Chapter 25

70 28 0
                                    

   "Taehyung-ah, kemarin dia menciumku"

   Deg

   Aku terkejut mendengar ucapan Jimin oppa, aku tak mengira bahwa ia akan becerita soal itu pada Taehyung oppa. Semalam aku sungguh berharap bahwa itu hanya sebuah khayalan ku atau mimpiku saja, tapi mendengar dari mulut pria yang kusukai secara langsunng benar benar menjatuhkan harapanku.

   Semakin jelas jimin oppa menceritakannya semakin panas juga yang kurasakan. Aku berdiri dan mengarahkan ac kepadaku namun tak banyak membantu. "Yak.. kau mendengarkan lagu apa? biarkan aku mendengarkannya juga" ucapku pada Jungkook dan langsung mengambil satu Airpods di terlinganya.

   Jungkook tak mengatakan apapun dia hanya menatapku dengan tatapan heran nan sangat dingin. Aku memasang satu AirPods jungkook ke telingaku "Wah.. kau juga suka lagu ini?" tanya ku ketika mendengar lagu LANY-ILYSB. Dan ya.. dia masih tidak berkata apapun, bahkan ia mengabaikannya dengan menutup matanya.

   "dasar pria es" gumamku.

   Mendengarkan lagu memang sedikit membantuku untuk tidak mendengarkan cerita Jimin oppa, namun itu bukan berarti aku tidak mendengarnya. Aku terus berusaha untuk memfokuskan pendengaranku ke lagu dari pada suara Jimin oppa.

    "Hanna-ya aku sudah selesai" ucap jimin oppa yang menyentuh pundak ku dari sela sela kursi dan jendela. "Kau duduk di situ saja oppa, tolong ambilkan tas dan hpku" ucapku tanpa menoleh kearahnya, entah kenapa aku mejadi kesal padanya.

   Jimin oppa memberikan tas dan hpku "makasi oppa" ucapku setelah mengambilnya. "kau tak kembali duduk di belakang?" Tanya pria yang duduk di sebelahku tiba tiba dengan mata yang masih tertutup.

   Aku sedikit terkejut ketika dia tiba tiba membuka suara "Tidak, mager" jawabku. Ia membuka matanya lalu menoleh kearahku "w..wae?" tanya ku sedikit panik melihat tatapannya yang dingin itu. Lagi-lagi pria ini tidak menjawabku melainkan pria ini justru menutup matanya kembali.

    Cih.. aku membuang muka ku darinya dan melihat kearah luar jendela. Aku menyenderkan kepalaku ke jendela dan memejamkan mataku hingga aku tertidur dengan sendirinya.

***

   "Hei, bangun"

   Aku membuka mataku dan langsung memperbaiki dudukku ketika aku menyadari aku tengah bersandar di bahu Jungkook. "Ah, mi-" ucapan ku terpotong karna Jungkook pergi begitu saja.

  "wahh.. pria itu benar benar.." ucapku selagi melihatnya keluar dari bis. Bagaimana bisa ada pria sedingin itu di dunia ini,  apa dia terbuat dari es?

   "Hanna-ya, ayo turun" ucap Taehyung oppa. Aku berdiri memakai tasku dan turun dari bis, di ikuti dengan Jimin oppa di belakang ku.

   Begitu turun Hp Taehyung oppa berbunyi, ia menyuruhku dan Jimin oppa untuk  menunggu sebentar selagi dia mengangkat telfon.

   "Ahh... lapar sekali.." keluhku.

  Jimin oppa melihatku dan tersenyum mendengar keluhanku. "Kenapa kau tersenyum oppa? apa ada yang lucu?" tanyaku.

   "Kau" Jawabnya. Jantungku berdegub mendengar jawabannya pipikupun ikut memanas.

  "Kau terlihat lucu ketika mengeluh" ucapnya lagi.

  " A.. apa oppa tidak lapar?" tanya ku dengan sedikit salah tingkah.

   "Jimin-ah, Hanna-ya kurasa aku harus segera pulang kalian bisa duluan. Sampai jumpa nanti malam" ucap Taehyung oppa yang kemudian terburu buru pergi.

   Kurasa ada sesuatu yang sangat penting yang harus dia lakukan. "Hanna-ya apa kau mau makan Tteokppoki dulu?" tanya Jimin oppa padaku. Aku mengangguk semangat ketika mendengar pertanyaannya itu.

***

   Aku mulai memasukan Tteokppoki kedalam mulutku, sama halnya dengan Jimin oppa. Jimin oppa membawaku kempat biasanya dia makan Tteokppoki bersama Taehyung oppa. Rasanya sudah lama sekali aku tak memakan ini.

   Jimin oppa tiba tiba tersenyum ketika aku memasukan Satu Tteokppoki  kedalam mulutku "Hanna-ya, aku tau kau sangat lapar tapi apa pipimu itu juga ikut makan?" tanya Jimin oppa.

  Aku menelan Tteokppoki yang ada di mulutku "apa maksud oppa?" tanya ku yang tak mengerti apa yang di maksud pria di depanku ini. Aku terkejut ketika Jimin oppa mendekatkan dirinya dengan ku lalu mengelap saus Tteokppoki yang ada di pipiku, ia bahkan tersenyum saat melakukan itu.

  Aku membeku saat itu juga walau sekarang dia sudah kembali duduk dan menyantap Tteokppoki di depannya namun aku belum bisa mengalihkan pandanganku darinya.

  "Ada apa Hanna-ya? kau tidak melanjutkan makanmu?" tanya Jimin oppa. Aku masih hanya menatapnya. "Hanna?" Jimin oppa melambaikan tangannya di depan wajahku yang membuatku tersadar.

   "n..ne oppa?" tanya ku panik. Jimin oppa hanya tersenyum dan tertawa kecil  melihatku "Kau tidak melanjutkan makanmu?" tanyanya. Aku mengangguk dan memasukan Tteokppoki kedalam mulutku lagi.

   " Hanna-ya kau sedang mendengarkan lagu apa?" tanya Jimin oppa.

   "mendengarkan lagu?" tanyaku balik. Jimin oppa mengangguk dan menunjuk telingaku.

   Aku memegang telingaku dan sedikit terkejut ketika  mendapati AirPods Jungkook masih di telingaku. " kenapa kau terlihat terkejut? apa ada yang salah?" tanya jimin oppa lagi.

   "tidak oppa.. hanya AirPods ini bukan milik ku" jawabku yang melepas earpods jungkook dari telingaku dan memasukannya kedalam tas.

   "bukan milikmu? lalu milik siapa?"

   "Milik Jungkook, mungkin saat masuk nanti aku akan mengembalikannya" jawabku.

   "Ouh.. Gurae.." ucapnya lalu kembali ke makanannya.

   "Kenapa kau bisa menggunakan Earpods Jungkook?" tanya pria di hadapanku ini lagi.

   "Karna aku tak ingin mendengar pembicaraan mu dan Taehyung oppa, aku tidak suka mendengarnya. Jadi aku mengambil AirPods yang Jungkook gunaka dari telinganya dan aku menggunakannya lalu ikut mendengarkan lagu yang didengarkan Jungkook" jelasku.

  "Ouh begitu.. ".

   Aku kembali memasukan Tteokppoki kedalam mulutku. Namun ketika aku mau memasukan Tteokppoki kedalam mulutku pertanyaan Jimin membuatku mengehntikan aktivitasku.

   "Tapi Hanna-ya.. Kenapa kau tak suka mendegar hal yang kuceritakan pada Taehyung?"

***

To Be Continue

If you like it then vote it 🌟

First Sight (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang