-3-

36 21 1
                                    

Hari yang baru, sekolah yang baru, tempat tinggal yang baru, suasana yang baru dan petualangan yang baru pun sudah dimulai. Mona lulus tes masuk SMP Negeri 1, hari pertamanya masuk sekolah tak ada rasa bahagia yang dia rasakan, walau di kelas banyak teman baru.

Seakan Mona belum bisa menerima kondisinya yang baru. Sama sekali Mona tidak melakukan perkenalan dengan teman-temam barunya, malah mereka yang menghampiri Mona untuk mengajak kenalan dan berteman. Namun, selama hari pertama sekolah hingga beberapa hari Mona tak mau berteman sama siapapun. Begitu juga di rumah, Mona hanya murung di kamar.

"Mona, kenapa akhir-akhir ini di kamar melulu sih, nggak bosan apa nak?." Tanya mama.

"(Hanya melihat kearah mama)"

"Sepertinya Mona belum bisa move on dari suasana teman-temannya di tempat tinggal kita yang kemarin itu ma." sahut Ipan.

"Ia, mama baru sadar adik kamu kan kalau sudah merasa nyaman, dia nggak bisa keluar dari zona itu untuk mencari yang lain. Sama seperti bajunya, kalau dia suka, nah itu mulu yang dipakai sampe koyak"

"Benar ma, terus kalau udah kusam dan rusak. Nggak boleh dibuang didepan matanya, bisa murka dia hahahaha. Sudah ma, kita beri waktu buat dia sendiri nanti juga kalau bosan pasti dia keluar dari kamarnya"

Memang tak mudah bagi Mona untuk memulainya di suasana yang baru, buktinya sudah dua bulan Mona tinggal di tempat yang baru, namun teman bermain di sekitar rumah saja dia belum punya. Teman di sekolah hanya sekedar berteman saja dan tak akrab sama sekali. 

Setelah pulang sekolah dan selesai makan siang, seperti biasa Mona lebih memilih masuk kekamarnya, tiba-tiba,

Kring... Kring...

Bunyi ponsel papa "Hallo, oh ada, sebentar ya." Menghampiri Mona "Mon, ini ada telepon buat kamu" menyerahkan ponselnya.

"Siapa pa?." Tanya Mona.

"Nggak tahu, papa lupa nanya namanya hehehe, ya coba kamu tanya dong, jangan cuma mengurung diri saja di kamar seperti ayam sedang bertelur." Ucap papa.

"Ayam nggak bertelur di kamar bagus seperti ini juga kali pa"

"Ya siapa tau" keluar dari kamar Mona.

Mona penasaran siapa yang menelepon dia, apa mungkin Rudi atau teman yang lainnya?,

"Hallo, ini siapa?"

"Hallo, coba deh kamu tebak aku siapa?"

"Ya ampun pake acara tebak-tebakan lagi, udah langsung saja ini siapa?"

"Yah, nggak seru deh, kamu sepertinya lagi kurang bersemangat ya?. Ya sudah deh aku nggak mau ganggu dulu, ini aku nelepon pakai telepon umum, jadi jangan telepon kesini ya" mengakhiri panggilan.

Keluar kamar "nggak jelas nih siapa yang telepon (meletakkan ponsel)"

"Masa ia kamu nggak kenal suara teman-teman kamu sih Mon?." Tanya Ipan.

"Memang itu bukan suara dari salah satu teman ku kok"

"Kalo bukan temanmu lalu dari mana dia tahu nomor handphone papa?"

"Benar juga ya, ahhh sudahlah aku mau nonton tv saja, sini remotnya" merampas remot tv dari Ipan.

"Dasar cebong akut"

"Masa bodo"

Masih satu semester Mona sekolah tiba-tiba papanya harus pindah tugas lagi ke tempat yang lain. Sepulang dari kantor papa pun memberitakan kabar tersebut kepada keluarganya.

Penantian Rahasia (Completed) Where stories live. Discover now