, dan menaruhnya ke atas meja makan di dapur. Aku akan melihatnya nanti setelah aku membersihkan diriku.

Setelah 45 menit aku berada di kamar mandi akuu berjalan ke arah dapur dan melihat apa yang ada di dalam paper bag itu. Aku mengeluarkan sebuah kotak makan dari paper bag itu di dalamnya juga terdapat surat.

Hanna-ya, maaf besok aku tak bisa ikut karna besok aku harus ke jepang. Saudara ku yang tinggal disana menikah, dan aku harus kesana. Mianhae Hanna-ya.

aku membuatkan mu Cookies ini sebagai bekal besok, dan aku juga memberikan mu vitamin kau harus meminumnya! Jaga dirimu baik-baik disana dan bersenang-senaglah!

-Wonwoo

Aku tersenyum membaca surat yang di tulis untuk Wonwoo ini, dia sungguh teman yang sangat baik dan pengertian Tapi jujur saja aku sedikit sedih karna dia tidak ikut. Jika dia tidak ikut maka aku akan bermain dengan siapa? sedangkan dia adalah satu satunya temanku yang dekat dengan ku.

Ah sudahlah, lihatsaja besok.. sebaiknya aku tidur sekarang.

***

To Be Continue

If you like it then vote it 🌟

First Sight (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang